Langsung ke konten utama

LPDP Starter Pack : Step by Step (Tips Interview LPDP)

Pembicara: Resti Sandy Tias


CV PEMBICARA 


Alasan Mengambil Studi di LN
Sebenernya, dari dulu saat S1 emang udah niat untuk lanjut s2 abroad jadi emang udah lama keinginannya. Saya itu daftar LPDP di akhir tahun 2015, batch 3. Baru berangkat di tahun 2017. Prosesnya cukup lama juga untuk menimbang2 universitas. Saat itu proses seleksi masih dalam 2 tahap.
1.      Administrasi
2.      Substansi : terdiri dari LGD, essay on the spot, dan wawancara.
Sesi wawancara ini memang yg paling menentukan diantara sesi lain. Banyak yg bilang sebagai sesi hidup mati kita (lolos ga lolos). Bisa dibilang tahap wawancara disitu ialah tahap mengenal lebih jauh kepribadian si calon awardee. Jadi akan banyak pertanyaan yg mengarah tentang pribadi kita. Entah itu tentang masa lalu, sekarang, ataupun rencana kedepan. Nah jawaban2 kita tentang masa lalu, sekarang dan rencana kedepan itulah yg sangat menentukan. Jadi memang harus disampaikan dengan jelas dan tenang. Anggap aja tahap wawancara ini sebagai momen “menjual diri” kita didepan interviewer. Untuk itu kita harus punya personal branding yg oke dimata interviewer. 3 orang interviewer yg terdiri dari 1 org psikolog dan 2 orang ahli ini akan bener2 menentukan arah wawancara kita. Walau memang seluruh isi wawancara kita akan direkam dan dinilai ulang oleh penilai lainnya tapi tetap, pasti yg paling menentukan ialah mereka yg berhadapan langsung dengan kita. Nah ini yg agak berbeda antara satu pendaftar dengan pendaftar lainnya. 2 orang ahli ini bisa dua duanya sesuai dengan bidang keilmuan kita. Bisa juga cuma salah satunya aja. Ini pastinya penting bagi LPDP menyesuaikan bidang keilmuan interviewer dan pendaftar untuk mengulik lebih jauh tentang seberapa dalam kita benar2 terjun dalam bidang kita.
Waktu itu saya daftar di region jakarta, jadi tes substansi dilakukan di student center stan. Kayanya sampai sekarang untuk region jakarta masih dilaksanakan disana. Nanti ada satu gelanggang besar yg terpisah2 antara satu meja dengan meja lainnya. Kurang tau pasti ada berapa meja wawancara di tempat itu. Tapi memang gelanggannya besar banget. Jarak antara satu meja dengan meja lainnya mungkin sekitar 10meter ya. Untuk pembagian mejanya, saat kita dinyatakan lolos seleksi administrasi. Nanti kita akan dapat email lebih lanjut yg berisi pembagian jadwal dan nomor kelompok. Nomor kelompok itu digunakan untuk menentukan dimeja mana kita akan diwawancara. Jadi kita memang udah tau sebelumnya akan masuk ruangan jam berapa dan harus ke meja mana. Sebelum masuk ruangan, semua dokumen yg pernah kita upload saat seleksi administrasi akan dicek ulang kelengkapannnya. Pastikan jangan ada dokumen yg tertinggal. Siapkan semua dalam dokumen asli bukan foto copy. Setelah panitia selesai mengecek kelengkapan dokumen, kita akan duduk sambil menunggu giliran masuk. Saat masuk ruangan itu rasanya rada merinding juga sih. Karna ruangannya besar dan berasa euforianya.

Persiapan Wawancara
Persiapan itu momen vital pastinya. Jarak saat dinyatakan lolos administrasi menuju wawancara itu juga ga lama. Tapi memang persiapan untuk tes substansi udah dilakuin sebelum pengumuman seleksi administrasi. Karn yg aku pikir, semakin kita well prepared atas sesuatu maka semakin dekara kita untuk mencapai sesuatu itu. Harus well prepare banget. Pengalaman saya itu:
1. Menghubungi temen2 yg pernah daftar lpdp. Dan tanya sedetail mungkin apapun yg terjadi saat wawancara. 
2. Baca semua pengalaman orang2 di blog2 sampe kita nemu critical point dari wawancara itu sendiri
3. Pahamin pola pertanyaan yg biasanya muncul
4. Persiapin diri (emotional, spiritual)
Sedikit masukan, gausah sungkan hubungin orang2 yg pernah gagal ataupun sukses dalam seleksi lpdp ini. Saya pribadi justru dapet banyak pelajaran dari pengalaman mereka yg gagal. Beruntungnya teman yg pernah gagal lpdp ini bener2 jujur cerita apa yg terjadi saat wawancara sampe bikin dia gagal. Karna sy yakin setiap pendaftar itu pasti menyadari at least satu hal atau alasan yg bikin dia gagal. Nah alasan2 itulah yg harus kita analisis
Kalo persiapan pasca wawancara, itu doa aja kayanya. Karna nothing to do lagi. Semua usaha terbaik udah dilakuin berati tinggal doa yg bertarung dilangit. Hehe

Materi Wawancara
Polanya rata-rata sama
1. Perkenalan (biodata diri kaya nama lengkap, asal, universitas, atau kerja dimana)
2. Inti (Biasanya kebagi dalam 3 rentang yg tadi itu. Masa lalu, sekarang, rencana kedepan)
·         masa lalu: dulu saat s1 kesibukannya apa aja, atau kalo kita pengalaman kerja apa yg kita kerjain, prestasi apa aja yg pernah kita dapet, pengalaman2 luar biasa yg pernah kita alamin
·         sekarang: apa kesibukan sekarang, aktivitas apa aja yg dilakuin, bisa berupa kegiatan secara profesional ataupun social activity
·         rencana kedepan: kenapa mau lanjut sekolah lagi, emang mau ngapain nanti, apa manfaatnya buat negara, pantes ga sih kita dapet beasiswa ini
·         kepribadian: biasanya psikolog akan tanya hal2 yg sifatnya menyentuh. Bisa tentang background keluarga, karakter pribadi kita atau momen2 emosional
3. Penutup (Ini yg deg2an juga sih, saat batch saya itu ramai tentang pendaftar luar negeri yg diminta pindah ke dalam negeri, juga mungkin bisa jadi poin tambahan tentang closing statement dari interviewer untuk bisa dijadikan prediksi kemungkinan lolos atau tidaknya)

#SESI TANYA JAWAB


·     Kak resti mulai ngurus beasiswa nya semester berapa? Apa harus nunggu tamat (dapat ijazah S1) dulu baru urus beasiswa nya ? 

Secara teknis sih baru ngurus itu setelah lulus kuliah. Jd awalnya memang terkendala di ielts. Dan setelah lulus itu coba ke pare sebulan untuk kursus toefl. Kenapa toefl, karna saat itu mikirnya ningkatin skor toefl lebih mudah dari ielts. Ini hanya untuk lolos berkas aja sih. Karna untuk tujuan LN itu yg dibutuhkan sebenernya ielts. Setelah pulang dari pare ngerasa masi kurang juga kemampuan bahasa inggris. Jd sy masi belum PD untuk daftar lpdp. Akhirnya saat itu mutusin kerja dulu di sekolah yg memang pake english dalam interaksinya. Biar kerja sambil belajar juga. Nah setelah beberapa bulan kerja ngerasa cukup persiapan, jd langsung daftar lpdp.

Ga harus lulus dulu, banyak juga temen2 yg lolos lpdp saat dia belum wisuda s1. Yg penting udah ada surat keterangan lulus (ga harus ijazah)


·    Saya lulus 2016 dan rencana mau lanjut studi tahun depan. Sekarang saya bekerja di perusahaan Jepang bergerak di bidang IT. Kalo saya ambil S2 nya dengan linear jurusan misal computer science,probably ke terima LPDP susah ga ka apalagi sampe tahap interview pasti bakal di tanya banget dalam liner jurusannya?
Masalah linieritas ini juga kasus yg banyak terjadi. Sebenernya bagi sy pribadi, kondisi kita saat wawancara akan lebih aman kalo jurusan yg kita ambil itu linier dengan s1 kita atau bidang pekerjaan kita (bagi yg udah pengalaman kerja). Yg jadi bahan serangan justru yg ga linier. Disini kita pasti akan ditanya kenapa ga linier, mampu atau ga kita bertahan nanti, berguna ga bidang baru tersebut untuk negara dan pertanyaan2 lainnya. Kalo jurusan kita udah linier, ini biasanya kita akan lebih luwes menjawab karna kita hanya perlu menjelaskan betapa pentingnya bidang tersebut sampai kita harus tekunin lagi di S2. Ohya sedikit share, tentang linieritas. Sy sendiri ga linier jurusannya jd saat wawancara agak alot juga pembahasan tentang itu 

·      Saya planning mau ambil IELTS tp di kampusnya itu, kalo bidang science min. 6.5 dan computer 7 untuk score IELTSnya, itu gimana ka? Apa sy harus cari kampus yg overall min 6.5 syarat scorenya untuk semua jurusan atau  punya suggest lain?
Untuk nilai ielts, menurut sy kalo memang kita urgent mau daftar lpdp dalam waktu dekat ini dan nilai kita masih di poin 6.5, gapapa daftar lpdp’a aja dulu. Kan kita masih dikasi waktu setahun setelah dinyatakan lolos jadi awardee untuk cari univ. Jd yg penting lolos lpdp’a aja dulu.
Ini juga pertnyaan yg banyak muncul, mending lolos univ dulu atau lolos lpdp dulu. Bagi sy sih lolos lpdp dulu. Karna bingung jg kalo lolos univ tapi ga lolos lpdp, loa univ nanti jadi pajangan aja hehe. Pengalaman sy pribadi sih saat daftar lpdp, sy belum punya loa dari univ manapun

·   Bagaimana jika seseorang itu tidak terlalu aktif dalam berorganisasi serta tidak memiliki banyak prestasi yang sangat membanggakan, dan nilai akhirnya pun berkecukupan tetapi telah memenuhi persyaratan. Bisakah lolos?
Bisa banget kalo memang sudah rezekinya. Tapi yg sy pahamin sejauh ini rata2 mereka yg jd awardee pasti ada keunggulan yg dia miliki. Entah itu dari kegiatan sosial, penelitian, exchange, kontribusi di dunia kerjanya, atau ipk-nya selangit, prestasinya berderet, atau apapun itu yg memang bermanfaat. pastinya mau bayarin seseorang yg bisa kasi manfaat buat banyak orang. Itu mungkin intinya. Jd walau belum bermanfaat, tapi lpdp melihat kita sebagai seseorg yg akan penuh manfaat dikemudian hari pasti akan lolos juga

·    Apa yang harus di persiapkan dari sekarang kak untuk bisa menjadi penerima Beasiswa LPDP 2019? Apakah harus banyak mengikuti organisasi dan menerima penghargaan agar bisa keterima di LPDP kak? 
Jawaban terbaik itu yg sesuai kondisi real menurut sy. Option 1 bisa dipilih kalau memang begitu adanya. Option 2 bisa dipilih kalo memang LN ialah satu2nya jawaban untuk semua target2 kita. Sy punya temen, dia daftar LN tapi saat interview diminta ttd surat pernyataan untuk pindah DN, tapi sekarang kuliahnya di LN. Rezeki manusia.

·      Mengenai penerima LPDP ada yg diminta untuk pindah ke Dalam negeri. Itu kan soal ikutin saran LPDP atau tetep berdiri pada prinsip yg sudah dibangun.  Kalau  menurut Kaka jawaban terbaik seperti apa sih kak.
Jujur saya menilai diri saya bukan sebagai pribadi yg berderet prestasi. Menurut sy, coba cari nilai jual dari kita sendiri yg sekiranya laku dijual. Sy pribadi saat wawancara itu interviewer fokus sama ipk, kegiatan sosial, dan manajemen waktu. Persiapannya, jadi orang yg bermanfaat mungkin ya. Bermanfaat dalam bidang apapun itu. Entah dunia profesional ataupun sosial. Karna kedepannya nanti kan yg dibutuhkan lpdp ialah kontribusi buat negeri.

·         Beasiswa Lpdp ini menanggung seluruh biaya hidup + kuliah kita atau cuma sebagian aja kak ?
Seluruhnya komponen biya. Tanpa pernah merasa kekurangan. Hehe

·         Misal keterima LPDP dan yg lain. Apakah pihak lpdp akan ngeblack list untuk tahun depan adik tingkat yg mau ikut?

Nge-black list kita aja. Ga ada hubungannya dengan adik kelas. LPDP melihat individunya.
·       
·         Mau langsung lanjut S3 ke S2 apa perlu mendaftar LPDP seperti semula Ka?
Ada yg namanya beasiswa lanjutan. Syaratnya kompleks sih terutama terkait publikasi jurnal. Jd kalo S2 udah jd awardee LPDP, untuk apply beasiswa s3 bisa pake jalan ini.

·         Tahun 2015 - 2017 aktivitas kaka nyari kampus buat dapatin LOA aja ya?
Saya pribadi kemarin cukup galau untuk kuliah dimana. Karna SK lpdp sy sebenernya di glasgow, dan sy pun udah dapet loa dari sana. Tapi setelah banyak dapet input jd berubah haluan untuk ga di uk. Udah coba juga di univ2 lainnya dan menjatuhkan hati disini di adelaide. Hehe. Lama atau tidaknya proses mencari LOA itu sangat bergantung pada univ yg kita tuju.
Ohya tambahan, ini kenapa lama. Karna sy pribadi banyak pertimbangan dalam pilih univ. Juga ditambah harus menunggu waktu intake dari univ tersebut. Untuk info, sy dapet loa adelaide itu bulan mei 2016, dan ga sempet urus berkas keberangkatan untuk juli 2016 jd sy harus defer ke februari 2017

·         Kak,  Apakah ada batas berapa kalinya kita daftar LPDP? Misalnya daftar tahun 2018 tapi gagal di tahap wawancara, apakah bisa daftar lagi di tahun berikutnya?
Waktu jaman sy itu maksimal 2 kali kalo masi gagal akan di block berkas kita. Tapi, untuk sekarang ini dikasih kesemptan 3 kali

– Closing Statement–
Ini anti mainstream kayanya hehe. Karena saya pikir temen2 pasti dapet banyak input dari berbagai sumber terkait sesi wawancara ini. Justru yg saya mau highlights disini malah menentukan univ tujuan. Cari info sedetail2nya jangan sampe salah pilih univ, yg berujung pada shock culture dan bikin perkuliahan kita gagal dan satu lagi, gigih ya temen2!! Good luck untuk semua rencana2 kedepannya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Lolos Beasiswa Karya Salemba Empat

Penulis sudah mendaftar beasiswa Karya Salemba Empat (KSE) 3x dan di tahun terakhirlah saya baru lolos. Alhamdulillah Allah selalu memberikan di waktu yang tepat J Pendaftaran beasiswa KSE biasanya dibuka di semester genap. Tahun pertama sejak saya menjadi mahasiswi baru, saya mendaftar beasiswa KSE, tapi tidak lolos berkas. Berkas yang dikumpulkan lengkap, tapi beberapa hal lain tidak bagus seperti essay yg tidak menarik, tidak punya track record yang mendukung (pengalaman organisasi, kepanitiaan dan prestasi). Dari ketiganya, semuanya kosong. Tahun kedua saya mendaftar, 95% berkas saya lengkap. Di website KSE, sekali kamu mendaftar, dia akan tersimpan sampai tahun berikutnya. Jadi di tahun kedua ini saat saya mendaftar hanya mengedit sedikit saja, seperti essay, pengalaman organisasi serta prestasi. Alhamdulillah, ditakdirkan lolos ke tahap berikutnya di wawancara. Saat saya tanyakan ke calon beswan lainnya, berkas mereka banyak yang tidak selengkap diriku 95% wkwk (jumlah

LPDP Starter Pack : Step by Step (Tips Essay LPDP)

Oleh : Danis Nurul Yunita ( Ekonomi Islam, Durham University, UK) CV PEMBICARA Pengenalan Bismillah.. Sejujurnya saya gak pernah menyangka dan prediksi hingga sampai saat ini apa yg bisa membuat saya lulus lpdp hingga kuliah di UK. Pastinya ini berkat doa dari orang tua dan teman2 smua . Lolos lpdp batch 2 2016, per s iapan pendftaran lpdp kurang lbih 1 thn . Kar e na harus retake toefl 2x dan persiapan mental juga . Mulai di persiapin ya..karna makin lama requirement LPDP nya makin menantang . Bisa sambil dibaca panduan terbarunya di website resmi LPDP. Lpdp ada 2 jalur seleksi via reguler dan afirmasi (3t, alumni bidik misi, berprestasi) . Tentunya syarat nya jadi dibedakan. Baca panduannya..bisa dibaca dengan teliti hhe . Saat daftar lpdp, kita akan membuat 1.       Essay yg dibuat sebagai berkas dgn tema (sukses terbesarku, kontribusiku bagi indonesia, rencana studi)  2.       Essay writing on the spot. Sekitar 30-40 menit. Untuk tujuan luar nege