Langsung ke konten utama

The Returning of Indonesia Orba

Pemantik : Ahmad Firdaus (KOMANDAN GREEN FORCE 2015)
#Diskusi Online Redsoldier



CV
Nama   : Ahmad Firdaus
TTL     : Palembang, 19 Agustus 1994 
Alamat  : Jl. Pondok Gede, Bekasi
Agama : Islam
No.Tlp : 0838-7938-4950
Riwayat Pendidikan 
1. SDN 04 Pulogadung
2. SMPN 92 Jakarta
3. SMKN 26 Jakarta
4. S1 Sosiologi UNJ
Riwayat Organisasi :
1. Ketua BEMJ Sosiologi UNJ 2015
2. Komandan Green Force UNJ 2015
3. Ka.Dept Syiar BSO Islamic Center Al-Ijtima’I FIS UNJ
2016
4. Kepala Departemen Kastrat LDK Salim UNJ
2017
Aktivitas Saat ini :
Mahasiswa, Pengajar, Pengejar Ilmu !!!!
Pesan untuk peserta :
Bergerak atau tergantikan !!!!

ORDE LAMA
Dalam sejarah Republik, Orde Lama merujuk pada istilah masa pemerintahan Soekarno (1945-1965). Istilah ini tentu saja tidak digunakan pada saat itu, dan baru dicetuskan pada masa pemerintahan Soeharto yang disebut juga dengan Orde Baru (1966-1998). Jadi, "orde lama" itu digunakan pemerintahan Soeharto untuk merujuk pada masa pemerintahan Soekarno. Orde Lama sendiri, terbagi ke dalam 3 fase besar.
1. Fase Pertama, Masa Revolusi Nasional indonesia (1945-1949). Masa ini dimulai dengan masuknya Sekutu diboncengi oleh Belanda (NICA) ke berbagai wilayah Indonesia setelah kekalahan Jepang, dan diakhiri dengan penyerahan kedaulatan kepada Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949. Terdapat banyak sekali peristiwa sejarah pada masa itu, pergantian berbagai posisi kabinet, Aksi Polisionil oleh Belanda, berbagai perundingan, dan peristiwa-peristiwa sejarah lainnya. Titik penting dari berakhirnya fase pertama ini, yaitu pada peristiwa Konferensi Meja Bundar (23 Agustus – 2 November 1949). Hasil kesepakatan KMB: 1. Belanda mengakui kedaulatan *Republik Indonesia Serikat.* 2. Irian Barat akan diselesaikan setahun setelah pengakuan kedaulatan. Disinilah dimulai fase pemerintahan Indonesia yang berbentuk RIS, negara Indonesia terpecah menjadi belasan negara bagian (negara boneka). Fase ini berakhir ketika ketua Fraksi Partai Islam Masyumi ketika itu, Mohammad Natsir, menggagas Mosi Integral yang yang menyatukan kembali seluruh negara bagian ke dalam pangkuan Republik Indonesia. Peristiwa ini terjadi pada 3 April 1950. Disinilah istilah NKRI pertama kali digunakan sebagai kata sandingan dari “Republik Indonesia”, menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.Soal proses MI Natsir itu sendiri, silakan googling detailnya seperti apa atau, coba main ke perpustakaan Dewan Dakwah di Kramat untuk dapat draft aslinya + naskah2 persidangan Konsituante
2. Fase Kedua, era di mana presiden Soekarno memerintah menggunakan konstitusi UUDS Republik Indonesia 1950. Periode ini berlangsung mulai dari 17 Agustus 1959 sampai 6 Juli 1950. Pada masa ini, sistem pemerintahan di Indonesia mengalami beberapa peralihan. Indonesia pernah menerapkan sistem pemerintahan presidensial, parlementer, demokrasi liberal. Pada masa ini terjadi banyak pergantian kabinet diakibatkan situasi politik yang tidak stabil. Tercatat ada 7 kabinet pada masa ini. 1950-1951 - Kabinet Natsir, 1951-1952 - Kabinet Sukiman-Suwirjo, 1952-1953 - Kabinet Wilopo, 1953-1955 - Kabinet Ali Sastroamidjojo I, 1955-1956 - Kabinet Burhanuddin Harahap, 1956-1957 - Kabinet Ali Sastroamidjojo II, 1957-1959 - Kabinet Djuanda.
3. Fase demokrasi terpimpin (1959-1965). Demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi di mana seluruh keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpin negara, kala itu Presiden Soekarno. Konsep sistem Demokrasi Terpimpin pertama kali diumumkan oleh Presiden Soekarno dalam pembukaan sidang konstituante pada tanggal 10 November 1956. Era "Demokrasi Terpimpin" diwarnai kolaborasi antara kepemimpinan PKI dan kaum borjuis nasional dalam menekan pergerakan-pergerakan independen kaum buruh dan petani Indonesia. Kolaborasi ini tetap gagal memecahkan masalah-masalah politis dan ekonomi yang mendesak Indonesia kala itu. Pendapatan ekspor Indonesia menurun, cadangan devisa menurun, inflasi terus menaik dan korupsi kaum birokrat dan militer menjadi wabah sehingga situasi politik Indonesia menjadi sangat labil dan memicu banyaknya demonstrasi di seluruh Indonesia, terutama dari kalangan buruh, petani, dan mahasiswa. Terjadinya peristiwa G 30 S PKI sangat berpengaruh terhadap proses peralihan  pemerintahan dari Orde Lama ke Orde baru. Berikut proses peralihan pemerintahan dari Orde Lama ke Orde baru: Tanggal 16 Oktober 1966 Mayjen Soeharto telah dilantik menjadi Menteri Panglima Angkatan Darat dan dinaikkan pangkatnya menjadi Letnan Jenderal.

Kelebihan Masa Orde Lama
1. Presiden Soekarno banyak menyumbangkan gagasan-gagasan dalam politik luar negeri.
2. Indonesia berhasil merebut kembali Irian Barat dari Belanda melalui jalur diplomasi dan militer
3. Kepemimpinan Indonesia di mata dunia Internasional mempunyai sumbangsih besar, yaitu sebagai pelopor gerakan Non blok dan Pemimpin Asia Afrika. Konferensi Asia Afrika diadakan pada tahun 1955 di Bandung. Konferensi Asia Afrika tersebut membuahkan Gerakan Non-Blok pada tahun 1961.
4. Mampu membangun integritas nasional yang kuat
Kekurangan Masa Orde Lama
1. Penataan kehidupan konstitusional yang tidak berjalan sebagaimana di atur dalam UUD 1945.
2. Situasi politik yang tidak stabil terlihat dari banyaknya pergantian kabinet yang mencapai 7 kali pergantian kabinet.
3. Sistem demokrasi terpimpin. Kekuasaan Presiden Soekarno yang sangat Dominan, Sehingga kehidupan politik tidak tumbuh demokratis.
4. Pertentangan ideologi antara nasionalis, agama dan komunis (NASAKOM)
5. Terjadinya inflasi yang mengakibatkan harga kebutuhan pokok menjadi tinggi.

ORDE BARU
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966 (googling, untuk isinya). Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela. Meski telah merdeka, Indonesia pada tahun 1950 hingga 1960-an berada dalam kondisi yang relatif tidak stabil.  Bahkan setelah Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949, keadaan politik maupun ekonomi di Indonesia masih labil karena ketatnya persaingan di antara kelompok-kelompok politik. Keputusan Soekarno untuk mengganti sistem parlemen dengan Demokrasi Terpimpin memperparah kondisi ini dengan memperuncing persaingan antara angkatan bersenjata dengan Partai Komunis Indonesia, yang kala itu berniat mempersenjatai diri. Sebelum sempat terlaksana, peristiwa Gerakan 30 September terjadi dan mengakibatkan diberangusnya Partai Komunis Indonesia dari Indonesia. Sejak saat itu, kekuasaan Soekarno perlahan-lahan mulai melemah. Dalam kehidupan politik, ada beberapa peristiwa penting yang saya kira cukup menyita perhatian pada masa ini.
1. Pembubaran Partai Komunis Indonesia dan Organisasi masanya. Dalam rangka menjamin keamanan, ketenangan, serta stabilitas pemerintahan, Soeharto sebagai pengemban Supersemar telah mengeluarkan kebijakan: 1. Membubarkan Partai Komunis Indonesia pada tanggal 12 Maret 1966 yang diperkuat dengan Ketetapan MPRS No IX/MPRS/1966; 2. Menyatakan Partai Komunis Indonesia sebagai organisasi terlarang di Indonesia; 3. Pada tanggal 8 Maret 1966 mengamankan 15 orang menteri yang dianggap terlibat Gerakan 30 September 1965.
2. Penyederhanaan Partai Politik. Pada tahun 1973 setelah dilaksanakan pemilihan umum yang pertama pada masa Orde Baru pemerintahan pemerintah melakukan penyederhanaan dan penggabungan (fusi) partai- partai politik menjadi tiga kekuatan sosial politik. Penggabungan partai-partai politik tersebut tidak didasarkan pada kesamaan ideologi, tetapi lebih atas persamaan program. Tiga kekuatan sosial politik itu adalah: 1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan gabungan dari NU, Parmusi, PSII, dan PERTI; 2. Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang merupakan gabungan dari PNI, Partai Katolik, Partai Murba, IPKI, dan Parkindo; 3. Golongan Karya. Penyederhanaan partai-partai politik ini dilakukan pemerintah Orde Baru dalam upaya menciptakan “stabilitas” kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengalaman sejarah pada masa pemerintahan sebelumnya telah memberikan pelajaran, bahwa perpecahan yang terjadi dimasa Orde Lama, karena adanya perbedaan ideologi politik dan ketidakseragaman persepsi serta pemahaman Pancasila sebagai sumber hukum tertinggi di Indonesia. Disini titik pentingnya, Pancasila dimaknai secara “radikal” oleh rezim orde baru. Dimana pemikiran-pemikiran yang dianggap pemerintah tidak sesuai dengan Pancasila, dibredel, dihilangkan, dan tidak boleh berkembang di Republik. Contohnya, deislamisasi republik. Dimana hal-hal yang berkaitan dengan Islam, tidak boleh berkembang. Agama hanya berkutat pada urusan privat, tidak boleh masuk ke wilayah publik.
3. Dwi-Fungsi ABRI. Pada masa Orde Baru, ABRI menjadi institusi paling penting di Indonesia. Selain menjadi angkatan bersenjata, ABRI juga memegang fungsi politik, menjadikannya organisasi politik terbesar di negara. Peran ganda ABRI ini kemudian terkenal dengan sebutan Dwi Fungsi ABRI. Timbulnya pemberian peran ganda pada ABRI karena adanya pemikiran bahwa TNI adalah tentara pejuang dan pejuang tentara. Kedudukan TNI dan POLRI dalam pemerintahan adalah sama. di MPR dan DPR mereka mendapat jatah kursi dengan cara pengangkatan tanpa melalui Pemilu. Pertimbangan pengangkatan anggota MPR/DPR dari ABRI didasarkan pada fungsinya sebagai stabilitator dan dinamisator. Peran dinamisator sebenarnya telah diperankan ABRI sejak zaman Perang Kemerdekaan. Waktu itu Jenderal Soedirman telah melakukannya dengan meneruskan perjuangan, walaupun pemimpin pemerintahan telah ditahan Belanda. Demikian juga halnya yang dilakukan Soeharto ketika menyelamatkan bangsa dari perpecahan setelah Gerakan 30 September, yang melahirkankan Orde Baru.
4. Diberlakukannya P4 (Pedomanan Pengahayatan dan Pengamalan Pancasila). Untuk mendukung pelaksanaan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen, maka sejak tahun 1978 pemerintah menyelenggarakan penataran P4 secara menyeluruh pada semua lapisan masyarakat. Penataran P4 ini bertujuan membentuk pemahaman yang sama mengenai demokrasi Pancasila, sehingga dengan adanya pemahaman yang sama terhadap Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 diharapkan persatuan dan kesatuan nasional akan terbentuk dan terpelihara. Melalui penegasan tersebut opini rakyat akan mengarah pada dukungan yang kuat terhadap pemerintah Orde Baru. Di masa inilah ketika pancasila dimaknai secara “radikal” oleh rezim.
Kelebihan Masa Orde Baru
1. Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.565
2. Sukses transmigrasi
3. Sukses KB
4. Sukses memerangi buta huruf
5. Sukses swasembada pangan
6. Pengangguran minimum
7. Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
8. Sukses Gerakan Wajib Belajar
9. Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
10. Sukses keamanan dalam negeri
11. Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia
12. Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri

Kekurangan Masa Orde Baru
1. Pemaknaan Pancasila secara radikal, dan pemaksaan penyeragaman tafsir tentang Pancasila.
2. Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
3. Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat
4. Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua
5. Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya
6. Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin)
7. Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama masyarakat Tionghoa)
8. Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
9. Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibredel
10. Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program "Penembakan Misterius"
11. Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/presiden selanjutnya)
12. Menurunnya kualitas birokrasi Indonesia yang terjangkit penyakit “Asal Bapak Senang”, hal ini kesalahan paling fatal Orde Baru karena tanpa birokrasi yang efektif negara pasti hancur.
13. Menurunnya kualitas tentara karena level elit terlalu sibuk berpolitik sehingga kurang memperhatikan kesejahteraan anak buah.
14. Pelaku ekonomi yang dominan adalah lebih dari 70% aset kekayaaan negara dipegang oleh swasta/asing. Ini juga kesalahan fatal, karena masih terjadi hingga hari ini.

Jika kita lihat Mahasiswa sekarang umumnya, mereka menganggap dirinya adalah pemuda2 yg harus bersikap oposisi terhadap rezim yg sedang berjalan. Tapi kita sadar jika hanya beroposisi terkadang tdk dpt membuat negeri ini menjadi lebih baik, oleh sebab itu kita juga harus memiliki sikap koalisi. Lalu jika kita melihat fenomena2 yg sedang terjadi di negeri ini, menurut pematik sikap seperti apa yg harus diterapkan mahasiswa pd rezim sekarang?
Ketimbang istilah "oposisi", saya sebetulnya lebih sepakat dengan istilah "mitra kritis". Oposisi terkesan selalu bertentangan dengan pemerintah, meskipun itu baik. Rezim kita saat ini, darurat konstitusi. Segala macam peraturan ditabrak, demi memuluskan keinginan rezim. Misal, terjadi pada UU Ormas, dan UU pemilu terbaru. Pancasila ditafsirkan secara radikal Itu dulu

Jadi setelah paparan singkat orlam sama orba, korelasinya gimana ke masa sekarang menyangkut tema diskusinya. Mengapa disebut kembalinya orba, apa pengaruh dari orba ke jaman sekarang sehingga karaterisitik sekarang dikatakan berbau orba?
Jika dikatakan rezim saat ini = orde baru. Saya tidak sepakat sepenuhnya. Tapi sepakat di sebagian yang lainnya.
1. Rezim saat ini, bahkan bisa dibilang lebih buruk daripada orba. Jika dilihat dalam perspektif ekonomi. Utang LN kita mencapai 4.300T (menurut BI).
2. Pemerintah merasa memegang andil betul dalam menafsirkan/menerapkan Pancasila. Pancasila dimaknai secara radikal. Dan seenaknya menuduh ormas/lembaga tertentu dengan sebutan "anti Pancasila". Padagal jelas sekali dalam Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya, segala macam ideologi dan pemikiran keagamaan bisa diakomodir. Yang paling fatal kasusnya, adalah dalam pembuatan Perppu Ormas.
3. KKN semakin marak: BLBI, Century, Hambalang, sampai saat ini belum selesai. Bahkan ditambah lagi dg kasus Mega korupsi E-KTP
4. Kesenjangan kita makin parah. September 2016, indeks gini kita mencapai 0.42. Pemerintah tlhanya fokus dalam pembangunan fisik. Bukan manusia. Lebih parahnya bahkan, sampai2 dana haji digunakan untuk membangun infrastruktur.
5. Hingga saat ini, 70% lebih perekonomian bangsa kita dikuasai oleh asing.
6. Pemerintah kelihatan hilang akal dlm mempertahankan kekuasaan. Terlihat jelas dengan diberlakukannya UU Pemilu terbaru, dimana PT 20%. Padahal, pemilu legislatif kita serentak. Pemilu serentak = PT 0%. UU Pemilu terbaru, itu inkonstusional, karena tidak ada kondisi yang mendesak disana.

Pemerintah hari ini bukan lagi seperti orba, tapi revormasi rasa orba, karena hak berpendapat kita sudah di awasi, contohnya kasus mahasiswa unsri yang di keluarkan oleh univnya. Bagaimana cara kita untuk melawan rezim ini yang kenal dengan hukum?
Lewat 3 permasalahan, UU Ormas, UU Pemilu, dan Utang LN kita.. Secara konstitusi, sebetulnya pemerintah kita bisa di impeachment. UU Ormas bertentangan dgn UUD 1945 (menurut Yusril IM). Pancasila dijadikan 'tameng' oleh pemerintah utk memberangus kelompok2 yg bertentangan dgn pemerintah. Soal UU pemilu, sudah saya jelaskan di atas. Soal utang negara, pemerintah melanggar UU Keuangan. Dimana total utang pemerintah tidak boleh melebihi 30% dari APBN. Terakhir, bisa lewat parlemen jalanan. Demonstrasi. Tapi... Jika melihat kondisi gerakan mahasiswa saat ini, saya ngga yakin. Impeachment bisa dilakukan lewat parlemen, tapi jika dilihat dg kondisi parlemen kita saat ini. Saya juga pesimis. Kenapa saat ini pemerintah bisa sewenang-wenang, dan bebas. Penyebabnya 2: parlemen kita lemah, civil society (LSM, pemerintah, rakyat) kita bungkam

Dari rezim yang berkuasa sekarang, terlihat sekali bahwa kebijakan" yang dikeluarkan adalah bukti bahwa rezim ini telah sedikit demi sedikit bertindak diktator. Lantas apa solusi yang solutif untuk negeri yang semakin lama semakin bobrok ini? Apa kontribusi yang bisa kita lakukan? Kemudian, bagaimana kita menumbuhkan sikap kritis di kalangan mahasiswa dan pelajar yang semakin lama semakin apatis terhadap kehidupan politis?
Bingung kalau ditanya "solusi", sedangkan kondisi elemen yang bisa memberikan solusi seperti ini. Saya cuma bisa sarankan... Bangun kesadaran di tingkat grassroot, baik di dalam rakyat maupun mahasiswa. Mahasiswa pakai strategi live in dengan mendekat lsg bersama rakyat/umat dan menjadi satu kekuatan. Awalan, sebetulnya, menurut saya, yang perlu disadarkan adalah parlemen kita (DPR) yang kehilangan integritas dan sikap politik yang tegas. DPR kita saat ini terlalu transaksional. Padahal, kekuatan penyeimbang pemerintah itu parlemen. Tapi parlemen kita tidak bisa menjadi penyeimbang. Dulu ada KMP vs KIH, sekarang udah gak ada. KMP dipecah belah. Dan politik kita kembali pragmatis dan transaksional. Saya hanya mau mengkoreksi bahwa UU Ormas itu belum berubah sejak 2013 yang sedang ramai adalah Perpu Ormas 2017.

– Closing Statement–
Sebagai mahasiswa kita tdk boleh bersikap berat sebelah dan membawa kepentingan dr golongan2 tertentu. Karena sebagai penerus pemimpin bangsa kita akan dihadapkan oleh masalah yg melibatkan bnyk pilihan, yg mengharuskan kita bersikap objektif. Dan teruslah dalam barisan grassroot, berjuang dan selalu membersamai rakyat yg sedang ditindas secara terorganisir, sistematis, dan masif..


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Lolos Beasiswa Karya Salemba Empat

Penulis sudah mendaftar beasiswa Karya Salemba Empat (KSE) 3x dan di tahun terakhirlah saya baru lolos. Alhamdulillah Allah selalu memberikan di waktu yang tepat J Pendaftaran beasiswa KSE biasanya dibuka di semester genap. Tahun pertama sejak saya menjadi mahasiswi baru, saya mendaftar beasiswa KSE, tapi tidak lolos berkas. Berkas yang dikumpulkan lengkap, tapi beberapa hal lain tidak bagus seperti essay yg tidak menarik, tidak punya track record yang mendukung (pengalaman organisasi, kepanitiaan dan prestasi). Dari ketiganya, semuanya kosong. Tahun kedua saya mendaftar, 95% berkas saya lengkap. Di website KSE, sekali kamu mendaftar, dia akan tersimpan sampai tahun berikutnya. Jadi di tahun kedua ini saat saya mendaftar hanya mengedit sedikit saja, seperti essay, pengalaman organisasi serta prestasi. Alhamdulillah, ditakdirkan lolos ke tahap berikutnya di wawancara. Saat saya tanyakan ke calon beswan lainnya, berkas mereka banyak yang tidak selengkap diriku 95% wkwk (jumlah ...

LPDP Starter Pack : Step by Step (Tips Essay LPDP)

Oleh : Danis Nurul Yunita ( Ekonomi Islam, Durham University, UK) CV PEMBICARA Pengenalan Bismillah.. Sejujurnya saya gak pernah menyangka dan prediksi hingga sampai saat ini apa yg bisa membuat saya lulus lpdp hingga kuliah di UK. Pastinya ini berkat doa dari orang tua dan teman2 smua . Lolos lpdp batch 2 2016, per s iapan pendftaran lpdp kurang lbih 1 thn . Kar e na harus retake toefl 2x dan persiapan mental juga . Mulai di persiapin ya..karna makin lama requirement LPDP nya makin menantang . Bisa sambil dibaca panduan terbarunya di website resmi LPDP. Lpdp ada 2 jalur seleksi via reguler dan afirmasi (3t, alumni bidik misi, berprestasi) . Tentunya syarat nya jadi dibedakan. Baca panduannya..bisa dibaca dengan teliti hhe . Saat daftar lpdp, kita akan membuat 1.       Essay yg dibuat sebagai berkas dgn tema (sukses terbesarku, kontribusiku bagi indonesia, rencana studi)  2.       Essay writing on...

LPDP Starter Pack : Step by Step (Tips Interview LPDP)

Pembicara: Resti Sandy Tias CV PEMBICARA  Alasan Mengambil Studi di LN Sebenernya, dari dulu saat S1 emang udah niat untuk lanjut s2 abroad jadi emang udah lama keinginannya. Saya itu daftar LPDP di akhir tahun 2015, batch 3. Baru berangkat di tahun 2017. Prosesnya cukup lama juga untuk menimbang2 universitas. Saat itu proses seleksi masih dalam 2 tahap. 1.       Administrasi 2.       Substansi : terdiri dari LGD, essay on the spot, dan wawancara. Sesi wawancara ini memang yg paling menentukan diantara sesi lain. Banyak yg bilang sebagai sesi hidup mati kita (lolos ga lolos). Bisa dibilang tahap wawancara disitu ialah tahap mengenal lebih jauh kepribadian si calon awardee. Jadi akan banyak pertanyaan yg mengarah tentang pribadi kita. Entah itu tentang masa lalu, sekarang, ataupun rencana kedepan. Nah jawaban2 kita tentang masa lalu, sekarang dan rencana kedepan itulah yg sangat menentukan. Jadi memang harus ...