Langsung ke konten utama

Get Your Own King Saud Scholarship

Pemateri : ANDI SUBHAN HUSAIN (LL.B Laws, King Saud University, Riyadh)

CV PEMBICARA
Beliau adalah Andi Subhan Husain yang merupakan alumni terbaik arabic linguistics institute King Saud University dan penerima beasiswa Kerajaan Saudi Arabia  (Major LL.B Laws; Faculty Law & Political Science). Beliau berasal dari Bugis, South Sulawesi. Atau yang ingin kenal lebih dekat bisa klik link http://linkedin.com/in/andi-subhan-husain-353703144
Apasih King Saud Scholarship dan gimana proses untuk mencapainya?
Beasiswa King Saud University (disingkat KSU) umumnya sama saja dengan beasiswa kampus yang lain di Saudi Arabia. Sama-sama beasiswa yang mengantarkan untuk mendapatkan kemudahan untuk menunaikan ibadah haji dan umrah Insya Allah. Saya yakin diantara kawan-kawan yang bermaksud mencari informasi untuk kuliah di Saudi Arabia adalah salah satu usaha untuk menunaikan ibadah haji. Dan memang ada mahasiswa yang mendaftar beasiswa dengan niat untuk menunaikan ibadah haji. Selain untuk menuntut ilmu tentunya. Karena kemampuan uang hari ini tidak lagi bisa menjadi tolok ukur kemampuan seseorang untuk menunaikan ibadah haji. Menunggu kurang lebih sepuluh tahun setelah mendaftar haji tidak ada yang bisa memberi jaminan apakah kita masih hidup dalam rentan waktu tersebut. Jadi tidak ada salahnya menjadikan Saudi Arabia sebagai tujuan melanjutkan studi dan  kiblat menuntut ilmu (karena memang di Saudilah terdapat kiblat ummat Islam) sebagai trend masa kini generasi millennial.
Mendapatkan beasiswa dari Kerajaan Saudi Arabia bukan berarti pemikiran engkau akan diatur dan diikat oleh pemerintah Saudi. Ini adalah tahun ke-4 saya belajar di Saudi Arabia dan tidak ada satupun mata kuliah tentang bagaimana menjadi Wahhabi. Di jurusan apapun engkau belajar, tidak akan diajarkan yang seperti itu. Di tahun pertama kami di sekolah hukum malah diajarkan cara bermazhab syafi’I sebagaiman para pengikut mazhab Imam Syafi’I sebagai pelajar dari negara yang bersal dari negara mayoritas bermazhab syafi’I seperti Indonesia. Saya sangat yakin bahwa semua pelajar yang pernah betul-betul belajar di Saudi akan semakin mencintai Indonesia dan menghormati pemimpin. Karena di sini kita menjadi sadar tentang  standar rakyat Indonesia di mata dunia bahwa kita adalah pengekspor Tenaga Kerja pada sector informal. Bukan hanya di Saudi, tapi di Taiwan, Malaysia dll.
Beasiswa artinya engkau datang untuk belajar bukan untuk bekerja. Itulah sebabnya dalam visa di passport tertulis jelas yg artinya “Tidak diizinkan untuk bekerja”. Lebih dari 30 ribu pelajar penerima beasiswa memilih Kerajaan Saudi Arabia sebagai tujuan melanjutkan Pendidikan Tinggi. Mereka adalah pelajar yang mewakili lebih dari 165 negara. Salah satu negara dengan pelajar mayoritas di Saudi Arabia adalah Indonesia, ada sekitar 3.500 pelajar Indonesia di Saudi Arabia. Jumlah ini hampir mendekati jumlah pelajar Indonesia di Mesir yaitu lebih dari 4,000 pelajar.
Mengapa saya tertarik dengan KSU Scholraship?
Sejak zaman dulu kita sudah mendengar bagaimana para pendahulu negeri berangkat ke Saudi Arabia untuk menuntut ilmu agama dan itu terus berlangsung hingga saat ini. Namun seiring dengan  perkembangan yang ada harus diakui secara objektif bahwa Perguruan Tinggi di Saudi Arabia saat ini terkenal dengan keunggulan ilmiahnya dan berkelas dunia. Beberapa universitas di Saudi Arabia termasuk universitas terkemuka di dunia. Salah satu  cara untuk mengukurnya dengan menggunakan QS World University Rankings yang memberikan penilaian pada berbagai perguruan tinggi di dunia untuk menentukan rankingnya. Komponen penilaiannya antara lain reputasi akademik, reputasi lulusan perguruan tinggi di dunia kerja, serta publikasi, riset dan jurnal yang dikeluarkan kampus. Misalnya:
- King Fahd University of Petroleum and Minerals (KFUPM) di di kota Dhahran urutan 189 di dunia
- King Saud University (kampus saya belajar saat ini) di Riyadh ibu kota KSA menduduki urutan 227 di dunia
- King Abdul Azis University (KAU) di Kota Jeddah urutan 283
- Sebagai perbandingan Cairo University, Mesir di urutan (551-600), Universitas Indonesia di urutan 325,  ITB (401-410) dan UGM (501-550) berdasarkan QS World University Rangking 2016-2017.
- Untuk Regional Arab, KSU berada diurutan ke-3 setelah KFUPM dan American University of Beirut, urutan ke 9 Qatar University dan urutan ke-10 Cairo University berdasarkan QS University Rangking 2016.
KSU pernah menempati urutan ke 1 (terbaik) di Timur Tengah. Khusus untuk sekolah hukum, beberapa alumnus LL.B Laws KSU diterima program pasca sarjana di Harvard Law School dan secara umum Top Ten Laws School di US, UK dan Prancis. Sekolah hukum umumnya adalah pilihan pertama pelajar Saudi yang masuk di Fakultas Humaniora di kelas persiapan MKDU setahun. Khusus untuk mahasiswa asing dipersyaratkan untuk mendapatkan IPK 5, (dari 5,0) untuk masuk jurusan ini sebagaimana orang asing yang akan belajar S1 Science. Bisa tidak mendapat IPK sempurna seperti kasus yang saya alami tapi nilai kemampuan menulis dan riset mendapat A+ dan mengajukan sebuah Karya Tulis Ilmiah. Dan tentu saja kampus-kampus yang terletak di kota suci Mekkah dan Madinah tidak bisa diukur menggunakan alat ukur pada umumnya karena keutamaan dua kota suci tersebut.
Bagaimana sy memperjuangkan sehingga bsa masuk di Sekolah Hukum KSU ceritanya cukup panjang. Saat ini kami yg pertama dari Asia Tenggara di jurusan ini di Saudi Arabia. Kawan dari negara asing lainnya dari Korea. Jadi kita lanjut aja dulu seputar beasiswannya. Di awal sudah dijelaskan bahwa Beasiswa King Saud University (disingkat KSU) umumnya sama saja dengan beasiswa kampus yang lain di Saudi Arabia. Perbedaan utama kuliah di Saudi Arabia dibandingkan dengan negara yang lain yaitu mendapatkan kemudahan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh Insya Allah. Anda juga akan mendapatkan jatah libur musim panas tiap tahun plus tiket pulang pergi (PP) ke tanah air. Jika Anda memiliki semangat untuk menimba ilmu agama, maka alhamdulillah ada tersedia banyak majelis ilmu ulama-ulama besar di Arab Saudi. Untuk fasilitas kami tidak bisa membandingkan dengan yang lain silahkan cari informasi sendiri dan dibdandingkan sendiri. (Mungkin ntar ada yang akan menenanyakan tentang fasilitas, insyaAllah kalo ada yang bertanya akan dijawab)
Stipends dibayarkan kepada seluh mahasiswa Saudi yang mengikuti studi Sarjana ataupun Pasca Sarjana dan tidak berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Begitupun berlaku untuk mahasiswa asing. Secara umum seluruh universitas negeri di Saudi memberikan beasiswa penuh (full-scholarship) untuk mahasiswa non-Saudi. Mahasiswa sama sekali tidak dibebani biaya kuliah dan bahkan diberi uang bulanan atau mukafaah. Mukafaah di seluruh universitas negeri Saudi hampir sama. Jika menggunakan referensi King Saud University; jumlah beasiswa yang diberikan sebesar (SR 1000/sekitar RP 3 juta lebih ) for scientific studies students, (SR 850/ Hampir Rp 3 juta) for social studies and humanities students, dan (SR900/ sekitar RP 3 juta lebih ) untuk mahasiswa pascasarjana. Setiap bulan beasiswa dipotong sebesar SAR 10/ sekitar Rp 35 Ribu untuk ditransfer ke Student Fund, tempat di mana mahasiswa bisa mengajukan pinjaman jika memiliki kebutuhan mendesak. Bagi yang merangkap sebagai research assistant (RA) atau teaching assistant (TA) akan mendapat tambahan gaji. Besar kecilnya gaji tergantung universitas yang bersangkutan. Jika beruntung ikut proyek penelitian dosen bisa mendapat tambahan uang saku lagi. Setiap pelajar diberikan kartu ATM oleh Perguruan Tinggi masing-masing yang digunakan untuk penarikan beasiswa. Beasiswa diterima setiap bulan secara teratur dan selalu diumumkan melalui media online atau media cetak kampus serta dapat dicek di edugate mahasiswa secara online. Beasiswa tetap diberikan pada liburan musim panas kepada mahasiswa aktif. Beasiswa tidak diberikan jika mengammbil program cuti semester. Rewards diberikan kepada mahasiswa yang mendapatkan nilai Excellence atau dengan GPA 4,50/ 5,0 selama dua semester berturut-turut dalam tahun ajaran yang sama. Reward yang diberika sebesar SAR 1.000/ sekitar RP 3 Juta lebih, ditransfer langsung ke rekening mahasiswa.
Apa saja yang harus disiapkan sebelum belajar ke luar negeri?
1. Merantaulah untuk menuntut ilmu seperti nasihat Imam Syafi’i “Berdiam diri, stagnan, dan menetap di tempat mukim, sejatinya bukanlah peristirahatan bagi mereka pemilik akal dan adab, maka berkelanalah, merantaulah tinggalkan negerimu (demi menuntut ilmu dan kemuliaan). Merantaulah, engkau akan menemukan pengganti orang-orang yang engkau tinggalkan. Berpeluhlah engkau dalam usaha dan upaya, karena lezatnya kehidupan baru terasa setelah engkau merasakan payah dan peluh dalam bekerja dan berusaha. Sungguh aku melihat, air yang tergenang dalam diamnya, justru akan tercemar lalu membusuk. Jika saja air tersebut mengalir, tentu ia akan terasa lezat menyegarkan. Tidak demikian jika ia tidak bergerak mengalir. Singa jika tak tinggalkan sarang, tak kan mendapatkan makanan. Anak panah, andai tidak melesat meninggalkan busurnya, maka jangan pernah bermimpi akan mengenai sasaran. Jika matahari di orbitnya tak bergerak dan terus diam. Tentu manusia kan bosan, dan enggan untuk memandang. Dan bijih emas yang masih terkubur di bebatuan, hanyalah sebongkah batu tak berharga, yang terbengkalai di tempat asalnya. Demikian halnya dengan gaharu di belantara hutan, hanya sebatang kayu, sama seperti kayu biasa lainnya. Andai saja gaharu tersebut keluar dari belantara hutan, ia adalah parfum yang bernilai tinggi. Dan andaikata bijih itu keluar dari tempatnya, ia akan menjadi emas yang berharga.
2. Menetapkan target negara tujuan belajar dan research sebanyak-banyaknya seputar negara, kampus dan jurusan tujuan yang dicita-citakan. Membangun relasi yang baik dengan orang-orang yang sudah mencapai tujuan tersebut. Karena umumnya pencapaian yang kita inginkan sudah pernah dicapai oleh orang lain. Praktisnya follow seluruh komunitas mahasiswa indonesia yang berada di negara tersebut. Seperti akun media social Perhimpunan Pelajar Indonesia di negara tersebut. Lingkungan dan kebiasaan di negara tersebut harus kita ketahui sebelum berangkat.
3. Tujuan utama kita meninggalkan kampung halaman adalah untuk menuntut ilmu di negeri orang. Entah itu di Timur ataupun Barat. Maka persiapkanlah pelajaran yang akan menjadi spesifikasi kita nantinya. Pilihlah jurusan yang sesuai dengan kemampuan dan memang kita suka untuk belajar di jurusan tersebut (untuk pasca sarjana yang mengambil jurusan liner dengan S1 akan sangat membantu. Tinggal mengulang-ulang kembali dasar-dasar keilmuannya) . Kampus tujuan harus betul diyakini relevan dengan jurusan yang akan kita pilih agar nantinya bisa lebih mudah menjalani proses belajar.
4. Persiapkan bahasa pengantar untuk kulliah di negara tersebut dan bahasa dunia yang paling penting untuk dikuasai adalah Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Meskipun belajar SAINS di Saudi Arabia menggunakan bahasa inggris tapi tentu saja kita butuh mengerti bahasa arab untuk percakapan sehari-hari dengan arab (walaupun orang arab sendiri sangat suka jika diajak berbahasa inggris) tapi majelis ta’lim para ulama di Saudi Arabia tentu saja tidak menggunakan bahasa inggris (bagi yang berminat kuliah sambil ikut majelis para ulama)
5. Mempersiapkan bekal spiritual, mentalistas dan fisik dengan baik. Lingkungan baru dan cuaca yang baru tentu saja menjadi tantangn tersendiri bagi pelajar asing. Belajarlah dari sekarang untuk bergaul dengan orang-orang baru. Bagaimana memahami budaya orang lain. Bagaimana tetap istiqomah menjalankan ibadah. Dan cari informasi yang berkaitan dengan fasilitas kesehatan di kampus tersebut.
6. Walaupun belajar di negara tersebut menggunakan beasiswa tapi penting juga untuk mempersiapkan bekal harta (tentu saja setelah bekal spiritual, mental dan fisik). Untuk saat ini di KSU misalnya, bagi yang dinyatakan lulus  tidak lagi dkirimkan tiket secara langsung tapi biasanya calon pelajar membayar sendiri tiket keberangkatnnya dan Insya Allah akan digantikan oleh pihak kampus setelah mengurus administrasinya. Dan secara umum awal kedatangan di suatu negara meski dengan beasiswa itu membutuhkan biaya sendiri.  
7. Mendafatarlah. Karena banyak orang yang punya keinginan untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri tapi hanya sekeder keinginan. Dia tidak pernah serius untuk mempersiapkan persyaratan yang diminta oleh kampus tersebut. Jika tidak memenuhi persayaratannya bagaimana anda bisa mendaftar. Dan jika anda tidak mendaftar apa yang bisa ditunggu untuk diharapkan.
Ringkasnya Imam Syafi’I memberikan nasihat: "Saudaraku, kalian tidak akan mendapatkan ilmu, kecuali dengan enam perkara. Akan aku kabarkan keenam perkara itu kepadamu secara terperinci, yaitu kecerdasan, semangat, kesungguhan, bekal harta, duduk di majelis bersama guru, dan waktu yang lama."
Secara umum pesyaratan yang dibutuhkan untuk pendaftaran sebagai berikut:
·         Persyaratan Pendaftaran untuk s1.
1. Lulus SMA/Sederajat dengan nilai rata-rata minimal 8/Jayyid Jiddan dan ijazah tidak lebih dari 5 tahun
2. Sehat jasmani dan rohani.
3. Berkas yang diperlukan
4. Khusus pendaftaran berkas Ma’had Lughah pra-S1, berkas-berkas yang dibutuhkan adalah:
-          Paspor
-          Ijasah yang sudah diterjemah.
-          Transkip Nilai yang sudah diterjemah.
-          Pas Foto (Sesuaikan dengan format dan ukuran file yang diminta).



·         Untuk program master/S2:
1. Paspor
2. Ijazah S1 dan Transkrip
3. TOEFL, IELTS (Tergantung jurusan yang diambil)
4. Rekomendasi dari 2 dosen
·         Untuk program doctoral/S3:
1. Paspor
2. Ijazah S2 dan Transkrip
3. TOEFL iBT 61 (atau yang setara), IELTS 5, STEP 81 (STEP hanya ada di Saudi Arabia, diadakan oleh Qiyas)
4. GRE (151 Quantitative Reasoning) atau test “Qudrat Jam’iyah” (Test ini hanya di Saudi Arabia, diadakan oleh Qiyas)
5. Rekomendasi dari 3 dosen
Sepengetahuan saya untuk hasil tes bahasa Inggris (TOEFL,IELTS, GRE, dll) dapat dikirim menyusul lewat email meskipun deadline pendaftaran sudah habis. Namun perlu dicatat, segera kirim berkas tersebut karena berdasar info dari pengawai pendaftaran pascasarjana sekarang KSU tidak mengeluarkan surat penerimaan sementara. Jadi jika syarat-syarat tidak lengkap (termasuk hasil tes TOEFL/GRE) maka tidak ada surat penerimaan. Hal ini berbeda dengan KFUPM yang menerapkan “Penerimaan Bersyarat” yang mana hasil tes tersebut bisa menyusul dikirim jika sudah dinyatakan diterima. Lebih lanjut syarat bisa dilihat http://ksu.edu.sa/sites/KSUArabic/Deanships/Grad/programs/Pages/programs00.aspx  (dalam b. Arab). Tetapi saya lihat beberapa persyaratan yang ada tidak update sesuai yang diterapkan sekarang. Untuk jurusan agama juga diminta Toefl, dan GRE atau tes Qudrat Jami’ah


DAFTAR FAKULTAS
-          Program Persiapan Bahasa
-          Fakultas-fakultas Sains
-          Fakultas Arsitektur dan Perencanaan kota
-          Fakultas Bisnis Administrasi
-          Fakultas Teknik
-          Fakultas Sains
-          Fakultas Pangan dan Pertanian
-          Fakultas Komputer dan Ilmu Informasi
-          Fakultas-fakultas Kesehatan
-          Fakultas Kedokteran
-          Fakultas Kedokteran Gigi
-          Fakultas Farmasi
-          Fakultas Ilmu Kesehatan Terapan
-          Fakultas Ilmu Keperawatan
-          Fakultas Ilmu Kesehatan
-          Fakultas-fakultas Humaniora
-          Fakultas Kesenian,
-          Fakultas Pendidikan,
-          Fakultas Hukum dan Ilmu Politik,
-          Fakultas Bahasa dan Terjemah,
-          Fakultas Pariwisata & Arkeologi
-          Institut Bahasa Arab
-          Fakultas Pengajaran
-          Fakultas Pendidikan,
-          Fakultas Hukum dan Ilmu Politik,
-          Fakultas Bahasa dan Terjemah,
Cara termudah untuk mendapatkan beasiswa di Saudi Arabia. jangan lupa ikut informasinya media sosial PPMI Arab Saudi dan PPMI cabangnya seperti PPMI riiyadh.
#Sesi Tanya Jawab
·         Q: Jika kita ingin memperoleh beasiswa tsb apa saja sih yang harus dipersiapkan mulai sekarang? kebanyakan beasiswa ke LN harus mahir berbahasa Inggris dg menyertakan skor TOEFL, namun melihat beasiswa king saudi tentu diperlukan pula mahir berbahasa Arab ? Apakah ada pelatihannya? Jika iya, berapa lama ?  boleh dong kak berbagi pengalaman disana. Apa saja sih fasilitas yang kita dapat jika kita memperoleh beasiswa king saudi tsb?
-          Tergantung jurusan yang akan dipilih. Jika pelajar akan mengambil jurusan yang terdapat di Fakultas2 Humaniora harus bisa berbahasa arab seperti Fakultas Tarbiyah yang menggunakan bahasa pengantar 100% berbahasa Arab. Untuk Fakultas2 SAINS dan Teknik perkuliahan disampapikan dalam bahasa Inggris (jadi tidak perlu kuatir jika belum menguasai bahasa Arab). Kebanyakan dosen lulusan USA, Kanada atau UK.
-          Penguasaan bahasa Arab sebelum berangkat ke Saudi dipersiapkan masing-masing dengan masuk ke kelas persiapan bahasa di ma’had / tempat belajar bahasa araba tau secara otodidak.
-          Program S1 bagi pelajar asing di King Saud University tidak langsung masuk dan belajar dalam kuliah jurusan di fakultas. Khusus bagi pelajar non-Arab, harus menempuh pembelajaran terlebih dahulu di Ma’had Lughah (Institut Bahasa Arab) sebagai langkah persiapan bahasa sebelum memasuki kuliah jurusan. Minimal 1 tahun dan maksimal 2 tahun. Tergantung hasil tahdidul mustawa/placement test yang di lakukan setelah diterima di KSU. Ma’had Lughah bersifat wajib meskipun ia sudah sangat mahir berbahasa arab. Disini mahasiswa asing akan mendapatkan mata kuliah seputar bahasa arab seperti Qowaid Nahwu, keterampilan menulis (Kitabah), keterampilan membaca (Qiraah), keterampilan berbicara (Syafawi), Sastra (Nushush Adabiyyah) dan lain lain. Disini mahasiswa asing dari berbagai negara akan saling bertemu satu sama lain. Oleh karena itu, pendaftaran tahap awal bagi yang ingin kuliah S1 di KSU adalah mendaftar sebagai mahasiswa Ma’had Lughah, pra-S1.
-          Untuk pelajar Pasca Sarjana yang pengantar kuliahnya berbahasa Inggris di kelas tapi juga ingin belajar bahasa Arab juga punya kesempatan untuk mengikuti program pembelajaran bahasa Arab di Ma’had berstatus sebagai pelajar non formal. (ada juga kasus mahasiswa yang diterima di KSU dengan anggapan perkuliahan dalam bahasa Inggris ternyata berbhasa Arab, diberi kebijakan berupa kesempatan untuk menjadi pelajar formal di Ma’had Lughoh dan bisa kembali melanjutkan pendidikan di jurusan di mana pelajar tersebut diterima)
-          Untuk Fasilitas, Pelayanan dan fasilitas istimewa bagi setiap mahasiswa penerima beasiswa. Di King Saud University mahasiswa penerima beasiswa memiliki kesempatan untuk menunaikan ibadah haji yang difasilitasi oleh pihak kampus. Karena kuota haji bersama kampus terbatas, ibadah haji tetap bisa dilaksanakan sendiri dengan biaya yang cukup terjangkau bagi mahasiswa atau dengan mendaftar ke lembaga-lembaga social di Saudi Arabia. Begitupun dengan ibadah umrah dan ziarah ke kota Madinah al Munawwarah, ada program yang disiapkan kampus dan bisa juga berangkat sendri atau bersama kawan sesuai dengan waktu yang kita inginkan.
-          Terakhir skedar motivasi,
-          – Asrama gratis (masing-masing kamar lengkap dengan kulkas, AC, jaringan internet, dll). Di lingkungan asrama juga disediakan klinik kesehatan gratis, mesin atm, supermarket, tempat jahit, tempat potong rambut, dll. Lingkungan asrama cukup aman (disetiap gerbang ada petugas keamanan), bersih dan rapi (banyak petugas kebersihan).
-          – Jaringan internet/wi-fi hampir diseluruh area kampus. Untuk kecepatannya tidak usah diragukan.
-          – Perpustakaan yang cukup lengkap (buku-buku bahasa Arab maupun Ingris), 6 lantai, terbesar di Saudi Arabia, buka sampai malam, banyak tersedia komputer untuk akses internet, akses journal internasional gratis (Nature, Elsevier/Sciencedirect, IEEE, dll).
-          – Untuk riset, banyak sekali research center. Biasanya mahasiswa gabung ke research center untuk melakukan penelitian. Sebagian mahasiswa ikut penelitian dosen (banyak dosen yang memiliki funded riset). Tetapi terbatasnya SDM kandang kala menjadi permasalahan tersendiri.
-          – Fasilitas olah raga yang lengkap: futsall, tennis, renang, dll.
-          – Pada jam aktif di area kampus disediakan transportrasi (bus) gratis. Tetapi biasanya kita tidak menggunakannya, cukup dengan jalan kaki.
-          – Terdapat kantin yang bersubsidi bagi mahasiswa sehingga sangat murah. Sebagian teman sesekali masak di asrama (ada dapur didekat tiap kamar).

·         Sepengetahuan kk, kampus apa saja di sana yang banyak dituju beasiswa lpdp dan tergolong kampus terbaik? Apa motivasi kakak kuliah di negara tersebut?
-          Secara umum kampus di KSA tdk perlu lg ada LPDP krn kebutuhan beasiswa sdh menutupi kebutuhan pendidikan. tapi ada ada satu kamppus yg juga mnjdi tujuan lpdp. Kampus yg bisa dapat double adalah King Saud University. masuk dlm daftar tujuan LPDP. Dan bagi yg mngejar beasiswa tinggi bisa apply ke KAUST. Untuk mengetahui informasi ttg beasiswa KAUST bisa disearching. Bisa dikaktakan ini salah satu kampus dengan beasiswa tertinggi di dunia.
-          Untuk motivasi sprtinya sdh terjawab materi pengantar di atas

·         Apakah beasiswa tersedia untuk jurusan teknik dan apa prosedurnya? Bagaimana sistem penyeleksiannya, apakah dengan mememuhi syarat adm saja kemungkinan bisa kuliah? Apakah ada beasiswa sejenis yang lainya dan kira2 berapa budget yg diperlukan untuk kuliah di KSU dg tanpa beasiswa?
-          1. Untuk juurusan teknik tersedia (lebih detailnya nanti penanya bsa japri untuk kami berikan langsung link dg alumni mahaisswa teknik di KSU yg baru saja mnyelesaikan pendidikannya thn ini) kbetulan belliau orang Padang tp mungkin bedomisili di Jawa saat ini
-          2. sistem seleksi dan syarat bsa beratanya lngsung kpd yg bersangkutan
-          Yg sy tau semua pelajar asing kuliah dengan menggunakan beasiswa

·         Seberapa besar prospek penerimaan mahasiswa kesehatan di king saud arab?
-          Baru2 ini dibuka Beasiswa Kuliah S1 Kedokteran dan Laboratorium Medis di Sulaiman Al-Rajhi Colleges di Qassim. Konsentrasi pd kuliah Kedokteran dan Laboratorium Medis. Secara umum kuliah kesehatan di Arab Saudi untuk orang asing masih tergolong sulit. Tp thn lalu di KSU sdh ada orang asing Fakultas Kesehatan. Sebelumnya hanya diperuntukkan untuk orang Saudi. Untuk info yg menerima khusus orng asing bsa kempus Sulaiman ar rajhi. Kampus salah satu orang terkakya di Saudi

·         Saya lulusan teknik sipil, rencananya ingin melanjutkan S2 di slah satu univ di Arab Saudi untuk jursan yg sama, saya pernah tanya ke alumni KSU, bahwa kita memerlukan surat rekomendasi dari salah satu dosen di KSU, jadi bagaimana cara kita mendapatkan rekomendasi dari dosen disana padahal kita tidak ada link atau untuk dosen yang bekerja di KSU. Untuk ijazah dan transkip apa perlu di terjemah ke bhs arab atau english? Apakah kita bisa mendaftar beasiswa sebagai mahsiswa on going? Apakah ksu scholarship di buka setiap tahun, dan kemana kita mendaftar untuk mendapatkan beasiswa?
-          Untuk link dosen penanya bisa japri untuk kami sambungkan dg salah satu dosen KSU asal Indonesia siapa tahu bsa membantu aatau memberikan informasi
-          Seluruh berkas harus diterjemahkan ke dalam bhs arab atau bhs Inggris. Tapi penglaman kami pribadi yg unik, mengirim berkas tanpa diterjemahkan. Tapi  mungkin krn nilai rata2 yg lumayan mendukung bisa ketahuan meski tdk diterjemahkan
-          Untuk mahasiswa on going sepertinya hanya terbuka untuk kampus yg sdh ada kerja sama sebelumnya yg membuka visiting student atau visiting researcher bisa cari informasi sputar KAUST
-          KSU buka tiap tahun tapi belum tentu menerima tiap tahun. Intinya ikutin up date informasinya dan apply

·         Adakah persyaratan khusus buat perempuan yg mau apply beasiswa ke Arab ?
-          Syarat khususnya harus punya mahrom laki-laki yang sudah tinggal di Arab Saudi, bukti Hubungan dengan Mahrom. Jika mahrom adalah suami cukup terjemah akta nikah. Jika orang tua atau Saudara Kandung Laki-Laki bisa terjemahkan kartu keluarga. Jika belum ada mahrom, berusaha untuk dapat mahrom dg cara yg disyariatkan 
·         Apakah persiapan bahasa selama 1 tahun yg untuk S2 juga termasuk dalam unsur beasiswa dan jika kita sedang melakukan penilitian/thesis apakah dosen membimbing secara penuh atau sifatnya hanya mengarahkan saja?
-          Untuk mahasiswa S2 yg mengambil kls persiapan bahasa jika di kelasnya menggunakan bahasa Arab bukan bhs Inggris. agar mendapat beasiswa harus melawati prosedur adminittrasi yg ckup panjang
-          Dosen pembimbing di sekolah hukum cuman mengarahkan tp yg bersifat project dosennya membimbing secara penuh. Terkait dosen pembimmbing di jursan lain sy belum bisa menjawab.
Jika diminta untuk bercerita tentang bagaimana perjuangan mendapatkan beasiswa di Sekolah Hukum King Saud University maka saya sedikit bingung untuk mulai dari mana menceritakannya. Entah ini sedikit berlebihan atau tidak, mungkin karena sejak dalam kandungan, mama sudah membisikkan untuk mempelajari agama dan mengabdi pada agama ini. Mengabdi pada agama artinya juga mengabdi untuk bangsa dan negara, karena agama mengajarkan untuk mewujudkan kedamaian, kesejahteraan dan penegakan keadilan serta mencegah terjadinya kemudharatan dalam suatu negara. 
Ada seorang pemuda lewat depan rumah yang nampak bahwa ia adalah seorang da’i, ketika itu mama sedang hamil, tiba-tiba meneteskan air mata dan berdo’a agar anaknya kelak menjadi anak yang sholeh (meskipun sepertinya masih jauh dari harapan) dan menjadi seorang da’i (ini juga masih dalam proses belajar). Alhamdulillah ketika SD, saya bisa bersahabat dengan senior yang bernama Danial (putra Imam Desa yang sekolah di Pasantren) beliau adalah penghapal al-Qur’an yang bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan di Cairo, Mesir. Alhamdulillah setelah tamat SMA beliau mewujudkan impiannya dengan menyelesaikan studi al-Azhar, Cairo. Sepertinya saya mulai memiliki mimpi dan mencari tahu untuk sekolah di al-Azhar ketika bersahabat dengan Ustadz Danial yang saat ini sudah menjadi dosen di Sulawesi Tenggara setelah mengabdi di Papua.
Akhirnya saya minta kepada kedua orang tua untuk dimasukkan ke Pesantren. Mama sangat senang dan mendukung, tapi Ayah memberikan pandangan untuk masuk sekolah umum. Singkatnya kata ayah, meskipun belajar di sekolah umum negeri kamu tetap bisa belajar agama. Dan kami pun putuskan untuk masuk SMP Negeri. Selain karena dekat, entah sengaja dipersiapkan atau tidak, perjuangan Baharuddin Lopa sebagai guru yang ayah sangat kagumi terus terigiang-ngiang hingga hari ini saya belajar di kota di mana beliau wafat secara misiterius. Rasa-rasanya sejak saya kecil sudah diarahkan untuk memahami doktrin hukum meskipun saat saya dilahirkan Ayah sudah berhenti menjadi seorang lawyer. Hanya sesekali membantu clien yang mendesak secara pro-bono. Tapi tidap pernah sekalipun saya didikte untuk menentukan pilihan, hanya diberikan pandangan. Tidak pernah sekalipun Ayah memintaku untuk masuk di sekolah hukum seperti beliau. Malah mama selalu menceritakan tentang betapa kerasnya dunia hukum di negeri ini. Mama menceritakan tentang ketidakadilan hukum yang terjadi pada sebagian kasus yang ditangani Ayah. Itulah sebabnya mama meminta ayah untuk berhenti menjadi seorang lawyer.
Ketika SMP, saya terinspirasi dari Ibu Hj St. Halwiah seorang guru bahasa Inggris. Dan saya pun seperti telah menemukan jurusan yang akan saya pilih saat kuliah nanti yaitu jurusan bahasa Inggris dan ingin belajar langsung di UK (tanpa menghapuskan cita-cita yang telah tertanam waktu SD). Di SMA Negeri, saya mengambil program jurusan Bahasa untuk menindak lanjutin cita-cita SMP. Ketika menikmati belajar Bahasa Jerman saya pun tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang Jerman dan tertarik untuk menginjakkan kaki di Jerman (tanpa menghapus semua cita-cita sebelumnya yang sudah terangkai). Di Perguruan Tinggi, Alhamdulillah diterima pada Program Studi Business English (belajar bisnis dalam bahasa Inggris). Artinya cita cita saya waktu SMP Alhamdulillah sudah terwujud dan tersisa belajar langsung UK. Pada tahun 2010, kampus tempat saya kuliah mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah pelaksana program Daurah dan Interview seleksi persiapan mendapatkan beasiswa ke Universitas Islam Madinah. Pihak Rektor memberikan rekomendasi secara khusus untuk mewakili kampus sebagai utusan resmi dalam rangka kerja sama kedua belah pihak. Qaddarullah sampai saat ini belum ada kabar dari hasil kerja sama tersebut. Artinya tidak lulus.
Setelah mendapatkan peluang tersebut, saya belajar untuk tidak bergantung pada rekomendasi. Dan peluang tersebut sekaligus menghidupkan kembali harapan masa kecil. Seperti ada aliran yang sangat deras yang kembali menjadikan semua cita-cita waktu SD menjadi begitu kuat. Akhirnya saya mengambil kuliah persiapan bahasa arab yang artinya akan tinggal di Pondok. Setelah mengambil program bahasa arab, entah mengapa saya begitu mudah memtuskan sebuah pilihan untuk masuk pondok tahfidz agar bisa menghafal al-Qur’an. Artinya cita-cita waktu SD untuk masuk pesantren Alhamdulillah terwujud dan tersisa adalah belajar langsung ke Mesir.
Ketika mondok, saya berusaha untuk apply secara online ke beberapa universitas di Saudi Arabia, Brunai Darussalam dan Turki termasuk King Saud University. Yang benar-benar saya telusuri informasinya dan persiapkan berkasnya untuk mendaftar adalah Al-Azhar Cairo, Madinah, Ummul Qura dan Istanbul. Bahkan untuk al-Azhar saya sudah dipersiapkan oleh orang  tua khususnya mama sertifikat tanah khusus untuk biaya selama belajar di Mesir nantinya.
King Saud University, hanya selalu mendengar sekilas tentangnya dan saya tidak tau di mana pertama kali mendengarnya. Wajar saja, karena tujuan dan opsi pilihan yang diharapkan sudah jelas. Ketika pendaftaran KSU dibuka, saya hanya menedengar dari kawan-kawan asrama pada suatu malam. Saya ingat persis, malam itu adalah malam jum’at. Lupa tanggalnya. Intinya malam itu kawan-kawan asrama sibuk melakukan pendaftaran secara online ke Arabic Lingusitics Institute namun saya santai saja kemudian tidur karena memang belum terlalu tau seputar KSU. Di sepertiga malam saya terbangun dan mulai penasaran dengan KSU, akhirnya saya pun ambil netbook dan membawanya ke kelas untuk online searching tentang KSU kemudian melakukan registrasi. Malam itu memang ada penghahrapan untuk diterima tapi pengharapan tersebut begitu cepat terabaikan. Karena mahasiswa yang akan diterima sangat sedikit, tentu saja harus realistis juga. Selain itu, saya abaikan dengan cepat karena setelah searching sepertinya Fakultas Tarbiyah KSU itu cocoknya untuk belajar sebagai mahasiswa Pasca Sarjana.
Dan setelah dua tahun berlalu. Ketika semua pendaftaran benar-benar telah terlupakan. Tepatnya ketika kami sedang belajar di Pondok tahfidz al Qur’an, segala puji bagi Allah yang memberikan nikmatnya memberikan kesempatan kepada kami untuk bisa melanjutkan pendidikan di Ibu Kota penjaga dua kota Suci. Yaitu kota Riyadh Saudi Arabia. Padahal setelah dua tahun mendaftar dan tidak pernah mendapat LoA dari kampus tempat mendaftar, kami sudah mengambil keputusan untuk fokus bersama al-Qur’an kemudian mencoba untuk registrasi pada beberapa kampus di Jawa.
Sekian, Salam Hormat Kami, A.sH_ from KSU Law School
Twitter & IG @andanus01(tapi tidak aktif medsos)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Lolos Beasiswa Karya Salemba Empat

Penulis sudah mendaftar beasiswa Karya Salemba Empat (KSE) 3x dan di tahun terakhirlah saya baru lolos. Alhamdulillah Allah selalu memberikan di waktu yang tepat J Pendaftaran beasiswa KSE biasanya dibuka di semester genap. Tahun pertama sejak saya menjadi mahasiswi baru, saya mendaftar beasiswa KSE, tapi tidak lolos berkas. Berkas yang dikumpulkan lengkap, tapi beberapa hal lain tidak bagus seperti essay yg tidak menarik, tidak punya track record yang mendukung (pengalaman organisasi, kepanitiaan dan prestasi). Dari ketiganya, semuanya kosong. Tahun kedua saya mendaftar, 95% berkas saya lengkap. Di website KSE, sekali kamu mendaftar, dia akan tersimpan sampai tahun berikutnya. Jadi di tahun kedua ini saat saya mendaftar hanya mengedit sedikit saja, seperti essay, pengalaman organisasi serta prestasi. Alhamdulillah, ditakdirkan lolos ke tahap berikutnya di wawancara. Saat saya tanyakan ke calon beswan lainnya, berkas mereka banyak yang tidak selengkap diriku 95% wkwk (jumlah ...

LPDP Starter Pack : Step by Step (Tips Essay LPDP)

Oleh : Danis Nurul Yunita ( Ekonomi Islam, Durham University, UK) CV PEMBICARA Pengenalan Bismillah.. Sejujurnya saya gak pernah menyangka dan prediksi hingga sampai saat ini apa yg bisa membuat saya lulus lpdp hingga kuliah di UK. Pastinya ini berkat doa dari orang tua dan teman2 smua . Lolos lpdp batch 2 2016, per s iapan pendftaran lpdp kurang lbih 1 thn . Kar e na harus retake toefl 2x dan persiapan mental juga . Mulai di persiapin ya..karna makin lama requirement LPDP nya makin menantang . Bisa sambil dibaca panduan terbarunya di website resmi LPDP. Lpdp ada 2 jalur seleksi via reguler dan afirmasi (3t, alumni bidik misi, berprestasi) . Tentunya syarat nya jadi dibedakan. Baca panduannya..bisa dibaca dengan teliti hhe . Saat daftar lpdp, kita akan membuat 1.       Essay yg dibuat sebagai berkas dgn tema (sukses terbesarku, kontribusiku bagi indonesia, rencana studi)  2.       Essay writing on...

LPDP Starter Pack : Step by Step (Tips Interview LPDP)

Pembicara: Resti Sandy Tias CV PEMBICARA  Alasan Mengambil Studi di LN Sebenernya, dari dulu saat S1 emang udah niat untuk lanjut s2 abroad jadi emang udah lama keinginannya. Saya itu daftar LPDP di akhir tahun 2015, batch 3. Baru berangkat di tahun 2017. Prosesnya cukup lama juga untuk menimbang2 universitas. Saat itu proses seleksi masih dalam 2 tahap. 1.       Administrasi 2.       Substansi : terdiri dari LGD, essay on the spot, dan wawancara. Sesi wawancara ini memang yg paling menentukan diantara sesi lain. Banyak yg bilang sebagai sesi hidup mati kita (lolos ga lolos). Bisa dibilang tahap wawancara disitu ialah tahap mengenal lebih jauh kepribadian si calon awardee. Jadi akan banyak pertanyaan yg mengarah tentang pribadi kita. Entah itu tentang masa lalu, sekarang, ataupun rencana kedepan. Nah jawaban2 kita tentang masa lalu, sekarang dan rencana kedepan itulah yg sangat menentukan. Jadi memang harus ...