*Online
Talk*
PEMATERI
I: Annisa Maharani (Delegate Model United Nations 2017), 1st Essay
Winner SEALS 2016, Chief English Skill Development in English and Research
Center)
*Sejarah Berdirinya The IDE*
The IDE adalah
singkatan dari The Institute of Democracy and Education. Sebuah NGO yg
didirikan pada tahun 2014, The Institute of Demokrasi dan Education (IDE)
lahir dengan gagasan untuk menggabungkan demokrasi dan pendidikan. Sebuah forum
untuk generasi muda Indonesia, bertujuan untuk menghubungkan pemuda Indonesia
satu sama lain. Tagline yg kami angkat adalah "Connects the Dots".
Para pemuda Indonesia yang belajar di luar negeri atau di dalam negeri juga
bisa secara aktif berpartisipasi dan berkolaborasi dalam berbagai kegiatan
bersama IDE. Potensi, keterampilan, profesionalisme, dan idealisme mereka akan
di asah ketika bergabung dengan The IDE.
*Siapa
Pendiri The IDE?*
The IDE
didirikan oleh seorang pemuda Indonesia bernama Gugun Gumilar. Tahun 2013 saat
beliau sedang kuliah program Master di Amerika, beliau bersama mahasiswa
Indonesia di Amerika berinisiatif untuk mendirikan sebuah Organisasi yang akan
menghimpun seluruh pemuda Indonesia untuk bersama-sama bergerak memajukan
Indonesia. Gugun Gumilar dikenal sebagai Duta Pemuda pada forum Dunia PBB.
Beliau pernah berbicara dalam forum-forum PBB & banyak berkiprah
serta berkontribusi di dunia Internasional.
*Apa Saja
Kegiatan IDE?*
The IDE
bersama IDE Chapter diseluruh Indonesia setiap tahun secara aktif
menyelenggarakan acara Southeast Asia Leaders Summit (SEALS). Terakhir pada
tahun 2017, tepat nya bulan April yang lalu IDE sukses menyelenggarakan SEALS
yang saat itu dilaksanakan di Gedung MPR/RI. Selain itu, kita juga aktif
menghimpun pemuda berbakat untuk dikirim kan forum-forum Internasional. Lebih
lengkapnya cek melalui media sosial kami instagram : theideindonesia, theidejabodetabek.
Southeast Asia Leader Summit 2017
*CV
Narasumber*
Nama lengkap : Annisa Maharani Rahayu
Lahir :
Purwakarta, 27 April 1997
Alamat : Jl. Taman Siswa No. 30,
Sekaran, Gunungpati, Semarang.
A. Pendidikan
2015 – sekarang :
Political Science Bachelor Program in Semarang State University
GPA : 3.52
2011 – 2014 :
Senior High School in SMA Negeri 1 Purwakarta
2008 – 2011 :
Junior High School in SMP Negeri 1 Purwakarta
2002 – 2008 :
Elementary School in SD Negeri 4 Purwakarta
B. Prestasi
1. 2017
- Delegation of United Ambassadors – Model United
Nations Conference
- Paper presenter on International Academic
Conference 2017 Green Political Dynamics
- Paper presenter on The 3rd International
Indonesian Forum for Asian Studies
2. 2016
- Delegation of Mahathir Global Peace School 5
- Delegation of Asia-Pacific Model United Nations
Conference
- 1st essay winner on Southeast Asia Leaders
Summit 2016
3. 2015
- Delegation of Grand General Assembly UI MUN
Club
C. Publikasi
1. 2017
- The Global Warming Impact on Campus Policy
(International Academic Conference 2017 Green Political Dynamics)
- Bandung Smart City and Sister Cities: Managing
the Challenges of Globalisation (The 3rd International Indonesian Forum for
Asian Studies)
D. Organisasi
1. 2017
- English and Research Corner as vice-chief in
English Skill Development department
2. 2016
- The Institute of Democracy and Education as
vice-chief in special chapter Skill and Competence Development department.
Public
Speaking atau dalam Bahasa Indonesia
berbicara di depan umum merupakan sebuah aktivitas (KBBI) atau kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang di hadapan masyarakat/audiens. Kegiatan tersebut
berupa berbicaara atau orasi yang bertujuan untuk menyampaikan
aspirasi/ide/gagasan dan juga memiliki tujuan untuk memberikan pengaruh kepada
audiens. Public speaking terbagi ke dalam dua, formal dan informal. Public
speaking formal tentu saja berbeda dengan public speaking informal dan begitu
juga sebaliknya
Public
speaking formal dilakukan ketika kita menghadiri acara-acara formal, seperti
misalnya saja konferensi baik internasional maupun nasional, rapat (rapat
tingkat tinggi), forum resmi baik nasional maupun internasional, dll. Sedangkan
public speaking informal atau non formal dilakukan ketika kita di kelas, atau
rapat bersama teman, atau ketika melakukan penyuluhan, dll.
Perbedaan
antara public speaking formal dan informal terletak pada:
1. Jenis kegiatan (ada
beberapa hal yg perlu diperhatikan untuk poin nomor 1)
2. Bahasa yg digunakan
3. Cara penyampaian
Sebenarnya
untuk jenis kegiatan, terkadang sebuah kegiatan itu daat berubah dengan cepat
dari formal ke informal, sehingga kita harus pintar membaca situasi dari
kegiatan tsb.
Cara
penyampaian ketika berada diacara formal, adalah kita harus memperhatikan tata
cara bahasa kita, tentu saja penggunaan bahasa harus baku, baik bahasa
Indonesia maupun bahasa Inggris. Lalu intonasi penyampaian pun berperan penting
ketika kita melakukan public speaking acara formal. Intonasi pada saat
melakukan public speaking formal, kita harus memperhalus intonasi kita, dan
menekankan intonasi pada hal-hal penting saja.
International
public speaking tidak berbeda dengan public speaking yg lain, jenisnya pun
masih sama, formal dan non formal. Hanya saja yg berbeda adalah di dalam bahasa
pengantarnya. Ketika kita melakukan international public speaking, tentu saja
kita menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa penyampaian (mayoritas acara
internasional harus mewajibkan penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa
penyampaian. Kenapa harus bahasa Inggris? Jawabannya adalah acara tersebut
didatangi oleh masyarakat luar negeri/internasional yg tentu saja mereka
memiliki bahasa masing2 juga, sehingga bahasa Inggrislah yg digunakan karena
bahasa Inggris (utk saat ini) merupakan bahasa universal.
Ketika
melakukan public speaking (terutama ketika kalian melakukan public speaking
tanpa membawa kertas penolong) ganting kata-kata "um" dengan
tarikan/helaan nafas atau kata2 lain kyk "apa ya namanya apa ya/what you
call it what you call it" gitu, biar konsentrasi kalian gak buyar, dan
selalu sisipkan humor2 gt pas kalian ngomong, biar gak serius2 banget tp jgn
kebanyakan, biar gak disangka lg stand up comedyπ
Lalu
utk tips public speaking dari aku adalah:
1. Ketika acara kalian
itu memiliki embel-embel "international" atau bertempat di luar
negeri, kalian harus mempelajari bahasa Inggris yg formal. Caranya gimana?
Youtube/film/membaca bahan2 bacaan yg menggunakan bahasa Inggris formal, dll.
2. Menyiapkan materi tertulis dan non-tulis
(dalam kepala jaga2 kalo lupa apa yg ditulis). Dan kalo acara kalian
internasional/bertempat di luar negeri, perbanyaklah kosa kata dalam bahasa
Inggris. Ingat, materi yg kalian sampaikan jgn pernah out of topic/keluar dari topik/tema
karena: 1. Bikin forum jadi krik krik; 2. Kasihan audiens nya. Terkecuali kalo
kalian pada awal berbicara bilang "oh iya ini sedikiy intermezzo
saja" tapi intermezzonya jgn kelamaan.π
3. Memahami materi tertulis kalian. Ketika kalian
memahami materi tertulis kalian, kalian bakalan enjoy ketika melakukan public
speaking. Dan jangan pernah untuk dihapal. Dipahami, bukan dihapal. Kalo
dihapal, ketika kalian mendapatkan pertanyaan dr audiens yg gak ada di dalam
materi kalian, kalian akan (sedikit) kesulitan utk menjawab pertanyaan
tersebut.
4. Menggunakan pakaian yg senyaman mungkin ketika
public speaking, dan hindari salah kostum. Kenapa? Karena ketika kalian
menggunakan pakaian yg membuat kalian gak/kurang nyaman dan salah kostum hal
itu bisa bikin konsentrasi kalian terpecah dan bikin kalian lupa dgn materi yg
akan disampaikan
5. Mengerti siapa audiens kalian, maunya apa, dan
kondisinya formal/tidak formal. Nah di poin ini kalian harus menggunakan daya
analisis kalian dengan cepat, sehingga biar bikin forum kalian itu gak
ngebosenin.
6. Ingat berapa waktu kalian. Kalo kalian out of
time, kasihan audiens dan speaker yg lain, gak kebagian waktu, memperlambat
rundown/rundown nya chaos, memperlambat waktu pulang, dan bisa bikin forum
chaos
7. Selalu berlatih berlatih dan berlatih. Kalo
gak berlatih, asli deh bakal bikin kalian bingung mau ngomongin apa di depan.
Berlatih caranya ada banyam banget, kalian bisa berlatij di kamar mandi dgn
cara berbicara dgn diri sendiri (aku pake cara ini) dan membayangkan diri
kalian di depan audiens yg ribuan, di depan cermin, atau meminta ortu/kakak
adik/dosen/teman/pacar/dll utk melihat kalian berbicara
8. Utk yg suka nervous, kalian lihat tembok
ketika berbicara (jadi pandangan kalian kyk lihat ke audiens padahal sebenernya
kalian lihat ke tembok) atau ke jidat audiens/ke kursi audiens biar gak
nervous, atau kalian ingat, kalian gaakan ketemu lg dgn audiens tsb jd kalian
gaakan grogi (aku suka ngelakuin ini sih) perihal bakal ketemu lg atau enggak
itu urusan entar, dan audiensnya inget atau enggak itu jg urusan entar (jarang
banget ada audiens yg inget dengan kesalahan kita)
9. Terakhir nih paling akhir, berdoa. Utk
kelancaran public speaking kita, selalu berdoa. Percuma kalo melakukan hal 8 di
atas to kalo gak dibarengin doa mah hehe.
·
Q : Waktu public speaking
di luar negeri acara formal,bhs inggrisnya pakai bhs inggris yg baku dg
grammar? Atau bhs inggris yg penting antara kak chacha dengan audiens paham apa
yg disampaikan kak chacha?
Acaranya
formal, dan aku berusaha semaksimal mungkin pakai grammar dan baku. Tapi kadang
pada saat tertentu, yaitu kalo aku grogi banget dan suka tiba2 lupa kalo itu
acara formal, aku suka "yg penting mereka ngerti dulu deh apa yg aku
sampein". πππ
·
Q: Bicara gak pede ngomong di depan orang, biasanya orang akan
punya cara trsendiri untuk menghindarinya. Disini saya ingin dapet saran yg gak
biasa dari kak chaca gimana agar pede ? Saran yg luar biasa yg gak semua orang
tau gitu loh kak π???
Aku
jg sama suka gak pede gt kalo ngomong depan publik, tp biasanya aku mensiasati
hal-hal yg kayak gitu dgn "oke gue harus ngelakuin ini biar acaranya cepet
kelar, jangan dipikirin deh mau bener atau salah yg penting ngomong dulu di
depan, urusan bener atau salah mah belakangan. Toh audiensnya jg bakal jarang
merhatiin" beneran deh, aku kalo ngomong di depan selalu kyk gt, jdnya
tetep pede tanpa beban.
·
Q : Bagaimana caranya tetap berwibawa di acara formal ketika ada
kesalahan saat internasional public speaking?
Jangan
inget kesalahanmu. Jgn minta maaf juga, terus aja ngomong. Karena audiens itu
kadang gak memperhatikan kita, kalo ada pertanyaan baru klarifikasi.
Komentar
Posting Komentar