Langsung ke konten utama

Be Ready for Japan!

#IYOINLCSBY
Pemateri : Singgih Wibowo (Penerima LPDP)



Nama   : Singgih Wibowo
Kuliah : Master di Tokyo Institute of Technology, Jepang. Dept. Materials Science and Engineering. 
Anak   : Pertama dari 4, bersaudara. 
Hobi    : mancing, tenis meja, badminton, volleyball dan jalan-jalan


Ini kemarin habis dari pantai Atami, di Shizuoka. Hehe 

CV PEMBICARA 



LPDP adalah beasiswa dari negeri sendiri, jujur ada rasa bangga luar biasa. Kita dapat menunjukkan bahwa kita adalah Negara yang mandiri, mampu membiayai pemudanya untuk sekolah di kampus-kampus terbaik di dunia. Saya ketemu banyak mahasiswa dari Negara lain, mereka sangat “iri” dengan awardee LPDP.
Untuk kuliah di Jepang sebenarnya banyak sih beasiswanya, ada MEXT, Jasso, INPEX dll. kalo LPDP hanya diperuntukkan bagi calon mahasiswa Master atau Doktoral. seleksi LPDP tiap tahunnya semakin diperketat. Jadi persiapkan semuanya dengan baik. Infonya bisa dicek di web ya. Bagi yg ingin kuliah S1 di Jepang bisa apply beasiswa MEXT. Perjuangan untuk mendapat beasiswa LPDP tidaklah mudah. Butuh kerja keras dan semangat pantang menyerah. 
Semua yg diseleksi adalah pemuda-pemudi terbaik Indonesia. Sebelum ikut seleksi. Saya baca dan print semua blog awardee LPDP, dari mulai persiapan, seleksi dan seperti apa PK. Jadi saya banyak referensi dari mereka. Untuk lolos, syaratnya adalah persiapkan semua persyaratan sebaik-baiknya. Tunjukkan bahwa kalian layak dan lebih baik dari calon awardee yg lain. Dan kalian wajib berkontribusi untuk Indonesia. Kembali ke tanah air setelah studi, menerapkan ilmu yg didapat. Karena Indonesia sedang butuh2 nya pemuda2 sperti kalian, untuk mengembangkan ilmu dan teknologi. 
Karena saya dibidang sains/teknik. Selain mengambil kelas juga melakukan eksperimen. Setiap minggu kita ada seminar, memaparkan progress penelitian, menulis paper dan presentasi di international conference. Memang tingkatan nya lebih tinggi, jadi harus dipersiapkan dari sekarang biar tidak kaget. Disini saya gak hanya belajar tentang keilmuan materials saja, tapi juga budaya disiplin, bekerja keras, dan saling menghormati dari orang-orang Jepang. Dan kebetulan sensei2 saya orang nya sangat2 baik. Sangat menghargai karya saya. Mereka selalu memberi apresiasi terhadap kerjaan saya. Sensei juga bilang, sabtu minggu waktunya buat menikmati Jepang. Mereka senang kalo kita bisa nyaman hidup di Jepang. Hehe

#Sesi Tanya Jawab

·         Sebelum melanjutkan ke S2, apakah sudah ada persiapan sebelum wisuda S1. Atau persiapan baru matang setelah lulus? Apakah saat medaftaran beasiswa ke jepang, harus mempersiapkan toefl dll nya?  Dan apakah memang harus aktif berbicara bahasa inggris walaupun Negara yang dituju adalah Jepang?  Karena selain niat dan yakin dan belajar yang tinggi untuk mendapat beasiswa, apakah motivasi  paling utama yang membuat mas singgih memilih kuliah S2 di Jepang? 
Ø  Saya mempersiapkan untuk studi lanjut sebelum lulus. Jadi semester akhir mulai mencari sensei/professor yang sesuai bidang saya. Dan mulai kontak via email. 
Ø  Persiapan bahasa inggris wajib, misal TOEIC, TOEFL, atau IELTS. Karena matakuliah disini diajarkan dalam bahasa Inggris. 
Ø  Jepang punya sistem pendidikan dan penelitian yg sangat baik. Sangat menunjanh karir di masa depan. Setelah saya sampai Jepang, banyak hal yg lebih dari apa yg saya kira sebelumnya. 
Ø  Bagi saya kuliah di luar negeri terutama Jepang suatu keharusan. Saya kuliah dibimbing oleh Sensei/Professor yang sangat ahli dengan publikasi dan paten yang banyak. Fasilitas yang sangat bagus dan mendukung untuk penelitian. Serta jaringan kerjasama di masa mendatang.

·         Mas bagaimana cara memotivasi diri agar ingin melanjutkan studi S2 keluar negeri (jepang)?
Ø  Pertama tanya diri sendiri dulu, tujuan untuk studi lanjut apa. Jujur, kuliah master itu banyak sekali kerjaannya (terutama yg bidang sains/teknik). Dan untuk kasus saya, karena cita2 saya ingin jadi Professor. Saya butuh banyak pengalaman penelitian, publikasi dan berjuang untuk mendapat paten. Dan semua itu bisa saya dapatkan jika saya kuliah di Jepang. Karena di Jepang, saya dibimbing langsung oleh salah satu Professor top dibidang keilmuan saya. Saya juga bekerja sama dengan lembaga riset Jepang. National Institute for Materials Science (NIMS). Dan itu sangat penting, tidak hanya untuk karir saya nanti. Tapi juga hubungan institusi saya di Indonesia dan Institusi di Jepang. 

·         Apa kendala terbesar saat kita akan ber study di Jepang?
Ø  Kendala terbesar adalah kurangnya pengetahuan diawal tentang budaya kerja keras di Jepang. Di Indonesia mungkin kita bisa kuliah santai2. Tapi tidak di Jepang, waktu berasa sangat singkat. Ada juga yg kurang memahami passion sendiri, asal kuliah di Jepang. Padahal kita harus cocok dengan jurusan yg diambil, riset yg dilakukan, dll. Kalo tidak sesuai, akan terasa berat dijalani. 


·         Apakah dengan kita S2 dapat memperluas peluang kerja kita ? Setelah lulus dari bangku S1 agar diterima Beasiswa LPDP lebih baik bekerja terlebih dahulu / langsung mendaftar ? Karena jujur kalau mendaftar pasti akan banyak biaya yang keluar.

Ø  Kalo di Jepang, untuk mendapat kerjaan yg baik syaratnya adalah lulus  S2. Mereka cenderung lanjut studi setelah S1. Kalo di Indonesia saat ini memang masih banyak menerima S1. Tapi, banyak juga industri yg membutuhkan S2. Tidak hanya di pemerintahan atau dunia akademik. 
Ø  Banyak teman yg kuliah disini juga pekerja di Industri2 di Indonesia. Jadi tentukan pilihan sedini mungkin, apapun pilihannya asal kamu tahu mau apa yg dicapai pasti baik akhirnya.
Ø  Biaya keluar pasti ada. Dan itu gak masalah jika dikeluarkan untuk hal yang baik. 

·         Apa tantangan terberat kuliah di Jepang dan bagaimana solusinya?
Ø  Tantangan terberat adalah makanan halal (bagi yg muslim). Jadi saran sebelum studi ke Jepang, brlajar masak yak. Hehe  

·         Apa tips n trick yang spesifik agar diterima di univ jepang? Terutama dalam mencari supervisor/prof di sana? Tadi disebutkan menghubungi profnya waktu smster akhir, yang mas ajukan dan lampirkan saat menghubungi prof di awal apa saja?
Ø  Syarat utama diterima di sebagian besar kampus2 Jepang adalah kita sudah diterima oleh Sensei/Professor calon pembimbing. Makanya wajib hukumnya sudah komunikasi dengan calon sensei kita. Yg perlu diperhatikan adalah bidang riset beliau, pastikan cocok dengan keinginan kita. Jika riset cocok, beliau pasti sangat senang menerima kita. 
Ø  Pertama email saja dulu, perkenalan, bilang kita tertarik dengan riset beliau, jangan langsung lampirkan CV, karena itu terkesan tidak sopan. 

·         Apa rencana kontribusi anda setelah lulus dan kembali ke tanah air?
Ø  Ini yang saya jaga terus selama studi. Saya insyaAllah bekerja sebagai Dosen di kampus di Indonesia. Dengan menjadi dosen saya juga bisa melakukan penelitian, mengembangkan apa yang saya kerjakan selama studi. Saya juga ingin menjadi jembatan antara kampus tempat saya kerja nanti dengan Tokyo Tech, NIMS dan perusahaan di Jepang.

·         Kak, apakah lingkungan disana aman bagi mahasiswa asing?  bagaimana caranya meyakinkan orang tua agar mengizinkan kuliah ke luar negri, khususnya ke Jepang. Karena orang tua saya khawatir dengan Yakuza yakuza
Ø  Aman bangeeeeeetttt hehe. Disini pulang jam 12 (jalan kaki) malam juga gak ada yg macam2. Jarang banget ada kejahatan.  Yakuza itu ngeri di film saja, disini mereka berbaur dan gak ada masalah. Adapun mereka sebenarnya sedikit takut dengan orang asing. Beberapa kejahatan di Jepang, pelakunya orang asing. Termasuk yg bikin sedih, ada siswa magang dari Indonesia yg merampas tas nenek2. Dan memukul kepala nenek2 tersebut. 

·         Apa saja tips berdasarkan pengalaman kak Singgih, untuk lolos seleksi beasiswa lpdp ?
Ø  Sekarang persaingan kalian semakin berat. Tips nya, buat diri kalian jadi calon awardee terbaik. Banyakin karya dan sudah punya pandangan yg jelas setelah studi. 

·         Tahapan seleksi LPDP paling sulit atau berkesan?
Ø  Seleksi paling berksan adalah interview. Dua professor satu psikolog. Benar2 dibongkar habis sama mereka. Dari kepribadian, studi, riset, rencana setelah lulus. Dan waktu saya seleksi, saya masih ingat saya orang kedua yg datang awal ke lokasi. Saya juga di wawancarai pertama kali. Dan diakhir sesi, interviewer bilang selamat dan semangat ya.

·         Bagaimana cara mas Singgih menghadapi interviewer sehinga berhasil menjadi awardee LPDP LN ?
Ø  Kalo kalian pilih Jepang misal, coba kalian belajar sedikit bahasa Jepang. Pas wawancara saya di suruh ngomong pakai bahasa jepang. Karena dua professor kemungkinan jago bahasa jepang nya. Mereka bisa bahasa jepang.  Yg jelas, saya tunjukkan apa saja karya saya (paper dll), rencana studi jelas, email dengan Professor, tahu bidang riset kita nanti itu sangat penting. Rencana setelah selesai studi dan kontribusi untuk Indonesia harus dijelaskan dengan baik. 

– Closing Statement–
Di Jepang gak ada gojek, hehe. Jadi budaya jalan kaki kemana2. Sensei ngajar datang ke kelas rata-rata 5 menit sebelum kelas dimulai. Sedikit gambaran saja ya. Jika kalian benar2 serius untuk mewujudkan mimpi kalian apapun itu, kejarlah sampai dapat.  Lakukan apa yg benar2 kalian sukai. Lakukan yg terbaik. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Lolos Beasiswa Karya Salemba Empat

Penulis sudah mendaftar beasiswa Karya Salemba Empat (KSE) 3x dan di tahun terakhirlah saya baru lolos. Alhamdulillah Allah selalu memberikan di waktu yang tepat J Pendaftaran beasiswa KSE biasanya dibuka di semester genap. Tahun pertama sejak saya menjadi mahasiswi baru, saya mendaftar beasiswa KSE, tapi tidak lolos berkas. Berkas yang dikumpulkan lengkap, tapi beberapa hal lain tidak bagus seperti essay yg tidak menarik, tidak punya track record yang mendukung (pengalaman organisasi, kepanitiaan dan prestasi). Dari ketiganya, semuanya kosong. Tahun kedua saya mendaftar, 95% berkas saya lengkap. Di website KSE, sekali kamu mendaftar, dia akan tersimpan sampai tahun berikutnya. Jadi di tahun kedua ini saat saya mendaftar hanya mengedit sedikit saja, seperti essay, pengalaman organisasi serta prestasi. Alhamdulillah, ditakdirkan lolos ke tahap berikutnya di wawancara. Saat saya tanyakan ke calon beswan lainnya, berkas mereka banyak yang tidak selengkap diriku 95% wkwk (jumlah ...

LPDP Starter Pack : Step by Step (Tips Essay LPDP)

Oleh : Danis Nurul Yunita ( Ekonomi Islam, Durham University, UK) CV PEMBICARA Pengenalan Bismillah.. Sejujurnya saya gak pernah menyangka dan prediksi hingga sampai saat ini apa yg bisa membuat saya lulus lpdp hingga kuliah di UK. Pastinya ini berkat doa dari orang tua dan teman2 smua . Lolos lpdp batch 2 2016, per s iapan pendftaran lpdp kurang lbih 1 thn . Kar e na harus retake toefl 2x dan persiapan mental juga . Mulai di persiapin ya..karna makin lama requirement LPDP nya makin menantang . Bisa sambil dibaca panduan terbarunya di website resmi LPDP. Lpdp ada 2 jalur seleksi via reguler dan afirmasi (3t, alumni bidik misi, berprestasi) . Tentunya syarat nya jadi dibedakan. Baca panduannya..bisa dibaca dengan teliti hhe . Saat daftar lpdp, kita akan membuat 1.       Essay yg dibuat sebagai berkas dgn tema (sukses terbesarku, kontribusiku bagi indonesia, rencana studi)  2.       Essay writing on...

LPDP Starter Pack : Step by Step (Tips Interview LPDP)

Pembicara: Resti Sandy Tias CV PEMBICARA  Alasan Mengambil Studi di LN Sebenernya, dari dulu saat S1 emang udah niat untuk lanjut s2 abroad jadi emang udah lama keinginannya. Saya itu daftar LPDP di akhir tahun 2015, batch 3. Baru berangkat di tahun 2017. Prosesnya cukup lama juga untuk menimbang2 universitas. Saat itu proses seleksi masih dalam 2 tahap. 1.       Administrasi 2.       Substansi : terdiri dari LGD, essay on the spot, dan wawancara. Sesi wawancara ini memang yg paling menentukan diantara sesi lain. Banyak yg bilang sebagai sesi hidup mati kita (lolos ga lolos). Bisa dibilang tahap wawancara disitu ialah tahap mengenal lebih jauh kepribadian si calon awardee. Jadi akan banyak pertanyaan yg mengarah tentang pribadi kita. Entah itu tentang masa lalu, sekarang, ataupun rencana kedepan. Nah jawaban2 kita tentang masa lalu, sekarang dan rencana kedepan itulah yg sangat menentukan. Jadi memang harus ...