Langsung ke konten utama

Buku, Pesta, Pasta dan Cinta

Pemateri : Azhari Fauzan


CV PEMBICARA





Saya Azhari Fauzan, panggil aja Azhar. Sekarang sedang menempuh master tahun kedua di University of Bologna. Jurusan Tourism Economics and Management. Saat ini juga aktif di PPI Italia, sebagai koordinator Humas Eksternal.
Awalnya saya tidak kepikiran sama sekali akan sampai di Italia, pokoknya mimpi saya adalah saya ingin melanjutkan kuliah di benua biru tahun 2014, awal menjadi titik di mana saya mulai berani untuk menargetkan bisa melanjutkan kuliah ke Eropa dengan beasiswa, saat itu Alhamdulillah saya beruntung karena terpilih menjadi salah satu perwakilan Indonesia dalam program cultural exchange ke Jepang (JENESYS). Pergi ke Jepang membuat wawasan saya semakin terbuka, membuat saya semakin ingin belajar dan menginjakan kaki saya di belahan bumi lainnya. Saya merasa bahwa JENESYS merupakan pintu awal yang telah Allah bukakan untuk saya, tinggal bagaimana saya kemudian berusaha untuk dapat membuka pintu-pintu lainnya. 2014 akhir, kalau tidak salah saya masih semester 7, di saat teman-teman saya lagi pusing mikirin skripsi, saya sudai mulai nyolong start. Saya mulai giat belajar bahasa inggris, cari tahu tentang berbagai jenis beasiswa, sampai menjadi langganan pengunjung acara edufair. Dulu saya seneng banget dating ke edu fair, walaupun jauh-jauh di Jakarta tetap aja saya datangi. Kalau lagi beruntung kadang saya juga ikut tes simulasi ielts gratisan yang suka diadain edufair, atau kalau gak beruntung ya paling nanya-nanya sama yang jaga booth atau sekadar ngumpulin booklet kampus-kampus luar negeri (agak norak sih emang hehe). Kalau yang jaga boothnya bule, nah ini jadi kesempatan saya untuk kepoin univnya sekalian latihan speaking. Random ke edu fair jadi kegiatan yang sering saya lakukan, tujuannya yak karena saya pengen aja ngerasain atmosfer kalau kuliah di luar negeri itu gimana sih. Percaya deh itu berguna banget! kalau kita punya mimpi, coba rasain atmosfernya kalau kita berada di posisi yang kita impikan itu, istilah kerennya visualisasi mimpi.
Dari segi pergaulan, sebagai mahasiswa internasional, kita akan bertemu dengan banyak orang dari negara yang berbeda, budaya, pemikiran, dan sudut pandang yang berbeda pula. Ini merupakan salah satu keuntungan kuliah di luar negeri. Saya sebagai muslim tentu awalnya khawatir bagaimana tetap menjaga value saya di tengah-tengah perbedaan value yang mereka punya. Di awal saya harus terbiasa menjelaskan pertanyaan-pertanyaan mereka, tapi pada akhirnya teman-teman saya mengerti dan menghargai saya. Menjadi berbeda bukan berarti harus mengasingkan diri, justru mingle dengan mereka membuat saya semakin mengerti apa makna toleransi. Saya juga tidak menemui kesulitan dalam beribadah, ada masjid kecil untuk muslim imigran banyak tinggal di sini.
Singkat cerita akhirnya saya menemukan beasiswa yang cocok sesuai dengan minat saya. Namanya Erasmus+ dulu namanya Erasmus Mundus, beasiswa dari pemerintah European Union yang terbuka untuk warga non EU.  Saya memilih jurusan European Master Tourism Management. Januari 2015 saya mendaftar, dengan ekspektasi saya akan lulus S1 Agustus 2015 dan jika diterima perkuliahan akan dimulai Oktober 2015.
Selagi menunggu pengumuman, saya mencoba fokus untuk menyelesaikan skripsi saya, sambil sesekali juga mencari info alternative beasiswa lainnya. Sekitar Maret 2015, saya mendapat email bahwa saya tidak diterima beasiswa Erasmus+, namun Alhamdulillah saya berhasil menyelesaikan S1 saya pada bulan Juni. Berbekal surat keterangan lulus, saya akhirnya mendaftar LPDP dengan kampus tujuan pada waktu itu University of Exeter UK karena saya telah lebih dulu mendapat LoA dari kampus tersebut di jurusan International Tourism Mangement
Sebelum wisuda, saya telah menyelesaikan seluruh tahapan seleksi di LPDP. 28 Agustus 2015 saya wisuda, dan tanggal 10 September Alhamdulillah saya mendapatkan kabar bahwa saya diterima di beasiswa LPDP. Kenapa sekarang malah di Italy bukan di UK? Intinya pada saat seleksi LPDP salah satu dosen yang mewawancarai saya menyarankan saya pindah kampus ke kampus yang mempunyai reputasi lebih baik di bidang tourism. Singkat cerita saya langsung jatuh cinta ketika saya menemukan progam Master of Tourism Economics and Management di University of Bologna. Pertimbangannya adalah karena jurusan saya satu-satunya jurusan tourism yang menggunakan pendekatan ekonomi, University of Bologna merupakan Universitas dengan reputasi yang baik, Unibo juga dikenal sebagai universitas tertua di Eropa. Untuk jurusan saya yang focus di tourism, Italy adalah negara yang tepat untuk belajar. Di mana Italy dengan keindahannya selalu masuk menjadi 10 besar negara yang paling banyak mendatangkan wisatawan macanegara. Unibo juga masuk ke dalam list universitas-universitas terbaik sebagai tujuan study LPDP.
Gimana proses dapet beasiswa LPDP? Kendalanya apa sih Kak? terus, hal krusial apa saja yang berpengaruh dalam proses penerimaan beasiswa LPDP?
Saya mendapatkan beasiswa LPDP, pasti sudah tahu semua ya. Pada saat saya mendaftar 2015 lalu beasiswa LPDP itu dibagi beberapa jenis:
1. Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) S2 Luar Negeri dan Dalam Negeri
2. Beasiswa Afirmasi untuk S2 Luar Negeri dan Dalam Negeri
3. Beasiswa S3 Dalam dan Luar Negeri
Saya merupakan penerima beasiswa Afirmasi, bedanya apa? Sebenernya secara general persyaratannya sama dengan beasiswa BPI, namun beasiswa afirmasi dikhususkan untuk kriteria sbb:
1. Berasal dari daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal), atau
2. Memiliki prestasi tingkat nasional dan internasional, atau
3. Alumni penerima beasiswa bidik misi
Saya memilih kriteria ketiga, karena S1 saya penerima beasiswa bidik misi. Prosenya seleksi berkas, lalu jika lolos akan dipanggil untuk interview, fgd, dan interview. Yang terpenting dari beasiswa LPDP adalah kita harus punya study plan yang jelas, mengapa memilih jurusan tersebut, mengapa memilih kampus tersebut, apa research yang akan dilakukan dalam thesis nanti, dan apa kontribusi yang akan dilakukan untuk Indonesia jika sudah selesai masa study.
tips dari saya: Konsepnya semakin matang life plan kita, maka pihak LPDP akan semakin yakin memberikan beasiswanya kepada kita. Jadi mulai sekarang coba tanya-tanya diri kamu sendiri, dan mulai menuliskan life plan kamu. Untuk lebih lengkap dan updatenya silakan merujuk ke website resmi lpdp berikut http://www.lpdp.kemenkeu.go.id. Nah, yang paling krusial itu sebenernya jawabannya ada di diri kita. Coba tanya ke diri kita. Kenapa kita mau sekolah di luar negeri? kenapa mesti jurusan dan kampus itu? apa rencana study dan pasca study kamu? apa bentuk kontribusi yang akan kamu lakukan untuk indonesia? jika kamu sudah bisa dengan yakin jawab pertanyaan ini, insha Allah everything goes well.
saya juga menulis step by step pengalaman saya di blog saya azfauzan.blogspot.com
#SESI TANYA JAWAB
·         Q : Apakah harus punya sertifikat Chills? Kalau iya, harus berapa scorenya?
Untuk LPDP hanya mensyaratkan ielts untuk yang ke luar negeri dan toefl untuk yang dalam negeri. waktu saya mendaftar minimal 6.5 untuk ielts, untuk update terbaru silakan kamu menuju lpdp.kemenkeu.go.id ya. Kalau untuk kampus di luar negeri termasuk kampus saya, hanya mensyaratkan sertifikat ielts, atau toefl ibt. Biasanya tergantung jurusan, beda jurusan akan beda kriteria score ieltsnya. tapi untuk rata2 6.5 overall scorenya dengan catatan tidak ada satu section yang dibawah 6. Insha Allah itu sudah aman, untuk lebih jelasnya silakan kepoin website kampus2 yang hendak kamu tuju ya.
·         Q: Bagaimana Cara mendapatkan LOA di muka? Terus Bagaimana sih cara menghubungi Univ yang ingin dilamar? 
step by step in short ala saya:
1. tentukan jurusan
2. cari jurusan itu di website masing2 kampus, caranya kalau saya mengacu ke daftar univeristas pilihan lpdp, cari one by one, tengok website kampusnya, cari jurusan kamu ada atau tidak
3. setelah ketemu yg cocok, apply! biasanya prosesnya online semua
4. tunggu pengumuman
5. possibile results: reject, LoA conditional, LoA unconditional.
LoA conditional biasanya karena kamu belum menyertakan sertifikat ielts, atau sdh tapi skorenya kurang, dll terkait kelengkapan dokumen
·         Q : Apa syarat bahasa untuk apply kampus di Italy? Ielts? Atau ada syarat bahasa italy? Ada application fee-nya kah? Trus ada beasiswa dari profesor untuk master ga ya di italy?
Sudah saya singgung di atas syaratnya ielts untuk program yang menggunakan bahasa inggris, untuk yang menggunakan bahasa italy tentu sertifikat bahasa Italy. biasanya yang bahasa Italy itu untuk S1, S2 S3 mayoritas sudah bahasa inggris  tiap kampus ada beasiswa professor setahu saya, ada beberapa anak ppi italia yang menggunakan beasiswa S3 dari kampusnya. Selain itu, setiap kampus juga ada beasiswa pemerintah lokal untuk mahasiswa asingnya. untuk di Unibo nakanya ERGO, silakan tinggalkan alamat email ke admin nanti insha Allah saya kasih detailnya.
Application fee di italy, mostly free. tapi lagi-lagi kamu mesti rajin cek website kampus yg ingin kamu tuju (ini kerjaan saya dulu hehe) probably there is something changes.
·         Q: Sebelumnya kaka sudah dapat LoA di UK, bagaimana kelanjutan LoA tersebut karena mas Azhar memilih University lain nya? apakah boleh tidak Accept LoA tersebut?
Saya waktu itu mendapat LoA conditional karena belum menyerahkan ijazah (karena belum lulus). LoA bisa di reject, saya email di kampus bahwa saya tidak bisa ambil kursi tsb karena tidak mendapatkan dukungan dari sponsor saya
·         Q: Melihat pengalaman kakak yang luar biasa ini, pastinya disepanjang cerita selalu ada kerikil yang menghalangi kan. Nah, bagaimana kakak menghadapi masalah masalah itu? Baik yang dari diri kakak sendiri, maupun dari lingkungan kakak.
Kalau cerita masalah pasti banyak, kalau gak ada masalah gak hidup namanya ya hehe. masalah itu justru yang membuat kamu jadi lebih bijak, dan akan membentuk pribadi yang kuat. Ibaratnya kaya masalah kaya ujian, kalau gak lulus gak naik kelas ya hehe. Motivasi terbesar saya adalah keluarga, kalau kamu demot ingat aja keluarga kamu, inget orang tua kamu, jadikan itu alasan untuk kamu berhasil. Dan sebagai muslim, saya tentu percaya dengan kekuatan doa
·         Q : Ceritakan pengalaman hidup selama di Italia dong. Makanan, kultur, orang-orangnya, sistem pendidikannya. Dan apakah sulit memahami aksen orang-orang yang berbicara dengan menggunakan Bahasa Italia? Lalu, apakah sering Kakak bertemu dengan sepasang kekasih asli Itali yang selalu terlihat mesra hehe
Well, Italia itu negara yang cantik, banyak bangunan-bangunan peninggalanbangsa romawi di sini. Saya bisa menyebut setiap sudut kota di Italia itu romantis!.
Saya bahas dari segi makanan dulu, dari sisi makanan italia jelas juaraaa. Tapi harus hati-hati bagi orang muslim karena mayoritas makanan di Italia itu menggunakan babi, jadi mesti pinter-pinter milih pasta dan pizza tanpa babi. Kalau saya lebih sering masak sendiri, selain bisa menghemat juga bisa terkontrol makanan yang kita makan. Dalam flat saya ada 4 students lainnya, dari Italia, Albania, dan Kanada setiap malam kita sering makan malam bersama, bergantian masak masakan khas dari negara kita masing-masing. 
Dari segi pergaulan, di sini mahasiswa indonesianya masih terpusat di Milan, Unibo itu kampusnya ada di 5 kota yang saling berdekatan. fakultas saya di Rimini, dan di sini hanya ada 3 mahasiswa indonesia, itupun beda jurusan semua jadi agak sulit bertemu. ini sekaligus menjadi tantangan dan kelebihan sendiri karena mau tidak mau daya harus mingle dengan mahasiswa internasional, kita akan bertemu dengan banyak orang dari negara yang berbeda, budaya, pemikiran, dan sudut pandang yang berbeda pula. Ini merupakan salah satu keuntungan kuliah di luar negeri. Saya sebagai muslim tentu awalnya khawatir bagaimana tetap menjaga value saya di tengah-tengah perbedaan value yang mereka punya. Di awal saya harus terbiasa menjelaskan pertanyaan-pertanyaan mereka, tapi pada akhirnya teman-teman saya mengerti dan menghargai saya. Menjadi berbeda bukan berarti harus mengasingkan diri, justru mingle dengan mereka membuat saya semakin mengerti apa makna toleransi. Saya juga tidak menemui kesulitan dalam beribadah, ada masjid kecil untuk muslim imigran banyak tinggal di sini.
Orang Italy itu hampir sama dengan Indonesia, ramah. mereka sangat suka ngopi dan ngobrol. Mengucapkan “Buongiorno” (selamat pagi) atau hanya sekadar “ciao” hello itu merupakan hal yang wajib dilakukan ketika kita papasan walaupun kita gak kenal dengan orang tersebut.  
Kecantikan Italy gak akan membuat saya bosan, selalu ada tempat baru untuk dikunjungi, selalu ada hal baru untuk dipelajari. Oya untuk survive di sini saya mulai belajar basic Italian dari flat mates saya, karena banyak orang Italy yang tidak bisa bahasa Inggris dengan lancar.
Kalau aksen iya awalnya sulit, kamu pernah noton moto gp? bagaimana kalau valentino rossi diwawancarain pake bahasa inggris? naah banyak yang kaya gitu ngomongnya tapi ala bisa karena biasa. Kalo sepasang kekasih jangam ditanya, kalian bisa menemukan dengan mudahnya pasangan bercumbu di jalan  gak baper sih, tapi italy is too romantic to be just alone. lol
·         Q : Bagaimana cara membagi waktu mas saat semester akhir antara skripsi dengan persiapan lpdp
1. semester akhir itu sebenernya kita punya banyak free time, karena mostly udah gak ada kelas kan. Seperti yang saya bilang tadi, kamu harus bikin goal, bikin targetan tiap bulan, tiap minggu, lebih bagus tiap hari. bikin schedule apa yang mau kamu lakuin, kalau melanggar lalukan punishment buat diri kamu sendiri. intinya kenapa skripsi bisa lama kelarnya, it means there is something wrong on yourself! time management is a key
·         Q: Bisa dijelaskan sedikit dong Kak, perihal bagaimana rasa kekeluargaan mahasiswa asal Indonesia yang sedang studi disana? Dan, apakah dari mereka semuanya tergabung dalam PPI? Dan, apakah semua mahasiswa Indo yang studi disana secara tidak langsung menjadi "sangat Italian"?
Italia itu luas, oya saya jelaskan dulu italia itu luas mungkin seperti satu pulau sumatera. mahasiswa indonesia tersebar di beberapa kota mulai dari utara sampai selatan. Distribusinya lebih banyak di Milan. Kita dibagi menjadi PPI Italia, dan PPI regional (mirip seperti provinsi kalo di indonesia). Untuk aktivitas PPI Italia biasanya kita mengadakan kumpul bersama ketika bulan puasa, hari kemerdekaan, dan hari besar lainnya. aktivitasnya lebih bayak di skype. Tapi untuk yang PPI regional kita cukup intens bertemu. Kami selalu bantu membantu jika ada yang kesulitan, kalau di tingkat regional sudah sudah seperti keluarga karena memang kuantitasnya tidak banyak. PPI italia itu ada mekanisme oprec nya, ppi regional itu otomatis akan join. 
Dan apakah mahasiswa di sana menjadi sangat italian? tergantung bagaimana kita membawa diri kita, value value yang kita punya  setiap orang punya karakter yang berbeda, saya tidak bisa mengeneralisir.
·         Q: Bagaimana sistem perkuliahan di italy ? Terutama di bidang tourism nya. Kalau di italy jurusan management  Tourism yg paling bagus di universitas mana ya kak? Terimakasih
System pendidikan sdh saha bahas ya. untuk bidang tourism kebanyakan S1. S2 yang public university yang menggunakan bahasa inggris setahu saya hanya Unibo. ada S2 tourism di universitu of Calabria, tapi menggunakan bahasa Italia
·         Q: Apakah ada pelatihan belajar bahasa Italy seperti di Jepang ada pelatihan selama satu tahun?
Tidak ada. Biasanya kalau kamu kuliah dgn bahasa italia akan dimintai syarat sertifikat bahasa italia B2 yang bisa kamu dapat di Iitalian Institute Centre di Jakarta (ada kursusnya juga). Kalau yg kuliah bahasa inggris, kampus menyediakan kursus gratis 1 semeter tapi ini optional. hanya jika kita berminat utk belajar bahasa italia
– Closing Statement–

Mengutip dari lirik lagunya Kelly Clarkson yang saya modifikasi, “make a wish, take a chance, make a change”. So, jika kamu menginginkan sesuatu hal yang kamu inginkan dalam hidup kamu, apapun bukan hanya mendapatkan beasiswa ke luar negeri.
Pertama yang kamu lakukan adalah make a wish, caranya buat sedetail mungkin goal yang ingin kamu capai. Dream just a dream, goal is a dream with a deadline.
Tentukan dan tuliskan, lalu tuliskan juga langkah-langkah apa yang mesti kamu lakukan untuk menuju goal kamu tersebut.
Buat goal kamu semakin dekat, take a chance ambil segala kesempatan yang memungkinkan diri kamu lebih dekat dengan goal itu, cara saya misalnya dengan belajar bahasa inggris ke temen, ikut simulation ielts gratis, pergi ke edu fair, Tanya temen senior yang sudah lebih dulu dapat beasiswa, pokoknya apapun kesempatan yang bisa kamu usahakan untuk lebih dekat dengan tujuan kamu.
Yang terakhir adalah make a change, jika kamu sudah semakin dekat dengan goal kamu maka kini saatnya kamu eksekusi dan buat perubahan pada diri kamu, keluarga, dan lingkungan kamu. Saya percaya bahwa niat yang baik, akan diberikan kemudahan. Jangan lupa juga untuk selalu berdoa ya. Doa tanpa usaha itu sia sia, usaha tanpa doa itu sombong.
So, at the end you will realize bahwa tidak aka ada hasil yang mengkhianati prosesnya. Good luck teman-teman!
– INFO–

Hi untuk yang mau bertanya tolong email azhari.fauzan@studio.unibo.it  Please don’t text me privately by whatsapp. I’ll answer you only by email. Motivasi tambahan untuk kita lebih semangat lagi kepoin ig nya yg sering jalan-jalan @azharifauzan1. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Lolos Beasiswa Karya Salemba Empat

Penulis sudah mendaftar beasiswa Karya Salemba Empat (KSE) 3x dan di tahun terakhirlah saya baru lolos. Alhamdulillah Allah selalu memberikan di waktu yang tepat J Pendaftaran beasiswa KSE biasanya dibuka di semester genap. Tahun pertama sejak saya menjadi mahasiswi baru, saya mendaftar beasiswa KSE, tapi tidak lolos berkas. Berkas yang dikumpulkan lengkap, tapi beberapa hal lain tidak bagus seperti essay yg tidak menarik, tidak punya track record yang mendukung (pengalaman organisasi, kepanitiaan dan prestasi). Dari ketiganya, semuanya kosong. Tahun kedua saya mendaftar, 95% berkas saya lengkap. Di website KSE, sekali kamu mendaftar, dia akan tersimpan sampai tahun berikutnya. Jadi di tahun kedua ini saat saya mendaftar hanya mengedit sedikit saja, seperti essay, pengalaman organisasi serta prestasi. Alhamdulillah, ditakdirkan lolos ke tahap berikutnya di wawancara. Saat saya tanyakan ke calon beswan lainnya, berkas mereka banyak yang tidak selengkap diriku 95% wkwk (jumlah ...

LPDP Starter Pack : Step by Step (Tips Essay LPDP)

Oleh : Danis Nurul Yunita ( Ekonomi Islam, Durham University, UK) CV PEMBICARA Pengenalan Bismillah.. Sejujurnya saya gak pernah menyangka dan prediksi hingga sampai saat ini apa yg bisa membuat saya lulus lpdp hingga kuliah di UK. Pastinya ini berkat doa dari orang tua dan teman2 smua . Lolos lpdp batch 2 2016, per s iapan pendftaran lpdp kurang lbih 1 thn . Kar e na harus retake toefl 2x dan persiapan mental juga . Mulai di persiapin ya..karna makin lama requirement LPDP nya makin menantang . Bisa sambil dibaca panduan terbarunya di website resmi LPDP. Lpdp ada 2 jalur seleksi via reguler dan afirmasi (3t, alumni bidik misi, berprestasi) . Tentunya syarat nya jadi dibedakan. Baca panduannya..bisa dibaca dengan teliti hhe . Saat daftar lpdp, kita akan membuat 1.       Essay yg dibuat sebagai berkas dgn tema (sukses terbesarku, kontribusiku bagi indonesia, rencana studi)  2.       Essay writing on...

LPDP Starter Pack : Step by Step (Tips Interview LPDP)

Pembicara: Resti Sandy Tias CV PEMBICARA  Alasan Mengambil Studi di LN Sebenernya, dari dulu saat S1 emang udah niat untuk lanjut s2 abroad jadi emang udah lama keinginannya. Saya itu daftar LPDP di akhir tahun 2015, batch 3. Baru berangkat di tahun 2017. Prosesnya cukup lama juga untuk menimbang2 universitas. Saat itu proses seleksi masih dalam 2 tahap. 1.       Administrasi 2.       Substansi : terdiri dari LGD, essay on the spot, dan wawancara. Sesi wawancara ini memang yg paling menentukan diantara sesi lain. Banyak yg bilang sebagai sesi hidup mati kita (lolos ga lolos). Bisa dibilang tahap wawancara disitu ialah tahap mengenal lebih jauh kepribadian si calon awardee. Jadi akan banyak pertanyaan yg mengarah tentang pribadi kita. Entah itu tentang masa lalu, sekarang, ataupun rencana kedepan. Nah jawaban2 kita tentang masa lalu, sekarang dan rencana kedepan itulah yg sangat menentukan. Jadi memang harus ...