~CV~
~PENGENALAN
SINGKAT~
Kak Rr. Nugraheni Widya Utami merupakan Alumni
S1 Ilmu Politik Universitas Indonesia. Saat ini, Kak Tami melanjutkan studinya
di Autralian National University, Australia. Beliau juga merupakan peraih
beasiswa Australia Awards.Beliau juga aktif berorganisasi. Tercatat, Kak Tami
pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik 2010 dan saat ini
sebagai Sekretaris PPI Australia.
~MATERI~
Kenapa harus kuliah di
Australia?
Secara umum, Australia sendiri merupakan negara
yang terdiri dari 6 negara bagian: New South Wales (NSW), Queensland (QLD),
South Australia (SA), Tasmania (TAS), Victoria (VIC) dan Western Australias
(WA). Kemudian 2 mainland territories yaitu Australian Capital Territory (ACT)
dan Northern Territory (NT).Pendidikan adalah salah satu keunggulan utama
Australia untuk menarik mahasiswa internasional belajar di Australia terutama
mereka yang berada di bidang bisnis, ekonomi politik, development dan science.
Karena saya fokusnya di social science dan politik, akan lebih banyak membahas
lebih lanjut tentang bidang ini.
Tidak hanya sekedar dekat dengan Indonesia dari
segi jarak (direct flight Jakarta – Sydney hanya 7 jam) dan perbedaan waktu
yang tidak terlalu kentara (3-4 jam, tergantung daylight saving system).Tetapi
lokasi yang dekat juga menjadikan banyak akademisi ahli Indonesia atau disebut
Indonesianis yang berada di Australia. Australia merupakan salah satu negara
maju yang terletak dekat dengan negara-negara berkembang di kawasan Asia dan
Pasifik. Letak yang strategis menjadikan kawasan Asia dan Pasifik sebagai salah
satu pusat penelitian Australia di beberapa bidang. Yang saya tahu adalah
politik karena banyak ahli politik dan pembangunan Indonesia di Australia. Jadi
akan sangat relevan bagi teman-teman yang ingin melanjutkan kuliah namun akan
tetap kembali ke Indonesia untuk belajar mengenai system Indonesia namun dari
perspektif orang luar (outsider perspective). Kemudian di combine dengan best
practice yang mereka tawarkan serta sharing experience and research from other
developing countries (eg. negara-negara di Asia Tenggara, Asia Selatan dan
Pasifik).
Australia juga memiliki universitas-universitas
terbaik. Terdapat 8 universitas unggulan yang tergabung dalam Group of Eight
(Go8) yang terdiri dari The University of Melbourne, The Australian National
University, The University of Sydney, The University of Queensland, The
University Western Australia, The University of Adelaide, Monash University dan
UNSW Sydney.
Saat ini ANU ranking 22 dan University of Melbourne
ranking 42 berdasarkan QS World Ranking untuk tahun 2017.Kemudian, Australia
merupakan salah satu negara yang masyarakatnya cukup diverse dan beragam. Jadi
penduduk local-nya pun sudah terbiasa dengan berbagai macam suku bangsa dan
keberagaman agama. Jadi tidak hanya memperluas pergaulan dengan teman-teman
dari Australia tapi juga dari berbagai macam negara seperti dari Pasifik,
Afrika, Asia Selatan, Asia Timur dan Asia Tenggara.
Buat yang beragama Islam, banyak komunitas
muslim di Australia. Butcher halal pun tersedia jadi tidak usah takut membeli
daging sapi atau ayam. Masjid pun ada di setiap kota ataupun kampus. Saya
sendiri memakai kerudung dan sejauh ini belum pernah mengalami rasisme di
Australia. Justru mereka menghargai cara berpakaian saya dan berlaku
sopan.Saking multicultural-nya, mau cari makanan Asia/Indonesia ga sulit di
Australia. Karena setiap kota biasanya memiliki toko bahan masakan Asia atau
restoran Asia/Indonesia.
Salah satu keunggulan belajar di Australia
adalah memberikan kesempatan bagi pelajar internasional untuk bekerja
part-time. Dalam visa pelajar yang diberikan Australia diberikan ketentuan
untuk bekerja selama 20 jam per minggu. Namun bisa full time ketika libur
kuliah.Gaji part-time pun cukup tinggi yaitu sekitar 10-20$/jam tergantung
jenis pekerjaan. Pemerintah Australia merasa bahwa pengalaman bekerja sangat
penting bagi pelajar internasional untuk berinteraksi dengan masyarakat
Australia tidak hanya di lingkungan akademis.
Pendidikan di Australia
Secara umum pendidikan di Australia mengutamakan
independent learning. Untuk fasilitas sangat lengkap untuk mensupport kegiatan
mahasiswanya. Untuk kampus saya sendiri fasilitasnya terdiri dari berbagai
macam perpustakaan untuk belajar. Saat musim ujian ada perpustakaan yang buka
selama 24 jam untuk menunjang pelajar menyelesaikan tugas-nya. Selain
perpustakaan juga terdapat lab science, lab computer, dan kegiatan-kegiatan
extracurricular yang menarik. Selain itu setiap kampus memiliki akses jurnal
internasional yang dapat diakses.
Untuk system pengajarannya sendiri, seluruh
jadwal, materi kuliah dan tugas tersedia di website (untuk ANU namanya adalah
wattle). Seluruh mahasiswa diharapkan untuk dapat mempelajari materi sebelum
kuliah di mulai (membaca jurnal etc). Beberapa kelas memiliki kelas tutorial
yang berfungsi untuk mendalami materi kuliah lebih detail. Di kampus saya
sendiri materi kuliah per minggu tersedia dalam bentuk audio dan video yang
dapat di download di wattle sehingga kalau ingin mengulang materi di kelas atau
tidak masuk kelas dapat mendengarkan atau menonton dari wattle.
Salah satu momok bagi pelajar adalah sebuah
system bernama turnitin. Turnitin sendiri merupakan aplikasi yang mengecek
apakah tugas mahasiswa yang dikerjakan itu plagiat atau bukan. Dan turnitin merupakan
website yang berlaku secara internasional. Don’t even dare to outsmart
turnitin. Saat kelas sangat aktif dengan diskusi dengan dosen dan teman-teman
mahasiswa lainnya. Yang saya suka adalah dapat berdiskusi dengan teman-teman
dari berbagai macam negara dan mendapatkan perspektif baru (atau justru malah
memiliki pengalaman yang sama dalam sebuah kasus) dalam sebuah issue. Jangan
malu untuk berbicara Bahasa inggris dengan teman-teman atau dosen. Mereka
sangat paham karena English is our second language. Dan mereka menghargai
pendapat ataupun opini kita apapun itu.
Peluang beasiswa
Untuk membiaya kuliah di Australia tentunya
membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun banyak kok beasiswa yang dapat kita
dapatkan untuk membiayai kuliah di Australia. Beasiswa bukan lah sekedar
lembaga atau system yang memberikan sejumlah dana untuk membiayai kuliah. Tiap
beasiswa memiliki tujuan dan misi yang berbeda. Mendapatkan beasiswa bukan
hanya membutuhkan Bahasa inggris dan IPK yang bagus. Tapi yang paling utama adalah
apakah kamu memiliki tujuan melanjutkan)pendidikan yang selaras dengan tujuan
si pemberi beasiswa tersebut.
Ada berbagai macam beasiswa untuk kuliah di Australia:
1) LPDP (http://www.lpdp.kemenkeu.go.id);
2) Australia Awards Scholarship (http://www.australiaawardsindonesia.org);
3) Endeavour Scholarships and Fellowships (https://internationaleducation.gov.au/Endeavour%20program/Scholarships-and-Fellowships/Pages/default.aspx);
4) Scholarship in Asia and the Pacific dari Asian Development Bank
(https://www.adb.org/site/careers/japan-scholarship-program/main).
How to get the scholarship (karena aku sendiri
dapatnya AAS, mungkin kalau teman-teman mau bertanya lebih baik mengenai AAS
karena saya sendiri tidak terlalu paham/salah memberi informasi mengenai
beasiswa yang lain):
1.
Untuk
syarat administrasi saya tidak akan menjelaskan karena tercantum di
masing-masing website pemberi beasiswa, saya akan menjelaskan hal-hal yang
lebih spesifik dalam mendapatkan beasiswa tersebut.
2.
Keep
in your mind bahwa ini adalah kompetisi and it won’t be easy. Dan seperti
kompetisi pada umumnya akan ada ribuan saingan lainnya.
3.
Ketika
mau mendapatkan sebuah beasiswa tertentu harus tau tujuan dari masing-masing
lembaga pemberi beasiswa. Di website-nya kamu bisa baca baik-baik visi, misi
masing-masing beasiswa. Pemberi beasiswa bukanlah lembaga charity yang
memberikan sejumlah uang secara cuma-cuma. Istilahnya there’s no free lunch
4.
Contohnya
di Australia Awards Scholarship merupakan skema beasiswa dari bilateral
cooperation antara Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia. Jadi yang
harus kamu perhatian adalah:
1)
Australia Indonesia Partnership Country Strategy; 2) Priority Development Aurea
(PDA) yang terdiri dari Effecctive Economic Institution and Infrastructure,
Human development for a productive and healthy society, An inclusive society
through effective governance 3) Priority Fields Study (PFS) yang merupakan
turunan dari PDA; 4) RPJMN Country.
5.
Dalam
menulis motivational letter, personal statement, purpose statement atau apapun
itu yang harus diperhatikan adalah bisa merangkum cerita tentang dirimu yang
aligned antara latar belakang pendidikan, pengalaman kerja atau organisasi,
tujuan pendidikan, rencana masa depan. Lebih detailnya aku pernah tulis di blog
aku: https://prasetyotammi.wordpress.com/2016/10/01/how-to-write-a-purpose-statement/
(promo blog diri sendiri) hehe
#SESI TANYA JAWAB
·
Q :
Hubungi professor dulu untuk mendapat LoA atau berjuang di AAS dulu?
Untuk master by coursework, tidak diwajibkan
memiliki LoA karena nanti pendaftaran universitas melalui pihak AAS. Kalau PhD
atau master by research or combine sangat disarankan menghubungi professor
terlebih dahulu untuk proposal thesis
·
Q :
Bagaimana secara umum pola asesment di Australia? Apakah iklim persaingan thd
akademi tinggi?
Saat diberikan tugas biasanya sudah ada kriteria
assessment dari dosennya. Contohnya adalah saat tugas essay ada requirement
jumlah kata, pertanyaan yang diminta, topik yang diharapkan dijawab detail.
Iklim persaingannya adalah antara kamu dan tugas itu sendiri. Karena pada
akhirnya yang dilihat adalah performa diri kamu di kelas dan dalam
menyelesaikan tugas.
·
Q :
bagaimana system politik disana, apakah hampir sama dengan Indonesia atau
sangat jauh berbeda dengan Indonesia ?
Australia dan Indonesia merupakan negara yang
menggunakan system politik demokrasi yang kekuasaannya dibagi menjadi
legislative, eksekutif dan yudikatif. Namun, Australia system politiknya
berbeda dengan Indonesia karena Indonesia presidensial yang dipimpin Presiden
sementara Australia parlemen yang dipimpin Perdana Menteri.
Mungkin yang paling mencolok perbedaannya adalah
budaya politik antara Indonesia dan Australia. Saya bisa melihat teman-teman
Australia saya lebih aktif secara politik untuk menyuarakan pendapatnya dan
jenjang karier politiknya yang lebih jelas. Salah satu anggota parlemen juga
terpilih dari jalur independen.
·
Q :
Bagaimana cara Kaka memanajen waktu dan stress?
Saya biasanya membuat jadwal tugas dan ujian
selama satu semester per hari. Penting untuk mencatat seluruh proses dalam
mempersiapkan tugas (mis: mencari bahan, bertemu dosen untuk berdiskusi,
menulis draft, finalisasi, revisi etc) secara detail. Untuk manajemen stress
adalah jangan lupa untuk hidup balance dengan tetap berolahraga, makan makanan
yang sehat dan bermain.
·
Q :
Sebelum kk memilih di politik/sosial, apakah sudah tau passion atau disana
menyesuaikan? Lagkah awal beasiswa sebaiknya online atau langsung ke kantornya?
Kebetulan kuliah s1 Ilmu Politik dan saya
bekerja di Kementerian. Saya sadar bahwa passion saya memang untuk di bidang
pemerintahan. Jadi saya melanjutkan kuliah di Public Policy. Untuk beasiswa,
AAS bisa mendaftar secara online (lebih lengkap cek websitenya ya).
·
Q :
Apakah ada forum layanan khusus thd kesehatan mental bagi mhs scho AAS
(layaknya layanan uni di mayoritas uni di UK? Lalu apakah di AAS ada semacam
klub kegiatan outdoor? Terima kasih Ka
Ada manajemen layanan stress bagi mahasiswa di setiap kampus dan tidak
terbatas bagi penerima beasiswa AAS tetapi seluruh mahasiswa. Ada layanan
konseling dan psikolog juga. Di Australia concern terhadap mental illness cukup
tinggi. Saat musim ujian, organisasi mahasiswa di kampusku membuat kegiatan
seperti yoga bareng, makan gratis, dan service dog and cat karena dekat dengan
binatang bisa mengurangi stress
·
Q :
Apakah peluang beasiswa S1 sama besarnya dgn peluang beasiswa S2 kak? Krn rata2
yg sy tau kalau beasiswa itu kebanyakan yg dpt mahasiswa S2 kak
Beasiswa S1 rata-rata dari kampus-nya dan
sistemnya partial. Saya sendiri kurang paham untuk skema beasiswa S1. Mungkin
bisa di cek di website kampusnya masing-masing. Dan rata-rata beasiswa yang aku
tau memang untuk Postgraduate.
·
Q :
IELTS band 7.5 Apakah kondisi tersebut kira2 standar utk bisa diskusi di link
akademik, telaah kritis tiap paper, sintesis ide2 baru?
Persyaratan IELTS masuk kampus sendiri
tergantung masing-masing universitas. Ada yang minta 6, 6.5 or 7. Ketika diskusi
dan sudah mewakili institusi masing-masing tidak dilihat lagi IELTS-nya namun
adalah orisinalitas ide, argumen yang clear serta penjelasan yang dapat
dipahami dengan baik.
·
Q :
Berarti yang membedakan Indonesia dengan Australia adalah budaya Politik nya. Menurut
kakak budaya politik apa yang bisa di adopsi atau di terapkan di Indonesia?
Kalau pendapat saya pribadi adalah salah satu
yang bisa diterapkan di Indonesia adalah iklim diskusi yang sehat dan saling
menghargai satu sama lain. Karena negara demokrasi, maka penting untuk bisa
berpendapat secara bebas dan menghargai serta melindungi kelompok-kelompok yang
beragam untuk berpendapat. Ironisnya adalah seringkali demokrasi mengutamakan
kelompok mayoritas dan agak menyingkirkan kelompok minoritas. Yang seharusnya
adalah prosesnya inklusif untuk seluruh kelompok. Di Australia sendiri
menurutku bukan berarti contoh yang paling baik dalam sistem demokrasi. Tapi
contoh yang paling terkini adalah saat pelegelan LGBTQ - marriage equality di
Australia. Sebelum diputuskan di parlemen, seluruh masyarakat di Australia
ditanyakan pendapatnya apakah setuju atau tidak. Prosesnya mahal sih (namanya
juga demokrasi, jadi emang mahal). Jadi ketika hasil quesioner mayoritas setuju
maka di parlemen pun setuju untuk melegalkan hal tersebut.
Yang aku suka dari sistem politik Australia itu
ada yang namanya shadow government yang dibentuk oleh partai oposisi. Shadow
government itu terdiri dari PM bayangan dan kabinet bayangan. Jadi partai
oposisi jelas banget peranannya untuk mengkritisi pemerintah
·
Q :
Australia dIpimpin oleh perdana menteri, apakah di Australia suara partai
sangat di dengarkan atau bagaimana kak atau dalam hal lain seperti apakah ada
terjadi kubu kubu antara perdana menteri dengan pejabat pemerintahan yang untuk menjalankan suatu sistem pemerintahan kak?
Karena sistemnya perdana menteri. Perdana
menteri itu dipilih dari partai politik yang mayoritas terpilih. Jadi siapa
perdana menteri-nya adalah berdasarkan keputusan partai politik mayoritas. Jadi
parpol itu sangat kuat peranannya di Australia. Enggak stabilnya adalah ketika
perdana menterinya dianggap tidak efektif, parpol bisa menurunkan perdana
menteri itu.
·
Q :
Ilmu yg sifatnya specific, mungkin seperti medicine atau law, apakah applicable
kalo balik lg ke Indonesia? Kampus apa yg direkomendasikan untuk bidang2
kesehatan (e.g. kedokteran, public health). Apakah jauh berbeda kualitas
kampus2 yg termasuk Go8 dan yg tidak?
Menurut aku seluruh ilmu itu bisa applicable
untuk diterapkan lagi ke Indonesia karena Indonesia sendiri masih punya
challenge dan issue yang harus diselesaikan. Apalagi di bidang kesehatan dan
hukum. Kayak permasalahan kurang gizi, ibu hamil, atau yang sedang berkembang
saat ini tentang penyakit difteri.
Sejujurnya saya tidak mumpuni menjawab
pertanyaan ini. Namun temen-temenku yang bidang kesehatan banyak kuliah di
UNSW, Unimelb, UQ. Di kampusku sendiri juga ada fakultas kedokteran dan
kesehatan. Mungkin coba di cek di kampus-kampus Go8 terlebih dahulu
·
Q :
beasiswa ke luar , bnyak prtimbangan/berkas yg jdi nilai buat diri kita.
Prestasi akademik dan nonakademik. Haruskh
kita punya prestasi akademik or nonacademik yg bisa menunjang keberhasilan kita
lolos beasiswa itu?
Semua hal yang kamu anggap dapat menunjukan
keunggulan diri kamu bisa kamu sebutkan. Tapi yang penting apakah prestasi
tersebut menunjang tujuan kamu dalam studi ke depannya serta mencapai future
plan kamu. iya jg sih kak. Klw tujuan, aku punya bbrp tujuan. Klw masa depan
pastix cuma 1 yg aku tuju. Bukan utk diriku saja tpi manfaat bagi org lain.
·
Q :
Bagaimana keadaan pendidik dan pendidikan disana ? apakah mudah utk mndptkn
pndidikan dan bagaimana pndidik dsna, biar bisa diambil bagian bagusnya utk
pendidik di negeri sndiri.
Menurut aku pendidikan di Aussie concern banget
dengan sistem pendidikan dan pelajarnya. Aku kurang terlalu paham sih kalau
pendidikan jenjang SD-SMP-SMA sebenernya.
Sepanjang yang aku tau saat ini penerima beasiswa AAS mayoritas sudah
memiliki pengalaman kerja dan jarang banget yang fresh graduate. Ada pun saat
tahap seleksi interview ada yang fresh graduate tapi yang aku kenal ga lolos
untuk tahap akhirnya.
– Closing Statement–
Penting banget untuk tahu tujuan kamu sebelum memutuskan sekolah lagi.
Dan untuk mendapatkan beasiswa bukan cuman sekedar paling pintar tapi memiliki
strategi yang sesuai. Aku sendiri beberapa kali gagal dalam mencoba beasiswa.
Jadi jangan patah semangat ya!! If you have any question, bisa kontak langsung
aku melalui email atau WA. Tapi mohon maaf kalau balasnya lama.
–Website–
KOALISI
Komunitas Cilik Beraksi
Semangat Menginspirasi Negeri
Facebook : Komunitas Cilik Beraksi
Instagram : koalisi_id
OA Line : @uwn1499b
Youtube Channel : KOALISI Komunitas Cilik Beraksi
Email : komunitascilikberaksi@gmail.com
Komentar
Posting Komentar