Pemateri : Dedi
Supendra, MA
~PENDAHULUAN~
Perkenalkan, nama saya Dedi Supendra, baru saja
menyelesaikan pendidikan pascasarjana di University of Manchester, program
Digital Technologies, Communication, and Education. Saya lahir di Pekanbaru,
tapi keluarga berasal dari Kota Pariaman, Sumatera Barat.
Oia, Saya bisa lanjut studi di Manchie karena dapat beasiswa
dari Pemerintah Indonesia, namanya LPDP. Teman2 pasti udah ga asing dengar nama
LPDP, karena emang lagi banyak2nya peminatnya. Meskipun begitu, beasiswa lanjut
studi ke LN, ga cuma LPDP kok. Masih banyak yang lain, jadi kalau bisa dan
tertarik, usahakan juga beasiswa2 yang lain, biar peluangnya makin besar buat
lolos
Nah, LPDP ini kan ada 2 jalur, LPDP Jalur Reguler dan LPDP
Jalur Afirmasi. Apa bedanya? Banyak. Secara umum, LPDP Jalur Reguler bisa
didaftar oleh semua kalangan asal memenuhi persyaratan LPDP. Sedangkan LPDP
Jalur Afirmasi, sasarannya lebih spesifik dan terbatas. Sejauh ini, ada 4
sasaran LPDP jalur Afirmasi, 1. Alumni Bidik Misi, 2. Daerah 3T, 3. Miskin
Berprestasi, 4. Prestasi International. Soal penjelasan masing2 jalur secara
lebih lengkap, dapat kawan-kawan baca di buku panduan lpdp yang dapat
didownload di web LPDP
Selain LPDP, ada beasiswa Chevening untuk lanjut studi
Master di UK. Tapi, ini membutuhkan pengalaman kerja minimal 2 tahun, dan ga
pernah kuliah di UK sebelumnya. Atau beasiswa-beasiswa khusus international
students yang disediakan oleh kampus masing2
Untuk afirmasi
sendiri, prosesnya hampir sama dengan LPDP jalur reguler. Dulu, saya juga harus
melewati tahap seleksi administrasi, dan seleksi substansi seperti wawancara,
leaderless group discussion dan on the spot essay writing. Kalau tahun ini,
sepertinya juga udah nambah dengan assessment TPA dan sejenisnya. Hanya saja,
di beberapa sisi, ada 'dispensasi' yang diberikan kepada pelamar beasiswa LPDP
jalur Afirmasi. Misalnya, masih boleh mendaftar pake TOEFL ITP, sedangkan jalur
reguler wajib pake IELTS
Setelah dinyatakan resmi sebagai penerima beasiswa, awardee
lpdp jalur afirmasi pun nanti akan diberi pelatihan bahasa inggris yang disebut
Pengayaan Bahasa, yaitu pelatihan untuk meningkatkan nilai TOEFL ITP untuk yang
mau lanjut di dalam negeri, dan Pelatihan IELTS untuk yang mau studi di LN
Durasi pelatihan macam2, ada yang 3 bulan, ada yang 6 bulan.
lokasinya juga variatif, dan ditentukan sama LPDP. Tenang saja kawan2, biaya
pelatihan dan biaya hidup selama pelatihan dikasi LPDP kok. Jadi kita hanya
perlu fokus untuk belajar dan meningkatkan nilai kita.
Lalu, gimana cara dapat beasiswa
khususnya LPDP Afirmasi?
Sebenarnya, sama aja dengan beasiswa-beasiswa lain. Selain
kemampuan akademis, yang paling dibutuhkan adalah kemampuan dan aktivitas
sosial kita. Sejauh mana, aktivitas2
kita yang kita lakukan, berguna bagi orang-orang di sekitar kita. LPDP tak
hanya mencari orang yang berprestasi di sana-sini, tapi egois. LPDP mencari
orang yang ke depannya punya sensitivitas terhadap permasalahan yang dihadapi
oleh masyarakat Indonesia. Ya, ga mesti setiap awardee harus bisa memberikan
kontribusi besar seperti jadi menteri atau buka lowongan kerja untuk ribuan
rakyat indonesia. Ga mesti gitu juga. Tapi, kalau ada, tentu lebih baik. Attitude
menjadi bagian yang paling penting dalan proses seleksi lpdp. Sikap optimistis
tapi rendah hati, jujur, dan memperlihatkan semangat juang dan niat yang baik. Di
seleksi wawancara, itu nanti akan keliatan. apakah semua yang kita isi di
formulir administasi dan esai2 itu bener2 punya kita atau fiktif. Luruskan niat
sebelum mencari beasiswa apapun.Percayalah, apa yang disampaikan dari hati,
akan sampai ke hati. :D
Ngomong2 soal esai, yang udah mulai2 baca soal lpdp pasti
udah tahu kalau kita disuruh nulis esai pas daftar, yang topiknya udah
disediakan sama lpdp. Yaitu tentang, kontribusi kita dulu, skarang dan nanti.
dan, apa makna kesuksesan bagi kita. Nah, dari esai2 itu nanti reviewer dan
interviewer akan melihat sikap, niat, dan potensi kita. Apakah kita hanya orang
yang mementingkan diri sendiri, apakah kita orang yang tak percaya diri, dan
sebagainya. Soal esai kontribusi dan peran kita, ga harus yang wow-wow banget
kok. misal nih, bagi yang muslim, bergabung dan aktif dalam kegiatan remaja
mesjid atau karang taruna udah bisa menjadi sebuah kontribusi yang berguna bagi
masyarakat. Sedangkan untuk esai kesuksesan, usahakan setiap kesuksesan yang
kita raih, diniatkan untuk kebahagiaan orang lain juga. jadi kita tidak egois
hanya fokus ke ambisi pribadi.
Ok, sekian dulu tentang LPDP. Kita lanjutkan di pertanyaan.
Masuk ke topik kampus UK ya. Pada dasarnya kampus2 di UK sama bagusnya, atau
mempunyai kelebihan dan kekurangan masing2. Jika ingin tahu, kampus mana di UK
yang bagus di bidang tertentu, ada baiknya kawan2 mengecek link https://www.topuniversities.com/subject-rankings/2017. Dari link itu, kawan2 bisa ubrek2
sesuai dengan subjek masing2. Saya tidak bisa menjelaskan secara detail kampus
mana yang terbaik di UK, karena kembali pada diri masing2, bagus atau kurang
bagus itu relatif, dan tergantung minat masing. Misal nih, saya bilang kampus X
bagus, ranknya juga bagus, tapi karena teman2 suka bola, teman2 menganggap
kampus di kota Y lebih bagus karena teman2 suka dengan klub bolanya. Tapi
secara general, kampus2 seperti Oxford, Cambridge, UCL, tetap yang terbaik di
bidangnya masing2 Saya pun sebenarnya kuliah di UK secara tidak sengaja, ya
walaupun semuanya udah diatur oleh Tuhan Yang Maha Pengatur segalanya.
Saya mau cerita dikit nih, pengalaman saya milih kampus buat
lanjut S2 di luar negeri. Saya udah browsing kampus2 yang cocok buat jurusan
saya itu sejak 2012an kalau ndak salah. awalnya masih random sih, kampus di
mana aja yang ada jurusan saya. Setelah terbiasa, mulai fokus ke bidang yang
paling saya minat. Contohnya, saya S1 kuliah di jurusan Teknologi Pendidikan,
tapi pas S1 mata kuliahnya beragam, kayak kurikulum, media pembelajaran,
evaluasi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, dll. Kemudian, saya
persempit ke hal2 yang saya suka. saya putuskan, saya mau lanjut di bidang
media pembelajaran. akhirnya, saya search kampus2 yang provide jurusan tntang
media pembelajaan. ada puluhan yang keluar di google di berbagai kampus di
negara2 yang beda2. Saya cek satu2, mata kuliahnya, rank kampusnya, lingkungan
kampusnya dan lain2. hingga akhirnya, saya memutuskan untuk ingin lanjut ke
belanda aja, khususnya di University of Twente jurusan Educational Science and
technology.
Sejak 2013, saya udah keep keinginan untuk kuliah di kampus
itu. Saya pun, awalnya, ga terlalu minat kuliah di UK karena alasan personal. Saya
mulai fokus ke kampus Twente aja, mulai baca2 syarat daftarnya secara detail,
kalau ragu, tanya ke bagian administrasinya, tapi waktu itu saya blm bisa
daftar karena ga ada ielts, saya pun daftar lpdp dengan membawa nama Twente
sebagai kampus tujuan dgn pertimbangan A-Z. Saya lulus lpdp, dikasi pengayaan
bahasa. Sayangnya, pas nilai ielts keluar, pendaftaran di twente udah tutup dan
saya ga mau nunggu sampai tahun depan. akhirnya, saya cari kampus lain yang
masih buka. teman2 nyaranin di Inggris, saya cari2 ternyata ada jurusan saya di
Manchester, dengan mata kuliah yang jauh lebih menarik minat saya. dan saya
putuskan untuk daftar dan alhamdulillah lulus. Saya mulai kuliah September
tahun lalu, dan wisuda 3 hari yang lalu.
#SESI TANYA JAWAB
·
Q
:
1)
Bagaimana untuk memilih universitas dan wilayah yang dimau yang sekiranya punya
probabilitas besar untuk diterima LPDP ya ? Misal saya ingin kuliah di Inggris
namun saya bingung untuk menentukan antara univ A atau univ B yang mana univ A
lebih tersohor dari univ B tetapi research yang saya tuju ada di univ B.
Bagaimana ya baiknya yang biasanya lebih diterima dari pihak LPDP ?
2)
Saya mendapat info dari beberapa sumber bahwa ada kuota pernegara, apa itu
benar ?
3)
Untuk pemilihan jurusan harus relate kah? Soalnya saya mengambil jurusan
pendidikan namun materi yang saya dapatkan di S1 lebih banyak materi murni, nah
apakah saat memilih jurusan untuk S2 dengan beasiswa LPDP saya harus memilih
yang relate ke education ataukah ke program murni ?
Jawab
1.
Soal kampus itu sebenarnya bukan masalah tersohor atau ga sih menurut saya,
tapi gimana cara kita meyakinkan ke lpdp bahwa jurusan di kampus itu emang
cocok banget dengan bidang dan minat kita. Ada kok kampus yang ga terlalu
tersohor, tapi mata kuliah yang disediakan emang bagus dan sesuai dengan bidang
kita. ada kampus2 yang secara ranking universitas rendah, tapi terbaik dalam
subjek2 tertentu. Darimana kita tahu semua informasi itu? Observasi. Kunjungi
web2 yang menyediakan ranking2 universitas baik secara general maupun per
bidang. kunjungi website kampusnya, baca informasinya secara lengkap. temukan
kelebihannya. Jelaskan kenapa riset di kampus B lebih baik, barangkali karena
profesornya, atau artikel2 yang diterbitkan, penemuan2nya, dan sebagainya.
Sekali lagi, itu hanya bisa didapatkan kali kita observasi mendalam. Semakin
sering kita observasi, semakin meyakinkan jawaban yang kita berikan ke lpdp,
karena kita udah paham dengan apa yang kita sampaikan.
2.
Kuota itu sebenarnya muncul karena banyaknya pendaftar yang ingin daftar di
negara tertentu. Kalau terlalu banyak, penyebaran jadi tidak merata. Tapi bukan
ga ada peluang. Ada kok. kembali lagi, gimana cara kita meyakinkan reviwer dan
interviewer. bahkan, walaupun kita pilih kampus2 di negara prioritas lpdp pun,
kalau kita ga bisa menjelaskan kenapa kita ingin kuliah di sana, juga belum
tentu diterima sama lpdp. Kembali lagi, peluang itu tetap ada, yang penting
diusahakan dulu.
3.
Yang jelas, pindah jurusan atau cross major, mempunyai tantangan yang lebih
berat. karena kita harus menjelaskan kenapa pindah jurusan. tidak bisa dengan
kata2 aja, tapi harus ada bukti2, misalnya prestasi di jurusan yang baru, atau
pengalaman kerja di jurusan yang baru, tingkat kebergunaannya, dll. Teman saya,
jurusan pendidikan matematika, tapi pas daftar lpdp, dia ga fokus ke matematika,
malah fokus ke educational policy. diterima kok. kembali lagi, gimana cara kita
menjelaskan keinginan kita ke LPDP
·
Q:
Misalnya saya hanya mencapai skor minimum sertifikat TOEFL ibt/EILTS, apakah
itu akan mempengaruhi kelulusan saya dan apakah setelah lulus ada pengayaan
bahasa untuk meningkatkan skor tersebut?
Soal proporsi penilaian, saya ga bisa menjelaskan secara
detail. yang jelas, semakin bagus nilai dan prestasi dan aktivitas lainnya,
apalagi disertai dengan attitude yang baik, tentu peluangnya makin besar. Tapi,
kelulusan kan ga hanya ditentukan oleh nilai toefl aja, kalau udah mencukupi,
berarti kan bisa daftar lpdp. nah, nanti akan didukung oleh komponen lain, seperti
yang saya sebutkan diatas, seperti prestasi dan aktivitas sosial, dll. Waktu
saya diundan untuk Pengayaan Bahasa, syaratnya adalah untuk yang mau kuliah di
DN, nilai TOEFL waktu pendaftaran ga lebih dari 500, sedangkan untuk LN, ga
lebih dr 550. Kalau lebih, berarti dianggap untuk mampu untuk berbahasa inggris
dan ga perlu lagi ada pengayaan.
·
Q:
1.
Untuk menulis prestasi, pengalaman organisasi, dan pengalaman kerja Apakah
harus disertai bukti?
2.
Syarat apa yang menjadi point yg paling menentukan untuk bisa lolos beasiswa?
3.
Bagaimana Cara menghubungi Univ yang ingin dilamar untuk mendapatkan LOA?
Apakah kita harus menulis email ke professor universitas atau Ada form
tersendiri di website Universitas untuk bagian Permintaan LOA?
Jawab
1.
Jika ada, boleh. Jika tidak ada, juga tak apa. Di sinilah, poin kejujuran
menjadi penting.
2.
Semua komponen sama2 penting. Tapi, karena kadang ga semua orang yang unggul di
semua komponen, maka usahakan unggul di beberapa nya. Misalnya, nilai akademis
ga terlalu bagus, cuma mencukupi syarat daftar. tapi barangkali ia aktif di
kegiatan non akademis, atau kegiatan sosial, bisa jadi, kegiatan sosial itu
yang jadi poin penting. Intinya, berusahalah mempersiapkan semaksimal mungkin,
manfaatkan semua kesempatan. Jika sudah berusaha, hasilnya belum maksimal,
perbaiki dan berusaha lagi.
3.
Sebenarnya, untuk dapat LoA itu buat yang mau lanjut master, ga perlu ngubungin
profesor di kampus itu, cukup lengkapi aja online applicationnya, lampirkan
dokumen yang dibutuhkan, dan tunggu aja infonya apakah lulus atau ga.
·
Q:
dilihat dari CV pemateri, ada jeda sekitar 3 tahun sebelum melanjutkan studi ke
UK ya, dlm kurun waktu tsb, apa saja hal yg pemateri lakukan utk memantapkan
diri studi kesana, spt hal2 yg dipersiapkan ataupun yg menunjang diterima ny
beasiswa lpdp dan di universitas ybs
Saya kerja. 2013-2014, saya kerja, ngajar di Pekanbaru.
2015, saya belajar bahasa inggris, dan kerja di lembaga non profit yang
bergerak di bdiang pendidikan. Selain itu, saya juga ikut kegiatan volunteering
di Unilever.
·
Q
: Dalam menulis essai kak, kan ada kontribusi kita dulu, sekarang dan nanti.
Nah apakah kontribusi kta ini dari dulu, sekarang dan nanti harus berkaitan?
Sebaiknya iya. Kenapa? untuk memperlihatkan konsistensi dan
fokus kita. Dari sana, bisa dilihat, kita ini orangnya konsisten atau plinplan,
dan lain-lain. Tapi kalau ada yang ga berhubungan pun, tak apa, selagi
kontribusi itu bermanfaat untuk orang banyak. Usahakan dulu berhubungan. hanya
saja sebaiknya esai ditulis dengan struktur yang rapi, runut, dan jelas.
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Intinya, reviewer dapat
memahami apa yang kita tulis dan dapat mengambil poin dari apa yang kita sampaikan.
Selebihnya, tinggal bagaimana kita mengemasnya menjadi lebih sebuah tulisan
yang optimitis tapi ga angkuh.
·
Q
:
1.
Kira" hal khusus (spesial) dari abang yang bisa menjadikan Abang sbg
Awardee LPDP? Pertanyaan ini mungkin berhubungan jg dg nilai" apa yg
diharapkan LPDP dari awardee-nya?
2.Apa
yg terjadi bila penerima beasiswa LPDP
gagal dalam studinya? (Berhubungan sama Tips biar kuat dan bisa bertahan
saat kuliah di UK, Bang?)
Jawab :
1.
Jawaban yang saya berikan tentukan akan sangat subjektif dan bisa jadi tidak
mutlak itu yang dnilai oleh LPDP. Tapi, dari awal, saya sudah meniatkan bahwa
kuliah ke luar negeri, selain untuk ambisi pribadi juga untuk kebahagiaan orang
lain. Saya tidak menampik bahwa keinginan saya ke luar negeri, juga untuk mewujudkan
impian masa kecil saya, menjejak tanah eropa dan sebagainya. Tapi, terlepas
dari itu semua, saya ingin, apa yang saya raih bisa menjadi cerminan bagi orang
lain, bahwa kalau kita mau, kita usahakan, insya Allah kita bisa dapatkan,
kalau ga sekarang, mungkin suatu hari nanti. Apalagi, saya berasal dari
keluarga yang tidak terlalu beruntung dari sisi finansial, dari kampung dan
sekolah yang mana orangnya belum ada yang bisa kuliah sampai ke luar negeri
dengan beasiswa. saya ingin jadi pembuka pintu agar orang2 percaya arti sebuah
impian. Dan hal2 itu saya tunjukkan dengan konsistensi dan determninasi dalam
mencari dan mendapatkan beasiswa. saya belajar, gagal, memperbaiki diri,
sehingga akhirnya alhamdulillah, LPDP jadi jembatan untuk mewujudkan impian itu.
Setiap orang punya motivasi masing2. dan motivasi terbesar saya adalah
orang-orang yang telah mendukung dan mendoakan saya. Barangkali, itu yang
dilihat oleh interviewer dan reviwer LPDP dari saya.
2.
Kalau gagal, dipulangkan. Time and self management. Tau kapan waktu belajar dan
kapan waktunya main. temukan teman2 yang terus bikin semangat dan bisa berbagi
cerita kalau lagi kesulitan dan senang.
·
Q
:
1.bagaimana
sistem pendidikan di UK terutama di kampusnya kak dedi sendiri. Apakah berbasis
research atau bagaimana?
2.apakah
benar waktu studi S2 Di UK jauh lebih cepat?
3.untuk
beasiswa lpdp afirmasi masyarakat miskin berprestasi. Berprestasinya itu yg
bagaimana mas..atau meliputi prestasi apa contohnya. Terimakasih
Jawab
1.
Jurusan saya, coursework-based. Jadi ga full riset. Karena anak sosial science,
jadi tugas akhir mata kuliah kebanyakan esai-esai, rata2 3000-5000 kata.
Sedangkan tugas akhir kuliah, nulis disertasi sekitar 15000 kata. Yang dinilai
cuma tugas2, kehadiran, pertisipasi ga masuk penilaian. tapi karena memang
niatnya pingin belajar, jadi studentnya tetap datang ke kelas dan berdiskusi
dengan hangat.
2.
Untuk Master di UK, rata2 1 tahun.
3.
Prestasi itu relatif sih sebenarnya. Saya juga ga tau persis, prestasi seperti
apa yang diharapkan lpdp. bisa jadi prestasi akademik, yang didukung dengan
prestasi non akademis, sosial, dan sikap.
– Closing Statement–
Perjuangan untuk mendapatkan beasiswa itu tidak gampang,
tapi tidak susah juga. Nikmati aja setiap prosesnya. kalau belum berhasil,
perbaiki lagi, coba lagi. Jangan pernah menyerah dan jangan takut gagal.
temukan niat dan motivasi. Kalau kita yakin, perjuangkan. di luar sana, banyak
orang yang berjuang untuk mewujudkan impian masing-masing. and you are never
alone. Semuanya tergantung ke teman-teman. Sebanyak apapun orang lain
memberikan motivasi dan saran, jika dari pribadi kita yang belum siap untuk
berjuang, hasilnya juga tidak akan maksimal. Ini ada link blog bang dedi http://www.supendradedi.wordpress.com
Komentar
Posting Komentar