Langsung ke konten utama

How to Get to Canada as an Awardee?



Pemateri : Aldin Ardian (McGill University, Canada)


Pengalaman Mencari Beasiswa
Pertama kali kenal beasiswa studi di luar negeri adalah AFS yaitu pada tahun 2004 untuk beasiswa pertukaran pelajar SMA. Ternyata ujian tertulis beasiswa susah juga ya. Hahaha.Tahun 2006 juga saya gagal mencoba monbukagakusho. Ini saya pahami karena kompetisi berdasar nilai rapor, sedangkan prestasi SMA saya pas – pasan.Sempat terkubur, keinginan studi ke luar negeri muncul lagi saat 6 bulan sebelum kelulusan S1 saya. Saya mencoba dengan usaha yang lebih serius, sekali lagi gagal. Saya pelajari bahwa untuk mendapatkan beasiswa bagi pelajar pas – pasan butuh waktu yang lebih lama.
Baiklah, kali ini 1 tahun sebelum kelulusan S2, saya meluruskan dan mematri niat bahwa kali ini untuk S3 saya harus di luar negeri. Saya niatkan tidak hanya untuk gengsi dan keren – kerenan saja, tapi juga untuk menambah khazanah keilmuan, budaya, dan yang terpenting dapat memberi manfaat yang lebih besar. Secara keseluruhan, saya telah gagal mencoba 3 jenis beasiswa dan 3 tes IELTS. Saya lihat ke belakang, sejak memutuskan kuliah di McGill University, saya butuh waktu 2 tahun persiapan dan sebelumnya telah melewati 5 tahun kegagalan terhitung sejak 2010.


Curcol sedikit, ini folder saya buat tahun 2010. Masih tersimpan sampai sekarang. Kurang lebih seperti itu usaha saya mencari beasiswa.

Alasan kuliah di Kanada
Kanada memang bukan pilihan pertama saya, karena inspirasi saya sejak kecil adalah film kartun, foto – foto artis liburan di eropa, atau hebohnya Amerika Serikat dengan kontroversinya. Dengan kata lain, Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat merupakan negara tujuan utama saya kuliah. Dan ternyata negara2 itu adalah negara mainstream mahasiswa Indonesia yang kuliah di luar negeri.Jadi jangan2 ada korelasi ttg tontonan di tv dengan tujuan kuliah, (intermezzo), hehehe
Usia 26 tahun, setelah lulus S2, pikiran saya lebih terbuka tentang preferensi tujuan kuliah. Mulai muncul variable universitas terbaik untuk teknik pertambangan, negara dengan budaya akademis terbaik, peluang mendapat part-time dan internship, negara ternyaman, negara teraman, negara dengan pengalaman pertambangan yang baik. Kemudian, saya mengerucutkan pilihan ke Aachen (Jerman), METU (Turki), beberapa universitas di Jepang (tetep ya Jepang masih jadi pilihan, hehehe), dan McGill University (Kanada). Itu alasan pribadi saya.
Di samping itu, saya juga sempat berdiskusi dengan teman – teman Indonesia maupun Internasional di sini tentang alasan mereka memilih Kanada. Berikut alasannya:
a. Negara yang ramah bagi imigran.
b. Banyak universitas dan jurusan yang masuk dalam 100 besar dunia. 
c. Harga kuliah yang relative lebih murah.
d. Memiliki 2 bahasa resmi (Inggris dan Perancis)
e. Jika membawa pasangan, maka diijinkan bekerja.
f. Jika membawa anak, akan mendapat subsidi (Canada Child Benefit).
g. Dekat dengan US, jika perlu seminar atau konferensi. Apply visa US dari Kanada lebih mudah daripada dari Indonesia, bahkan visa US saya lebih panjang daripada visa Kanada saya.
h. Peluang part-time dan internship besar dan tidak perlu mengurus ijin kerja, karena bagi pemegang visa belajar diijinkan bekerja hingga 20 jam/minggu dengan UMR sekitar CAD13/jam (IDR150ribu/jam).
i. Mendapat keuntungan tax-return. Yaitu kebijakan pemerintah mengembalikan pajak bagi warga dengan pendpatan rendah (pelajar termasuk).
j. Bentang alam yang indah dan pengalaman 4 musim.

Sistem dan Budaya Akademis
Sistem pendidikan di Kanada sedikit berbeda dengan Indonesia. di Indonesia, sebelum kuliah kita menempuh 12 tahun pendidikan hingga SMA/SMK, khusus di provinsi Quebec hingga 13 tahun. Kemudian masuk universitas semua masuk dalam tahap U0 (Yu Zero), kecuali Quebec langsung U1 karena materi U0 telah dipelajari di CEGEP (post-secondary school).

Seperti ini kira-kira perbandingannya

Kemudian, semua jurusan S1 tidak sama jumlah SKSnya dan tidak ada skripsi. Di Indonesia S1 harus menempuh sekitar 145 sks, jika di Kanada berkisar 120 – 150 sks tergantung jurusan, skripsi juga bukan hal wajib. Jika ingin lulus dengan skripsi, akan mendapatkan penghargaan “honour” dimana penghargaan ini sangat bermanfaat untuk melanjutkan jenjang S2/S3.
Untuk S2 dibedakan program coursework dan research work. Coursework adalah program S2 tanpa tesis, tetapi mengambil mata kuliah 75 credit atau hampir 2x lipat lebih banyak, dan biasanya ada final project atau final assignment. Sedangkan research work akan mengambil 45 credit, dimana master tesis di dalamnya. Jika berniat lanjut S3, saya sarankan ambil research work.
Ada satu hal menarik, di sini mahasiswa sangat berhati – hati dalam mengambil credit/sks. Dalam 1 semester mereka mengambil rata – rata 15 sks. Hanya mahasiswa kategori pintar yang berani mengambil lebih dan itu harus seijin advisor (semacam dosen wali). Sehingga untuk mahasiswa teknik dengan beban 150 sks, normalnya lulus dalam waktu 5 tahun. Bahkan mahasiswa S3 yang murni penelitian, hanya diwajibkan mengambil 6 credit. Mengambil 10 credit bagi mahasiswa S3 merupakan hal luar biasa.
Sekarang tentang cara mengajar. Secara umum kurang lebih sama cara mengajar dosen Indonesia dengan Kanada. Profesor di depan kelas akan mempresentasikan slide power point, ada mahasiswa bolos, ada mahasiswa tidur, ada mahasiswa serius duduk paling depan. Ada quis, tugas, UTS, dan UAS. Mungkin yang sedikit berbeda, materi perkuliahan yang update, jurnal menjadi referensi yang wajar, tugas yang sedikit menguras waktu dan pikiran.Berikut poin – poin yang saya amati berbeda dengan budaya kampus di Indonesia:
1. Mahasiswa lebih sadar bahwa mereka kuliah harus mendapatkan hasil yang baik. Hal biasa jika mereka tidak paham akan mendatangi ruangan professor untuk penjelasan lebih jauh. Jika nilai mereka tidak sesuai keinginan, mereka akan bertanya dan minta penjelasan. Kebetulan saya bertanggung jawab mengoreksi quis, tugas, UTS, dan UAS, saat – saat kritis adalah 0 -24 jam setelah nilai saya keluarkan. Email akan berdatangan meminta penjelasan.
2. Perpustakaan selalu terang dan ramai 24 jam.
3. Saat UTS dan UAS, pepustakaan akan lebih ramai.
4. Mahasiswa S1 sudah terbiasa mandiri, tidak tergantung orang tua. Uang kuliah mereka merupakan pinjaman bank yang akan dikembalikan setelah mereka kerja. Mungkin hal ini yang membuat mereka merasa bertanggung jawab.
Di kanada sedikit sekali mahasiswa dari Indonesia. misal di McGill tahun 2016 hanya 23 orang, tahun 2017 malah menurun sisa 19.

Jenis Beasiswa di Kanada
Beasiswa di Kanada memang tidak seramai beasiswa di negara mainstream tujuan studi warga Indonesia. Di sini saya pisahkan beasiswa Internal dan Eksternal. Internal adalah beasiswa dari dalam kampus dan Eksternal adalah beasiswa dari lembaga luar yang akan bertanggung jawab biaya kita selama studi (alias pihak ketiga).
Saya akan bahas Internal dulu, Universitas di Kanada mendapat dana untuk penelitian dari pemerintah Kanada atau dari Industri. Uang ini dikelola oleh universitas dan akan dikeluarkan dalam bentuk beasiswa. Kasus McGill kita hanya dapat mendapatkan beasiswa tersebut jika kita telah mendapat restu dari calon supervisor.Sumber Internal selanjutnya bersumber dari Profesor. Selain mengajar, sebenarnya tugas utama professor adalah meneliti, penelitian ini disponsori oleh Industri yang bekerjasama dengan laboratorium. Secara garis besar, mahasiswa S2/S3 akan digaji oleh professor untuk meneliti.  Sumber pendanaan ini bisa kita dapatkan dengan cara kontak langsung professor, menanyakan adakah peluang penelitian, tidak lupa juga kirimkan CV yang kira – kira sesuai dengan research interest. Beasiswa tipe ini biasa disebut Research Assistant (RA). Untuk membantu keuangan, biasanya mahasiswa graduate juga diminta membantu mengajar dan koreksi tugas mahasiswa. Tipe bantuan ini disebut Teaching Assistant (TA).
Selanjutnya beasiswa Eksternal. Sumber pendanaan ini bersumber dari institusi yang bersedia membiayai kita selama kuliah. Institusi ini tidak ada kaitannya dengan kampus. Jika kita menggunakan beasiswa jenis ini, kita akan mengisi form bahwa biaya kuliah akan dibayar oleh pihak ketiga. Biasanya sumber beasiswa ini adalah negara asal mahasiswa, misal China, Meksiko, Yunani, UAE, dan Indonesia dengan LPDPnya.
Singkatnya, untuk mencari beasiswa kita dapat menanyakan langsung ke professor adakah kemungkinan funding dari kampus atau professor. Jika tidak ada, kita harus cari sendiri dari pihak ketiga. Berikutnya peluang beasiswa eksternal bagi calon mahasiswa Indonesia:
a. LPDP
b. Islamic Development Bank (IDB)
Ini setau saya dan teman2 lpdp. rata2 tmn kami di lab, mereka dapat beasiswa dari kampus atau gaji dari profesor (mahasiswa s2/s3 seperti karyawan yang bekerja untuk meneliti).
Khusus University of Toronto, memiliki program beasiswa bagi S1 yang bergengsi. Cara mendaftar beasiswa ini adalah kita harus direkomendasikan oleh sekolah kita (SMA). Salah satu warga Indonesia telah lulus dari beasiswa jenis ini. Berikut linknya: http://www.future.utoronto.ca/pearson/about
Selain beasiswa fully funded, sebenarnya lebih banyak lagi beasiswa partial dari dalam kampus. Misal hanya diberikan sekali jumlahnya 10juta hingga sekitar 50juta. Untuk gambaran biaya hidup di Kanada kira – kira 12-16 juta/bulan dan SPP 200jt/tahun.Ingat kan, kampus dapat uang dari pemerintah dan industri. Sebagian besar mereka keluarkan dalam bentuk beasiswa parsial.Jadi kunci utamanya untuk pejuang beasiswa s2/s3, kontak profesor 99% wajib.Berikut link beasiswa parsial resmi dari univeritas yang teman – teman bisa ubek – ubek:
a. University of Alberta
b. University of Waterloo
c. McGill University
d. Pierre Elliot trudeau foundation
Tiap universitas memiliki halaman “Funding”, silahkan teman – teman browsing mungkin ada yang saya leewatkan.
Mau tau universitas di kanada apa saja, https://www.topuniversities.com/ bisa jadi patokan awal. lihat per negara (kanada) atau per jurusan. Kanada itu hampir sama luasnya dengan Indonesia (darat+laut) tapi jumlah penduduknya sekitar 35juta jiwa (sepertujuh Indonesia y).
Kanada terbagi 10 provinsi dan 3 teritori. kenapa disebut teritori, karena jumlah pendudunya sedikit sekali, 3 teritori ini adalah yukon, nunavut, dan northwest teritory (lokasinya paling utara deket kutub). jumlah penduduk di masing teritori ini sekitar 300ribu saja. atau 1% dari penduduk kanada.

Cara Mendapatkan LoA
Biasanya mendapatkan LoA dengan mendaftar langsung ke kampus tujuan, upload dokumen, menunggu dokumen kita diperiksa, kemudian diumumkan apakah kita diterima atau tidak. Kalau diterima bisa mendapat LoA conditional maupun unconditional.Lain halnya dengan universitas di Kanada pada umumnya, calon mahasiswa S2/S3 diwajibkan mencari supervisor terlebih dahulu. Langkah saya, pertama kepoin profil professor di McGill yang kira – kira research interestnya sama dengan saya, kemudia japri beliau via email.
Seperti etika email formal umumnya, saya perkenalkan diri, sebutkan tujuan saya menghubungi beliau, lalu penutup dan melampirkan CV saya. Perlu perhatikan juga cara membuat CV yang tepat untuk tujuan mendaftar kuliah. Karena professor umumnya sangat sibuk (professor saya setiap hari mendapat 50 email, 30 diantaranya wajib dibalas hari itu juga) maka sebaiknya buat CV dalam 1 halaman berisi hal – hal yang mendukung penelitian nantinya jika diterima.
Ada cerita menarik tentang keharusan kontak calon supervisor sebelum mendaftar. Ada teman saya yang pintar sejak SMA hingga S2 mendapat beasiswa penuh dalam dan luar negeri. Teman tersebut gagal, ternyata dia belum kontak supervisor sama sekali. Hanya ada 1 kasus yang pernah saya dengar calon mahasiswa yang ditolak meski sudah kontak supervisor. Spv saya cerita bahwa kontak spv itu penting karena saat rapat committee, prof tersebut akan mempertahankan kita agar diterima.Jadi, saya simpulkan langkah mendapatkan LoA di Kanada adalah:
a. Persiapkan dokumen persyaratan kampus.
b. Kontak supervisor yang sesuai dengan research interest.
c. Mendaftar universitas secara online (biaya sekitar IDR 1,5juta).
d. Tunggu kabar.
Kasus saya, professor akan tetap kontak kita menceritakan progress internal penerimaan atau menanyakan apakah sudah menerima LoA. Jika perlu defer (menunda masuk kuliah) diskusikan dengan calon spv dahulu.

How to survive in Canada as a student.
Bagian ini saya akan bahas sedikit social justice dan culture di Kanada. Kami pernah berdiskusi, meskipun masyarakatnya ramah tetap ada budaya yang perlu kita sesuaikan.Berikut poin2 yang kami simpulkan:
a. Sebagai student kita wajib menjaga komunikasi dengan spv. Kadang budaya kita merasa sungkan berkomunikasi dengan spv kalua tidak diminta. Biasakan menyapa atau melaporkan pekerjaan meskipun secara kasual. Contoh kasus saya, kadang jika bertemu di koridor saya mengucapkan salam atau bilang saja “I’m starting to write Introduction today professor”. Atau kalua tidak ada progress penelitian saya hanya bilang “last week I only read some papers prof about copula” misalnya. Supervisor sudah seperti bapak kita, beliau akan menanyakan keuangan kita dan hal – hal pribadi lainnya. Banyak kasus supervisor akan memberi stipend lebih jika dirasa perlu.
b. Tiap kampus memiliki kebijakan sendiri untuk syarat kelulusan, memahami hal ini sangat bermanfaat bagi kelancaran studi. Misal di jurusan saya S3 wajib publish 3 jurnal dan submit 1 jurnal baru boleh mengajukan defense untuk proses kelulusan. Ada juga yang hanya 1 jurnal tapi harus high impact factor.
c. Kenali department representative, bagian kemahasiswaan. Mereka memiliki informasi penting untuk hal akademis maupun non-akademis.
d. Jalin komunikasi dengan komunitas Indonesia, karena mereka telah lama tinggal, networking mereka lebih kuat. Misal peluang kerja, piknik, kegiatan rohani, informasi keimigrasian, dll.
e. Biaya hidup di Kanada memang mahal, terutama sewa apartemen. Sehingga wajar seapartemen tingal 2-4 mahasiswa yang kenal maupun tidak. Kemampuan toleransi dan tegas perlu dijaga.
f. Pahami peraturan sewa apartemen karena ada provinsi memiliki peraturan sewa minimal (biasanya 1 tahun) dan wajib memberitahu 3 bulan sebelumnya jika pindah. Tanpa informasi sebelumnya artinya penyewa akan melanjutkan perjanjian sewa 1 tahun ke depan.
g. Pahami manfaat akun bank, kartu kredit, dan jenis asuransi yang dimiliki. Tiap bank atau asuransi memiliki kebijakan masing – masing yang cukup signifikan.
h. Pahami adat istiadat setempat, misal jangan terlalu tepat waktu jika diundang makan, lebih baik tidak mentraktir saat ulang tahun. Hal kecil – kecil seperti itu mungkin dapat ditolerir warga kanada, tapialangkah lebih baiknya jika kita peka.
i. Karena perbedaan budaya dan bahasa, perasaan sendiri dan ditinggalkan merupakan hal wajar. Tetap positive thinking, dan cari teman sebanyak-banyaknya.
Fasilitas kampus sudah lengkap, jaringan internet kencang seluruh kampus, perpustakaan buka 24 jam. Asalkan kita focus tujuan utama di Kanada adalah belajar, saya yakin teman – teman bisa bertahan hingga lulus.

#SESI TANYA JAWAB

·         Kak, mohon saran, saya sudah mendapat conditional LoA dari salah satu profesor di dept. Chemical Engineering di McGill University. Untuk angkah selanjutnya, apakah saya langsung apply ke McGill university dept. Chemical engineering atau apply LPDP? kalau bahasa, Conditionalnya ada 2 kak.
1. Karena saya contact prof sebelum apply ke mcgill university, jd saya harus officially duterima di mcgill.
2. Mendapat beasiswa (external funding)
Langsung daftar saja. itu sudah lampu hijau dari profesor (insya Allah 90% diterima). masalah funding, itu perjuangan selanjutnya. Insya Allah LPDP juga oke, melihat mcgill kampus yang istimewa.Yang penting sudah dpt lampu hijau dari prof itu sudah seperti perwakilan univ, hanya perlu formalitas dan legalitas untuk daftar resmi. hanya 1 kasus yang pernah saya dengar, mahasiswa sdh dpt spv, tapi ditolak aplikasinya.

·         Kak, kalau tidak salah untuk mendaftar LPDP ada essay tentang kontribusi untuk Indonesia, boleh tahu apa yg kakak tulis?
Saya kemarin kontribusi di dunia pendidikan, karena Indonesia kaya akan tambang. Maka dengan background pendidikan saya saya memiliki peluang mengajar dan berkontribusi konkrit ke negara. (Dibuktikan saya sudah diterima jadi dosen, dan sempat beberapa kali melakukan pengabdian masyarakat).Menurut saya pribadi, lpdp suka kontribusi konkrit. sederhana kecil tidak masalah.

·         Apakah saya bisa apply ke mcgill tetapi blum lulus s1?
Menurut saya tidak bisa, karena kita harus upload ijazah dan transcript nilai.

·         Kalau semisal kami hanya pernah menjadi volunteer dibidang terkait, tidak apa-apa dicantumkan saat pendaftaran beasiswa lpdp?
Yups sangat tidak apa2. lpdp juga paham fresh grad dari s1 blm banyak pengalaman. pengalaman volunteer dan ikut serta di organisasi kedaerahan (misal perkumpulan mahasiswa kabupaten kulonprogo), itu sudah menarik interest mereka.

·         Apakah pertama kalai kuliah di sana ada culture shok nya dan bagaimana cara menyesuaikan diri di negara orang ?
Perbedaan budaya pasti ada. toleransi adalah kunci utamanya. setelah itu mengetahui adat istidiadat, dan kita cari celah diantaranya. misal mereka tdk paham tentang sholat 5 waktu, jika ada meeting sering bentrok dgn jam sholat, ya saya mengatur2 sedemikian rupa jam sholat, atau mentok2 ya duduk di depan komputer diem2 sholat (peace).

·         Bagaimanakah cara membuat motivation letter yang baik?
Motivation letter yang baik. Dulu saya sempat belajar waktu masa strugling, tapi teorinya sdh lupa, sumber internet banyak sekali. saya cerita motivation letter saya ya. Saya menceritakan pengalaman masa kecil, dan kuliah saya memiliki korelasi. saya hubung2kan, kemudian menceritakan bahwa mcgil adalah langkah tepat saya selanjutnya. tentunya argumen perlu disusun.Untuk mot letter, jangan lupa minta tolong teman sebanyak2nya, minimal 2 untuk proofread. itu membantu sekali. Selain cek bhs inggris kita, juga kadang mereka kasih saran cerita apa yg perlu dimasukkan.

·         Apa benar kuliah phd di kanada bisa selesai dalam waktu 2 tahun kak?
Yups sangat bisa. Rata2 master di mcgill tepat waktu.

·         Untuk jurusan nanomaterial adakah kampus yg recommended?
Maaf ini saya tidak ada informasi. Sudah coba dilihat di topuniversities.com kemudian search by subject.

·         Apakah kaka ada sedikit informasi mengenai McGill mengakui lulusan S1 yg mengambil kuliah scr MOOC utk lanjut S2?
Waah ini saya kurang paham. Silahkan ditanyakan ke department yang dituju. Mereka sudah terbiasa mengurusi hal2 semacam ini.

·         Apakah master perlu contact spv. dan kalau buka web McGill Univ kalau cri spv dmn? Apakah saat hub spv perlu bwa proposal s2
Yups lebih baik kontak spv dulu. sedikit perbedaan dengan eropa, beberapa kampus di eropa s2 tidak harus kontak spv. sedangkan di kanada, dan teman2 master saya, mereka kontak spv dulu. biasanya karena masalah lab. Mahasiswa graduate di sini biasanya punya office, meja dengan komputer masing2. atau yang coursework mungkin berbeda, lebih detail tanyakan ke department. Salah satu info lagi, waktu pendaftaran online di mcgilll khususnya, ada kolom nama prof yang akan menjadi pembimbing.

·         Bagaimana bntuk thesis buat master by resaerch, apakah bnar tgl jalani judul dri proff?
Tesis nanti diskusi dgn spv. Banyak kasus ikut project prof. karena prof punya short term dan long term research. yang longterm research ini akan ditangani oleh beberapa studnet secara estafet.

·         Saya buka web dsna ada mnu research and spv, itu fungsinya apa?
Menu reserach and spv, maaf saya kurang paham ttg ini.

·         Cara mendapat surat rekomendasi dari dosen gimana kak ? Apakah harus benar* dekat dgn dosen ?
Rekomendasi, ini cerdik2an, idealnya dosen yang pernah kerja brg kita (pembimbing skripsi). siapkan surat rekomendasi yang kita buat, kadang dosen di Indonesia tidak siap membuat surat rekomendasi atau tidak hapal dengan prestasi spesifik masing2 mahasiswanya.

·         Skor toefl kemaren berapa kak ?
IELTS saya 6.5

·         Misal saya kuliah s1 dgn akreditasi C , apakah hal tersebut mempengaruhi diterima nya seseorang apabila melanjutkan ke s2 ?
Akreditasi C ya, saya kurang paham. Kadang univ di luar juga melihat peringkat univ asal. Tapi jangan pesimis, beasiswa itu rejeki juga. Peringkat univ bukan segalanya, hanya sebagian kecil saja.

·         Di webnya McGill ada menu Research and Supervisor, distikah tempat kontak spv. oh iya di McGill 3 refenrence dan pake GRE ya. mhon dijelaskan sedikit mk kak. IELTS nya pake umum atau UKVI
Setau saya UKVI adalah UK Visa & Immigration. jadi.. UKVI khusus untuk mengajukan aplikasi UK. Tiap fakultas punya kebijakan penerimaan masing2. ttg GRE coba ditanyakan langsung saja. Waktu saya daftar juga ada persyaratan GRE. saya tanyakan department, meraka bilang engga mandatory, hanya optional. IELTS saya yang umum, bukan UKVI.

– Closing Statement–
Pasang target, susun strategi. Semoga dengan begitu semangat tetap terpupuk. “Sekarang” dan “Saat Keberangkatan” hanyalah masalah waktu. Jika ada pertanyaan lebih jauh, kepoin ig dan facebook permika montreal ya @permikamtl.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Lolos Beasiswa Karya Salemba Empat

Penulis sudah mendaftar beasiswa Karya Salemba Empat (KSE) 3x dan di tahun terakhirlah saya baru lolos. Alhamdulillah Allah selalu memberikan di waktu yang tepat J Pendaftaran beasiswa KSE biasanya dibuka di semester genap. Tahun pertama sejak saya menjadi mahasiswi baru, saya mendaftar beasiswa KSE, tapi tidak lolos berkas. Berkas yang dikumpulkan lengkap, tapi beberapa hal lain tidak bagus seperti essay yg tidak menarik, tidak punya track record yang mendukung (pengalaman organisasi, kepanitiaan dan prestasi). Dari ketiganya, semuanya kosong. Tahun kedua saya mendaftar, 95% berkas saya lengkap. Di website KSE, sekali kamu mendaftar, dia akan tersimpan sampai tahun berikutnya. Jadi di tahun kedua ini saat saya mendaftar hanya mengedit sedikit saja, seperti essay, pengalaman organisasi serta prestasi. Alhamdulillah, ditakdirkan lolos ke tahap berikutnya di wawancara. Saat saya tanyakan ke calon beswan lainnya, berkas mereka banyak yang tidak selengkap diriku 95% wkwk (jumlah ...

LPDP Starter Pack : Step by Step (Tips Essay LPDP)

Oleh : Danis Nurul Yunita ( Ekonomi Islam, Durham University, UK) CV PEMBICARA Pengenalan Bismillah.. Sejujurnya saya gak pernah menyangka dan prediksi hingga sampai saat ini apa yg bisa membuat saya lulus lpdp hingga kuliah di UK. Pastinya ini berkat doa dari orang tua dan teman2 smua . Lolos lpdp batch 2 2016, per s iapan pendftaran lpdp kurang lbih 1 thn . Kar e na harus retake toefl 2x dan persiapan mental juga . Mulai di persiapin ya..karna makin lama requirement LPDP nya makin menantang . Bisa sambil dibaca panduan terbarunya di website resmi LPDP. Lpdp ada 2 jalur seleksi via reguler dan afirmasi (3t, alumni bidik misi, berprestasi) . Tentunya syarat nya jadi dibedakan. Baca panduannya..bisa dibaca dengan teliti hhe . Saat daftar lpdp, kita akan membuat 1.       Essay yg dibuat sebagai berkas dgn tema (sukses terbesarku, kontribusiku bagi indonesia, rencana studi)  2.       Essay writing on...

LPDP Starter Pack : Step by Step (Tips Interview LPDP)

Pembicara: Resti Sandy Tias CV PEMBICARA  Alasan Mengambil Studi di LN Sebenernya, dari dulu saat S1 emang udah niat untuk lanjut s2 abroad jadi emang udah lama keinginannya. Saya itu daftar LPDP di akhir tahun 2015, batch 3. Baru berangkat di tahun 2017. Prosesnya cukup lama juga untuk menimbang2 universitas. Saat itu proses seleksi masih dalam 2 tahap. 1.       Administrasi 2.       Substansi : terdiri dari LGD, essay on the spot, dan wawancara. Sesi wawancara ini memang yg paling menentukan diantara sesi lain. Banyak yg bilang sebagai sesi hidup mati kita (lolos ga lolos). Bisa dibilang tahap wawancara disitu ialah tahap mengenal lebih jauh kepribadian si calon awardee. Jadi akan banyak pertanyaan yg mengarah tentang pribadi kita. Entah itu tentang masa lalu, sekarang, ataupun rencana kedepan. Nah jawaban2 kita tentang masa lalu, sekarang dan rencana kedepan itulah yg sangat menentukan. Jadi memang harus ...