Oleh : Asep Rudi Casmana (MA in Global and International Citizenship Education, The University of York, England)
CV PEMBICARA
Pengenalan
Saya dulu S1 nya PPKn UNJ.
alhamdulillah disini juga nemu jurusan yang sama. Awalnya
saya pilih Aussie pas daftar LPDP, tapi setelah nyari2 lagi, ternyata di UK ada
jurusan PKN. ya sudah saya pindah saja kesini. Mata
kuliah yang dipelajari juga hampir mirip dengan di UNJ dulu, tiggal ngulang dan
memperdalam saja. Pertimbangan saya lebih milih pendidikan Di
UK dibandingkan Aussie adalah spesifikasi jurusan. Dulu
di Aussie saya diterima di University of Adelaide, jurusan Master of Education,
nah ini sangat luas, dan tidak ada Pkn nya. Sedangkan
setelah saya liat dan baca2 mata kuliah di York, sangat cocok banget sama minat
saya dan linier dengan Pkn. Padahal saya dulunya belum
pernah denger York itu seperti apa, dan daerah perkampungan di England wkwk. Satu
lagi, disini ada professor yang ahli dalam bidang kewarganegaraan, jadi saya
lebih mantep belajar sama dia.
Alhamdulillah sedikit
sedikit saya sudah merencanakan masa depan, dan mulai nyicil dikit dikit yang
mau dilakukan, supaya engga bingung. Rencana terdekat saya ingin bikin tempat
kursus bahasa inggris, khususnya fokus ke IELTS. sekalian ngebantu teman2 yang
ingin kuliah ke LN, proses pendaftaran kampus Dll, :D mudah2an
bisa terwujud.
LGD atau
Leaderless Group Discussion
Berdasarkan pengalaman
saya, LGD itu salah satu bagian penting dalam seleksi LPDP. calon awardee yang
sudah lolos administrasi, akan dikelompokan menjadi 8-10 orang (awardee luar
negeri dan dalam negeri dipisah). kita diberikan waktu sekitar 40 menit untuk
mendiskusikan isu-isu yang terhangat yang ada di Indonesia. Bahasa
yang digunakan adalah bahasa inggris untuk LN, dan bahasa Indonesia untuk DN. Namanya
Leaderless, jadi disini memang tidak ada moderator atau pemimpin diskusi, jadi
mengalir saja. Nanti
akan ada 2 orang tim penilai dari LPDP, yang akan memperhatikan dalannya
diskusi tersebut. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana sikap kita terhadap
orang lain dalam forum serta kemampuan critical thinking kita. LGD
ini sangat berpengaruh buat studi di LN, khususnya yang ambil jurusan education
seperti saya ini, karena hampir setiap pertemuan, pengalaman saya di kampus,
saya selalu diskusi kelompok
Bedanya dengan FGD (focus
group discussion), kita berdiskusi untuk memperdalam atau mengkaji sebuah ilmu
pengetahuan yang baru. hanya fokus pada satu topik saja. sedangkan LGD, kita
mengkaji salah satu isu permasalahan dalam masyarakat, dan mencoba menemukan
sebuah solusi. Pendapat itu berdasarkan beberapa artikel yang saya baca serta
pendapat dari teman teman, namun mungkin ada pendapat yang lain. Hmmm,
sebenarnya LGD hanya salah satu dari poin penilaian untuk LPDP. Lolos atau
tidaknya itu jika akumulasi dari wawancara, on the spot writing dan LGD
melebihi passing grade LPDP.
Nah passing grade tiap
jurusan juga beda2, untuk jurusan teknik lebih rendah (artinya peluang lolos
lpdp lebih besar), dibandingkan jurusan sosial yang passing grade nya tinggi. Sehingga
sulit untuk mengungkapkan bahwa terlalu banyak bicara dalam LGD menyebabkan
tidak lolos Lpdp. Disarankan, pada saat LGD, kita menjaga sikap pada saat
menyampaikan pendapat. Artinya tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu
banyak bicara. karena hanya 40 menit, dan ada 8 orang, jadi kurang lebih satu
orang hanya 3 sampai 5 menit bicara mungkin. Saat
bicara jangan bertele-tele, dan langsung to do point, jangan
terlalu mendominasi, karena kita perlu memberikan kesempatan kepada orang lain
untuk bicara. Disarankan untuk tidak memotong pembicaraan orang lain yang
sedang menyampaikan pendapat. lebih baik mendengarkan dulu. Apabila
kita punya pendapat yang sangat berbeda dengan orang lain, coba menyampaikannya
dengan cara yang sangat halus, sehingga orang lain itu tidak tersinggung. Oleh
sebab itu, saran saya coba dibanyakin nonton video diskusi di Youtube, dan
lihat bagaimana cara orang lain menyampaikan pendapat. supaya ada bayangan dan
reference pada saat diskusi.
Dulu pada saat saya LGD, sebelumnya saya sudah mempersiapkan
dengan sangat matang. Saya mulai merangkum berita2 terbaru dari Kompas dan
majalah tempo. Minimal kita paham headline dan berita detailnya seperti apa.
pokonya setiap hari kita ada notes, bahkan saya mulai latihan melulis juga pake
english, sekalian belajar on the spot writing. Alhamdulillah
topik yang saya dapat pada saat LGD, sesuai dengan yang sudah saya persiapkan, waktu
itu lagi ramai2nya berita tengtang salah satu program Jokowi, bela negara dan
kebetulan banget itu salah satu pembelajaran di Pkn, jadi saya menyampaikan
pendapat dari segi pendidikan dan kacamata guru. Meskipun
demikian, saya hanya kebagian dua kali bicara saja sepanjang diskusi itu,
selebihnya saya mencoba memperhatikan orang lain yang sedang bicara.
Harus dipersiapkan, dan
topik beritanya juga dari semua bidang ya, teknologi, ekonomi, politik, sosial
budaya dll, jangan hanya yang kita minati saja. Karena
saya ingat banget dulu saya kaget pas denger cerita temen yang seleksi juga,
dapat topiknya tentang peraturan plastik yang berbayar (nah saya kan ga pernah
baca dan merangkum), saya agak khawatir takutnya dapet topik itu, tapi
alhamdulillah engga dapet itu, hehe.
Ada beberapa hal yang
perlu kita ketahui sebelum mengikuti LGD itu, pertama dan yang tadi sudah
disampaikan adalah persiapan yang matang (diantaranya materi dan mengetahui
jalannya diskusi LGD), semakin banyak pengetahuan, maka semakin bagus. kedua
adalah bahasa juga, khusunya bagi mereka yang ingin kuliah LN, jangan sampai
bahasa menjadi penghalang utama ketika ingin menyampaikan ide, ketiga sikap
pada saat diskusi (sampaikan yang sangat penting dan menghargai pendapat orang
lain), jadilah diri kita yang humble dan tidak merendahkan orang lain. Keempat,
kalaupun kita benar2 tidak tau topiknya, jadilah pendengar yang baik ketika
orang lain bicara, selanjutnya mencoba mengulas dikit apa yang sudah mereka
sampaikan. Dan terakhir, sebelum waktu habis LGD, harus ada inisiatif untuk
menyimpulkan diskusinya. Nah kebetulan pada waktu itu, kelompok saya tidak ada
kesimpulannya. Sehingga tim dari LPDP menyarankan, kalau ada diskusi, harus ada
kesimpulannya.
Mungkin harapan dari
pemberi beasiswa, mereka ingin student yang disekolahkan itu memiliki sikap
yang baik pada saat diskusi dan menyampaikan materi. Karena ketika kita sudah
berada di luar negeri, kita akan bertemu dengan orang yang berasal dari
berbagai negara yang memiliki budaya yang sangat berbeda beda. sehingga sangat
penting untuk tidak menyakiti hati orang lain, dan menghormati pendapatnya,
meskipun pendapat tersebut kurang baik menurut kita.
Kebetulan di kampus saya
ini ada tiga jenis awardee ya di York ini, ada Lpdp, ada beasiswa spirit untuk
PNS pegawai kementrian dan ada juga dari Erasmus mundus. dari segi finansial,
kita semuanya mendapatkan dukungan yang sama dari pemerintah, dan tidak
kekurangan, sangat lebih dari cukup. Nah kelebihannya, kalau awarde Lpdp itu
kita diharapkan dapat berkontribusi bagi indonesia, harus bekerja di Indonesia.
sehingga kita dapat mengembangkan potensi yang ada J untuk
teman2 yang sedang berjuang mencari beasiswa, khususnya Luar negeri, baik itu
lpdp ataupun yang lainnya, masalah finansial menjadi sangat penting, harus
cari cari dulu komponen beasiswanya apa saja, dan kira2 cukup atau tidak.
Karena itu akan sangat mempengaruhi studi, apabila diharuskan bekerja untuk
menambah finansial. Ada beberapa pemberi beasiswa yang hanya ngasih 50% biaya
kuliah, sehingga sisanya kita bayar sendiri. Kalau Lpdp
ini, alhamdulillah semuanya sudah dicover, termasuk bagi mereka yang membawa
keluarga, ada tunjangan keluarga dan anaknya.
#SESI TANYA JAWAB
·
Menurut
kaka, saat pembukaan LGD. Kita lebih baik menawarkan diri sebagai pembuka
diskusi atau menunggu yang lain saja utk membuka diskusi. Karena yg saya
dengar, yg membuka diskusi cenderung tidak lolos. Apakah benar ka?
Tadi saya lupa diawal,
jadi pas awal-awal banget itu, kita diberikan selebar kertas dulu, isinya
bacaan tentang topik yang akan didiskusikan. nah mungkin sekitar 5-10 menit
membaca, kalau tidak ada yang membuka saja, langsung saja kita inisiatif untuk
menyampaikan pendapat pertama. Ini kan leaderless group
discussion, tidak ada yang memimpin, kalau tidak ada yang inisiatif ya tidak
akan mulai mulai diskusinya. Sekali lagi lolos atau
tidak itu, gabungan dari 3 tes tadi, jadi Lgd hanya salah satu penentu dari
seleksi keseluruhan.
·
Kalau di
UK itu Kan pendidikan S2 rata2 1 tahun doang ya kak? Nah saya sebetulnya ingin
sekali S2 Di UK tapi saya merasa sayang betul belajar jauh2 tapi cuma sebentar.
Nah di UK itu tidak semua
jurusan 1 tahun. ada beberapa juga yang 2 tahun, misalnya teman saya di York
jurusan Master of Public Policy, nah disini mereka belajar 2 tahun. coba check
jurusan dan kampus yang kamu inginkan, siapa tau memang 2 tahun.
·
Kak, Sebetulnya
1 tahun itu lebih banyak belajar apa sih kak? Sedangkan kalau Di Indo, S1 saja
butuh 1 tahun untuk menyelesaikan skripsi. Kalau disana, 1 tahun S2,
pembagiannya berapa Bulan belajar dan berapa bulan mengerjakan tugas akhir kak?
Nah untuk yang satu tahun,
kita dibagi menjadi 3 term atau semester untuk istilah indo. Autum term
(sept-december), Spring term (january-Maret) Summer term (Mei-July). Nah
untuk autum dan spring term, saya dapat 3 matkul per term nya. Khusus
summer term, yang terakhhir 3 bulan untuk menulis tugas akhir dengan max 12.000
words, meskipun satu tahun, tapi kuliah kita disibukan dengan bacaan. Karena
setiap kali pertemuan itu, ada reading list, buku bacaan dan jurnal yang wajib
dibaca sebelum masuk ke kelas. Kalau kita tidak baca,
maka kita sulit untuk mengikuti perkuliahan. Jadi
menurut saya, meskipun hanya satu tahun, tapi ini sangat bermanfaat dan penuh
buku bacaan serta jurnal :D
·
Saya
sejak SMA ingin sekali kuliah di LN, S1 belum kesampaian
mudah2an S2 bisa. Tapi seiring berjalannya waktu, semangat saya selalu naik
turun dan berpikir kenapa harus belajar kenegeri orang, kenapa gak di Indonesia
saja. atau sering juga berpikir mau langsung kerja S2 nanti. Nah
apa yang
kaka
dapat dari
kuliah diluar dan gak didapat di Indonesia? Motivasi sendiri
untuk fight keluar apa kak?
Kalau saya dulu memang
sudah direncanakan sejak saya kuliah semester 3 dulu, jadi saya ingin kuliah ke
luar negeri. Disini saya selain belajar dikelas, saya juga ingin belajar
berbisnis. karan saya suka kuliner, makanan makanan gitu, saya suka berkunjung
ke beberapa restoran disini, liat menu-menu yang aneh yang ga ada di Indonesia.
nah harapannya, kedepan saya membuka bisnis kuliner hehe. Saya juga senang dengan budaya inggris, dan beberapa negara di
Eropa. jadi saya suka terinspirasi kalau berkunjung ke beberapa kota di negara
eropa, yang memang belum pernah saya alami sebelumnya. karna saya seorang guru
Pkn, pengalaman dan budaya juga bisa saya sharing ke teman teman. Saya
juga minat saya bisnis di dunia pendidikan, misalnya bikin english course yang
sedang saya rencanakan ini. nah saya dapat inspirasi dari teman sekelas dari
Korea, yang sudah sukses mengembangkan bisnis tersebut. Selain itu orang
tua juga sangat mendukung untuk melanjutkan studi di UK, jadi alhamdulillah.
semua kebanyakan target dan tujuan saya disini tercapai. Jadi
saran saya, sebelum memutuskan untuk kuliah ke LN, benar apa kata Radatania
tadi, bertanyalah pada diri sendiri dulu. Apakah tujuannya hanya karna belajar
saja seutuhnya? toh saya juga kalau hanya belajar PPKn saja mah, bisa di UPI
atau UNY saja. materi di UK dan Indo sama saja, tapi saya ada banyak tujuan
lain yang saya sebutkan diatas. Itu udah jadi list atau
goal yang harus saya capai selama satu tahun di UK ini, alhamdulillah yang
diatas sudah terlaksana. Maaf OOT. buat pecinta kuliner, di UK ini banyak sekali
restaurant dari seluruh dunia, di York aja yang dibilang kota kecil serba ada,
bahkan ada tempat yang sangat unik menurut saya yaitu Cat Cafe (maen sama kucing).
jadi teman2 bisa mendapatkan inspirasi juga, hehe
·
Seperti
yang sudah kk ceritakan sebelumnya untuk memperbnyak menonton video diskusi di
youtube. Nah, ada referensi gak dari kk?
Nah iya benar sekali, jadi mulai dari sekarang ayo browsing dari
Youtube, minimal setaip hari liat orang diskusi. coba di beberapa youtube
chanel berita, ada diskusi-diskusi. Dari situ kita dapat menilai orang yang
sedang bicara itu, apakah baik atau tidak, kalau seandainya kurang baik, jangan
ditiru. Selain youtube, perbanyak baca juga tips bagaimana menyampaikan pendapat. Biasanya
pendapat kita itu diambil berdasarkan bacaan, jadi ayo diperbanyak membaca
berita serta memahaminya juga. selain membaca, saran saya juga ayo coba ditulis
dengan bahasa sendiri, baik bahasa indo atau english, sehingga opininya bener2
dipahami.
·
Apakah
kk punya role model supaya saat diskusi bisa to the point dan terlihat memiliki
wawasan luas?
Kalau untuk role model, saya tidak ada, saran saya coba lihat
youtube channel TED Talk, disana ada banyak oraang (tapi bukan Lgd), bagaimana
cara dia menyampaikan ide https://www.youtube.com/user/ TEDtalksDirector . Saya suka nonton ini, sebagai salah satu referensi, ada
pengetahuan baru apa di dunia ini
– Closing Statement –
Sebelumnya
punten, yang saya sampaikan tidak sepenuhnya benar. Hanya perdasarkan sedikit pengalaman saya yang mungkin akan sangat
berbeda pada saat teman teman ikut seleksi LGD. Semoga
semuanya diberikan kelancaran dan kesuksesan dalam proses beasiswanya, amin
amin. Kalau
ada yang belum jelas, atau mau japri langsung ke saya boleh dengan senang hati
langsung saja via email boleh di aseprudi83@gmail.com
Komentar
Posting Komentar