Oleh : Fazar
Firmansyah (Penulis Buku Metaproses dan employee)
Fazar Firmansyah. Pria
biasa yang ingin selalu bisa. Belum pernah juara kelas tapi juga tidak pernah
tidak naik kelas. Lahir dan besar di Kota kecil sejuta impian, Banjar. Menulis
adalah caranya menasehati diri. Baginya sukses bukan soal posisi, tapi soal
inspirasi. Di saat bisa memberi manfaat dan menginspirasi banyak orang, itulah
sukses. Beliau merupakan Alumni program @mentoring.menulis.online Inspirator
Academy angkatan 1
Pendahuluan
Suatu
hari seorang teman (sebut saja Mawar) pernah bertanya: "Gimana caranya
biar dapat ide tulisan yang mudah dan gak buntu saat menulis?" Sebuah
pertanyaan yang hampir semua dari kita pernah bertanya hal sama karena pernah
mengalami. Stuck atau buntu ide memang seringkali jadi kendala bahkan alasan
untuk tidak melanjutkan tulisan.
3
Modal agar kita tidak buntu saat menulis
Kita
dimasa depan akan ditentukan oleh kebiasaan kita hari ini. Sama halnya dengan
menulis. Bagi mereka yang telah terbiasa menulis tentu tidak sesulit pada saat
pertama kali menulis. Dari mulai memikirkan dan mengumpulkan ide, sampai tulisan
tadi sampai pada pembaca. Semuanya bisa terlewati dengan mudah karena telah
menjadi kebiasaan. Seolah polanya sudah tersusun. Tapi tidak bagi mereka yang
tidak biasa menulis (penulis pemula) yang nulisnya kadang gimana angin
berhembus (angin-anginan). It's ok. Tak perlu minder dengan status pemula.
Sebab semua yang profesional pun berawal dari amatiran.
Siapa
yang sangka mereka yang terbiasa menulis bisa dengan mudah mendapatkan ide
tulisannya? Kadang mereka pun mengalami masa-masa "mentok" atau
"buntu" ide. Hanya saja mereka tidak menampakkan kebingungannya
karena sudah tahu polanya. Nulis hapus, nulis hapus, sedikit-sedikit edit,
sedikit-sedikit backspace adalah kondisi biasa, saat mengalami kebuntuan dalam
menulis. Berikut 3 Modal Agar Tidak Buntu Saat Menulis
1.
Banyakin bahan
Seperti memasak tadi
yang butuh bahan masakan yang banyak buat disimpan di kulkas. Perbanyak bahan
(referensi). Bisa dari perbanyak bacaan atau tontonan. Saya sendiri, kalau
sudah malas baca, biasa nonton video yang berhubungan dengan tema yang akan
ditulis. Begitu dapat inspirasi, catat biar gak lupa sebagai bahan tulisan
nanti. FYI, biasa saya mencatat ide-ide buat tulisan di evernote. Dengan
memperkaya bahan, kemungkinan kehabisan ide akan diminimalisir.
2.
Contek sang mentor.
Perbanyak mencontek.
Karena mencontek adalah cara termudah dalam belajar. Bedakan plagiat dengan
mencontek. Mencontek tidak semuanya full copy paste tanpa menyertakan sumber.
Tapi dengan menulis ulang, mengkombinasikannya, dan menambah sentuhan
kreativitas yang dimiliki dengan bahasa dan gaya tulisan kita.
3.
Perbanyak eksperimen
Just write it. Dengan
memperbanyak eksperimen (menulis) otot nulis kita akan melar. Karakter tulisan
akan terbentuk. Dan pastinya membentuk habit.
#SESI TANYA JAWAB
·
Saya mau bikin buku fiksi ttg catatan
harian. Tapi setelah dibaca lagi seperti laporan kegiatan harian. Gimana tuh ka?
Catatan harian yang
bagaimana dulu? Ada role modelnya?
·
Berawal dari buku harian.. Cuma lebih
pada laporan jam 7.00 lagi ngapain. Trus jam 11.00 lagi makan... Dll
Kira2 kamu kalau
disuruh baca buku harian orang mau gak? Kalau mau dan tertarik. Apa yang
membuat kamu tertarik?
·
gimana sih nulis yg temanya itu seperti
pohon, kopi dan yg pembahasan ny bukan kasih syg. Jdi kalo nulis tema kayak gt
kt harus ngebayangin alur crtanya gimana gtu?
Coba deh baca buku
yang mendekati dengan tema yg akan kita tulis. Semacam cari role model nya
dulu.
·
Kak cara menemukan ispirasi atau ide nulis
itu harus gimana?
Perbanyak referensi.
Banyakin bacaan, tontonan, mendengarkan cerita dan curhatan orang
·
Bagaimana cara mengatasi ide yang
berubah-ubah? Misal sedang nulis ide A tiba-tiba kepikiran ide B beralih dan
meninggalkan A?
Tulis saja semua
begitu dapat ide. Selama kita menetapkan deadline. Misal ketika kita dapat ide
tentang ide A, maka tulislah untuk naskah A. Begitu dapat ide B, tulis juga
untuk naskah B
·
Jadi gak masalah kan tidak harus ide A
selesai dulu, baru tuliskan ide B.
Asalkan menepati
deadline bagi saya ga masalah
·
gimana sih caranya bikin ide yang ada di
kepala kita itu bisa tertuang dalam tulisan supaya ga bertele tele
Just write it saja.
·
kalau nulis artikel atau cerpen kan
fokusnya cuman satu. Sedangkan buku banyak sub bab. Gimana biar bisa konsisten
dan fokus sama satu tema?
Buat premis dan alur
nya dulu. Di materi MMO dan buku kitab Penyihir Aksara teknisnya :)
·
Contohnya gini... Saya mau
menyampaikan kepada pembaca bahwa hari ini saya sibuk. Cuma saya sulit menggambar
kesibukan saya. Yg tertuliskan adalah jam 7.00 saya berangakat kekampus.
Selama dikampus begitu banyak jadwal kuliah yg harus dikuti. Kuliah
selesai jam 12.00. Jadi kan ndak enak kali bacanya....
Buat biar tidak
membosankan. Misal di lengkapi ilustrasi, cerita menarik, bisa jadi nilai
tambah
·
Untuk mengatasi baper pas lagi nulis
dengan genre yang melow gimana ya? Saya kalo ada ide bikin cerita yang
sedih2 malah gak jadi nulis hehe.
Kalau gak jadi nulis,
gak bakalan nerbitin buku dong. Jadi pembaca selamanya. Semangat. Harus
dipaksakan ya. Gak perlu nunggu mood. Karena mood itu kita yang kendalikan
·
gimana ya kalau masih sebagai penulis
pemula bisa menggembangkan tulisannya dan banyak yang sukai?
Semua yang profesional
berawal dari amatiran. Setiap karya hebat selalu dimulai dengan karya
sampahnya. :) So kita dan penulis hebat punya kesempatan sama
·
Bagaimana cara membuat cerita yang kita
buat itu ngefeel? Dalam artian apa yang kita rasain dapet dirasain juga ke
pembaca?
Just write it. Tulisan
yang dari hari akan sampai ke hati. Intinya jujur saja dalam menulisnya
·
Untuk poin 2... kalau belum punya
mentor, siapa yang harus dicontek bang?
Role model. Bisa
idola
·
Misal buat yg nonfiksi gimana kak?? Buat
alur dan premisnya
Hampir sama. Nanti
buku yang kita tulis itu menceritakan apa? Darisana bisa berkembang
·
gimana caranya kita mau bikin artikel
atau cerita tentang suatu daerah, tapi kita belum pernah mengunjungi daerah
tesebut?
Nanti tulisannya bakal
kurang feel nya. Paling tidak bisa riset. Dengan baca buku tentang daerah
tersebut. Atau wawancara narasumber yg berasal dari kota tsb
·
Saya pernah kesulitan untuk menuangkan
alur yang ada dalam pikiran saya ke dalam tulisan/kata yang pas. Nah akhirnya
saya skip dulu tulisan itu, dan membaca referensi lain. Namun, ketika akan
melanjutkan saya lupa tulisan apa yang ingin saya tuliskan waktu itu. Nah itu
bagaimana ka cara mengatasinya?
Begitu dapat inspirasi
dan ide. Langsung save. Tulis. Biar gak lupa lagi. :)
·
Kalau ngga ada narasumber nya sama
sekali gimana?
Tulisan kita bakal
kurang kuat. Jadi hanya nebak2
·
Kalau idola, proses menirunya gimana?
Ada tahap atau cara yang biasa abang pakai?
Bisa dari gaya
bahasanya, diksinya, pengambilan sudut pandangnya
·
Kebetulan saya dekat dengan sosok tokoh
Syekh, yg mengisi menjadi juri Tahfidz Indonesia. Setiap hari saya bersua.
Ingin rasanya membuat buku mengenai beliau, Keluarga, dan pengahafal Qur'an.
Bisa dibuatkan buku,
cara menghafal Quran yang asik dan mudah. Kalau menceritakan sosok pribadinya,
selama target pembacanya sudah ditemukan tinggal lanjut
·
Saya selama ini menulis ketika apa yang
terpintas dalam pikiran saja dan itu tidak pasti, lalu bagaimana ya kak jika
ingin dituangkan dalam sebuah karangan yang lengkap atau cerpen?
Hehe iya nih... perlu
dibakar lagi semangatnyaaa
·
agar tulisan kita ada feelnya gimana ya
kk? Supaya gak flat gitu.
Nulis jujur sesuai
dalam hati. Apa yg ditulis dengan hati akan sampai ke hati
·
Tokoh inspirator Anda siapa saja? Buku
bacaan favorit Anda berjudul dan genre apa saja?
Tokoh inspirator :
Jamil Azzaini, Felix Siauw. Buku favorit karya Handry Santriago. Saya pribadi
lebih suka baca non Fiksi. Genre self improvement, Bussines, leadership,
Marketing
·
Apa impian, visi, misi terbesar Anda
dalam dunia kepenulisan?
Menginspirasi orang
lain lewat tulisan, menjadi lebih berdaya.
·
Bagaimana dengan menulis, kita dapat
"menemukan" Allah?
Menulis adalah ibadah.
Bukan hanya sebagai legacy. Tapi juga soal amal jariyah
·
gimana cara bikin ilustrasi yg menarik,
biasanya tuh aku kalo mau bikin cerita ngebayangin dulu apa yang mau ditulis
tapi pas ditulis malah gk sesuai imajinasi?
terus kan saja. Kalau
hanya disimpan di ingatan gak bakal keluar di tuliaan ilustrasinya
·
boleh sharing tentang pengalamannya
dalam mencari penerbit yang pas untuk kita? Bagaimana cara melangkah pertama
kalinya?
Bisa cari dulu buku
role model kita. Misal kita akan nulis novel. Cari novel best seller yang sama
ceritanya. Cari tahu penerbitnya. Pelajari. Setelah tahu semuanya, bisa kirim
naskahnya kesana
·
gimana cara membuat agar cerpen yang
kita buat tidak monoton?
Tidak ada cara lain
dengan menambah referensi. Cari role model.
·
gimana cara yang bisa dipakai buat
menggambarkan seseorang itu sedang tersenyum skeptic?
Coba peragakan depan
cermin senyum skeptis seperti apa. Nanti bisa dapat gambaran buat
diinformasikan dalam tulisan
·
saya selama menulis ketika apa yang
terpintas dalam pikiran saja dan itu tidak pasti, lalu bagaimana ya kak jika
ingin dituangkan dalam sebuah karangan yang lengkap atau cerpen?
Buat dulu premisnya.
Nanti alurnya bakalan tergambar
Komentar
Posting Komentar