§ Rangkaian Acara FLS
§ Tips Lolos Delegasi FLS
§ Rangkaian Acara FLS
§ Tips Lolos Delegasi FLS
§ Rangkaian Acara FLS
Assalamu’alaykum
Warrahmatullah Wabarakatuh, halo temen2. berhubung banyak yang nanya gimana
pengalamannya selama jadi delegates di Future Leader Summit 2018, jadi disini aku
bakalan sharing sebisanya, Insyaa Allah sekaligus tipsnya. Mengenai kontennya,
disini aku hanya ngejelasin rangkaian acaranya aja, kalau isi materinya akan
terpisah kayak tulisanku di blog biasanya ya :D
Future Leader Summit, merupakan
konferensi pemuda dari seluruh Indonesia. Lebih lengkapnya kalian bisa cek websitenya
langsung, apa itu Future Leader Summit atau instagramnya
Jadi tahun lalu, aku
sempet daftar FLS 2017, tapi belum rezeki gitu. Tapi alhamdulillahnya Allah
ngasih kesempatan bisa ikut di FLS 2018. Tapi sadar banget, tahun lalu aku
berantakan saat upload berkasnya. Penilaian FLS ini ada essay, prestasi,
organisasi, dan kegiatan sosial yang pernah dilakukan.
Jumlah delegasi FLS
ini 240 orang, setiap roomnya ada 40 orang, nah pendaftar FLS ini tiap tahunnya
Masyaa Allah banget. Registnya free kok, hanya saja ketika kalian keterima
sebagai delegates harus membayar feenya. Tahun 2018 Rp500.000,- , biaya ini
diluar akomodasi menuju tempat FLS ya, dan biaya diluar tanggal acara juga.
Future Leader
Summit 2018 ini diadakan di Semarang, 8-9 September 2018. FLS 2018 ada 6 room. Room
ini kalian bisa pilih saat pertama kali isi form. Kalian bisa milih apa aja,
tapi aku saranin sih berdasarkan background kamu. Misalnya, jurusan
kuliah/kegiatan kampus dan luar kampus yang pernah diikuti/volunteer, karena
biar enak aja saat hari-H akan nyambung banget sama materinya. Room FLS2018
sebagai berikut:
DAY 1
Hari pertama
dateng, kita dijemput sama panitia naik bus sesuai dengan titik kumpul yang
udah ditentuin sama panitia. Ada 3 titik : hotel capsule, terminal terboyo dan
stasiun tawang semarang. Kalau hotel capsule ini, biasanya delegates yang
dateng H-2 atau H-1 acara. Jadi bisa jalan-jalan dulu deh keliling semarang. Nginep
di capsule, juga tidak masuk sebagai biaya delegates yaa, jadi ini pakai biaya
sendiri lagi.
Setelah dijemput,
kita menuju hotel UTC Semarang, sesi “Welcoming
Session” , sesi ini kita registrasi dan dikasih sigature fls tee (name tag,
kaos per room, bag tag, ID Card). Lalu
ada pembukaan dari walikota semarang, projek leader of FLS dan persembahan seni
dari Denok Semarang. Nah, saat pertunjukan Denok Semarang ini, mereka
memaparkan tentang wisata yang ada di Semarang apa aja.
Selanjutnya, kita
diarahkan ke room masing-masing dai jam 10.00-12.15 sesi “Ideation Lab”. Sesi ini
kita didatangkan pemateri sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. FLS ini,
aku di room poverty, jadi pematerinya dari kak Yohanes sebagai Co-Founder
Crowde. Keren banget di sesi ini bener-bener ngebuka paradigma kita,
bahwasannya kemiskinan itu bukan sekedar tidak bisa memenuhi kebutuhan primer. Karena
kemiskinan merupakan mental. Selain mendatangkan pemateri, kita ditugaskan
untuk membuat sebuah solusi dari permasalahan petani di Indonesia. Solusi
dituliskan dalam bentuk Idea Canvas. Solusi
bisa berupa pemberdayaan, platform, dll. Kita satu room dibagi 2 tim, dan
setelah itu dipresetasikan, dinilai oleh kak Yohannes dan dibuat kampanye di instagram.
Sesi ketiga, “Future Leader in Action”. Disini kita
digambarkan seolah-olah sebagai kementrian. Sesi ini dibuat supaya kita tidak
hanya sekedar mengkiritisi pemerintah, tapi kita ditugaskan untuk membuat
kebijakan, layaknya menteri. Ada 6 room, jadi ada 6 kementrian. Room poverty (Kementrian
pertanian), Room Urban Planning (Kementrian PUPR), Room Education (Kemendikbud),
Room Entrepreneurship (Kementrian Bekraf), Room Digital (KOMINFO), Room Human
Capital (Kementrian Ketenagakerjaan). Nah disesi ini, kita bener-bener dikasih
tugas dari jam 1 sampai menjelang maghrib. Kita dikasih waktu free time, jadi
ngerjain casenya bisa sambil makan dan sebagainya. Sebelum mengerjakan case,
kita memilih menteri pertanian dulu, dan ditjen-ditjennya siapa aja.
Setelah ditentukan
ditjen beserta tim kita mengerjakan 3 case. Case yang diberikan secara
bertahap. Setiap casenya akan dipresentasikan di depan juri (jurinya dari
pembicara ideation lab tadi). Seolah-olah juri itu presiden beserta jajarannya.
Setiap casenya harus diselesaikan sampai waktu yang dibatasi. Menurutku, di
sesi ini bener-bener nguras otak haha. Karena setiap case selesai, ada case
baru lagi. Setiap case selesai, ada 3 orang yang harus presentasi. Penilaian juri
dari ide kreatif, data / fakta, dan kerapihan room. Nah, lalu kita bisa
ngelihat score yang di app FLS seperti ini.
Sesi ke-4 ialah “Gala Future Leader”. Akhirnya, setelah
sesi FLA selesai, yang bikin ngures otak kita ada sesi santai di Gala Future
Leader. Disini kita menggunakan pakaian fomal bussiness attire. Sesi ini, kita dikasih waktu untuk saling kenal
antar delegasi lainnya. Nah, disini kita ditentuin mejanya sama panitia. Sesi ini
lampunya dimatiin saat ada pembicara. Nah di sesi ini juga diumumin
delegasi-delegasi terbaik. Ada 5 kategori (kalau saya tidak salah, maaf lupa). Ada
delegasi terniat, terprepare, terkreatif, dan sebagainya. Delegasi yang dapet
award ini diapresiasi oleh rangers (sebutan panitia fls) dengan pemberian
slempang. Nahhh, di sesi ini juga saat registrasi kita harus duduk di meja dan menemukan
teman delegasi sesuai nomer yang udah ada di aplikasi fls. Pas kita udah ketemu
sama buddy, kita tukeran kado dan
saling kenalan. Sesi ini walaupun pakaiannya formal, tapi acaranya gak formal. Karena
kita bebas berlalu lalang sama delegasi lain, untuk saling tukeran kartu nama
juga. Tapi aku gak bawa kartu nama, jadi hanya dapet kartu nama aja kalau ada
yang ngasih wkwk. Tapi aku emang sengaja
gak bikin kartu nama, karena bingung mau nulis apa di kartu namanya. Ternyata,
banyak juga delegasi yang gak bawa kartu nama J di sesi tuker kartu nama, kesempatan banget buat delegasi yang udah punya
start-up. Btw, di FLS ini aku juga baru sadar, karena hanya butiran debu. Delegasi-delegasi
yang keterima ini, pas aku lihat kartu namanya, mereka banyak juga yang udah
punya start-up. Keren deh pokoknya!
DAY 2
Hari kedua, kita
diminta untuk memilih kelas. Hanya satu kelas dari 10 yang harus dipilih. Satu kelas
dibatasi hanya 24 orang aja dan rebutan pilih kelas. Sesi ini dinamakan “Discovery Panel”. Nah di kelas ini,
awalnya aku agak kecewa juga sih karena
powerbank rusak, jadi dapet kelas sisa gitu. Kita milih kelas saat akhir
acara gala dinner. Tapiii, setelah aku ikut kelasnya su di sumpah keren
bangeeet. Kelasnya ada banyak, dan pembicaranya keren-keren. Aku pilih kelas Judgement and Decission Making. Pembicaranya
Pak Ilik Sasongko (Pemilik dari Rumah Sasongko). Di kelas yang aku pilih ini,
bener-bener ngebuka pikiran, bahwasannya ketika kita berbicara, mengambil
keputusan tidak hanya sekedar persepsi. Harus dari data dan fakta. Pembicara di
kelas lain juga gak kalah keren, kalian bisa liat di instagramnya FLS yaa :D
Last banget, adalah sesi “Grand Summit”. Disini acaranya seminar gitu. Pembicaranya yaitu Faye
Simanjuntak (Co-Founder Rumah Faye) dan Iman Sjafei (CEO Asumsi.co dan CFO
Rekreasi.co). Grand Summit ini kita gak hanya mendengarkan seminar, tapi ada
persembahan kementrian terbaik, serta pemaparan ide oleh masing-masing menteri.
Kementrian terbaik FLS 2018 ialah
Kementrian Pertanian! Yipppppiieee! Nah setiap delegasi dari kementrian
pertanian diapresiasi dengan pemberian pin, dan diberi tulisan FLS kayak yang
dibawa menteri gini deh :D
Acara Grand Summit selesai
sekitar jam 5, sebelum check out kita diminta untuk menuliskan kesimpulan ide room dan ditantandatangani oleh semua delegasi room. Kertas ini akan diberikan kepada kementrian masing-masing sesunggunya (kementrian RI ya).
Last, rangers memberikan sertifikat beserta kuitansi pembayaran saat check out.
Last, rangers memberikan sertifikat beserta kuitansi pembayaran saat check out.
§
Tips Lolos Delegasi FLS
Ikut sebagai
delegasi, bukan sebagai ajang bergengsi. Tapi disini dilihat keseriusan dan
urgensinya kita kenapa mereka harus milih kita sebagai delegasi.
1.
Apa aja yang harus dipersiapkan?
·
Niat yang tulus, biasanya Tuhan akan memudahkan jalan orang-orang yang
daftar ini, ketika mereka selalu melibatkan Tuhan. Kalau alasan ikut FLS cuma jalan-jalan,
hmm yuk perbaiki niat dulu.
·
Essay, disini essay yang ditulis harus sesuai dengan room yang kalian
pilih. Essay ini, ada pertanyaan tentang apa sih solusi dari permasalahan yang
ada di room kamu. Kalau aku, karena milih tentang room poverty, jadi yang
ditanyakan seputar kemiskinan yang terjadi di kalangan petani. Aku agak
khawatir kalau mau ngasih contoh essay, jadi kalau yang mau lihat contoh essay
yang kubuat untuk FLS ini, bisa hubungi via twitter atau instagram
(@hanifah_ayu)
·
Track record organisasi, disini penilaian
organisasi ada yang tingkat universitas, nasional dan internasional. Dilihat
juga jabatannya sebagai apa.
·
Track record volunteer, sebagai mahasiswa ga hanya
kuliah menuntut ilmu dan organisasi, tapi dilihat juga kepekaan kita terhadap
lingkungan, contohnya bisa dilihat dari kegiatan volunteer yang pernah kamu ikutin
·
Track record prestasi. Disini juga dilihat
prestasi dari tingkat universitas, sampai internasional.
2.
Berapa biaya yang dibutuhkan ?
·
Biaya selama FLS (ditentukan panitia). Kalau tahun aku 2018 bayar
Rp.500.000,-
·
Biaya akomodasi tergantung daerah kamu (diluar 500.000 itu tadi)
· Biaya diluar rangkaian acara (up to
you ya guys, bisa biaya untuk jalan-jalan di Semarang, beli oleh-oleh dsb)
3.
Wah kalau keterima, biayanya gede juga ya kak. Kayaknya aku gak bakalan
lanjur deh kalau keterima, karena gak ada ongkos. Gimana tuh?
Eitttts,
jangan putus asa dulu, btw disini delegasinya bener-bener dari daerah yang
jauh-jauh. Ada yang dari Padang, Bengkulu, Riau, dsb. Sayang banget kalau kamu
gak ikut. Kapan lagi kenal sama orang-orang jauh. Pengajuan dana bisa ke
·
ngajuin dana ke kampus, bisa tanya ke kating di BEM caaranya
·
ngajuin sponsor ke walikota daerah kamu
·
cari duit lewat freelance, kayak bimbel contohnya
selama
kita ikhtiar, pasti ada jalan kok buat bayarnya. Sayang banget kalau
disia-siakan. Karena peminat FLS ini termasuk “wow” setiap tahunnya.
–Closing Statement–
“Semangat terus, karena
kemajuan bangsa ini ditentukan oleh pemudanya. Pemudanya itu kamu!”
keren tulisannya jadi kangen FLS, siapa ini penulisnya? kita pernah 1 room waktu fls :)
BalasHapusHaiii! Wah sungguh? ini Hanifah. Kalau lupa muka aku bisa mampir di ig: hanifah_ayu yaa :)
Hapus