Siti Nurbaeti Khasanah1
1Mahasiswi Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta
- PENDAHULUAN
Pada dasarnya kebutuhan manusia memiliki 3 (tiga) aspek yaitu sandang yaitu kebutuhan pakaian, pangan yaitu kebutuhan konsumsi atau makanan dan papan yaitu kebutuhan tempat tinggal. Namun saat ini prioritas kebutuhan manusia juga bertambah yaitu kebutuhan untuk jangka panjang yaitu investasi. Investasi merupakan kebutuhan yang digunakan atau disiapkan untuk masa depan, sehingga saat ini manusia menambahkan pos alokasi pengeluaran mereka dan menyisihkan penghasilan untuk investasi. Menurut Reilly dan Brown (2009) kegiatan investasi dapat diartikan sebagai tindakan penundaan penggunaan dana yang kita miliki sekarang untuk menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi di masa depan yang akan memberikan kompensasi kepada investor terhadap waktu penundaan, inflasi, dan ketidakpastian terhadap pembayaran di masa depan.
Dalam kegiatan perdagangan di pasar modal, informasi merupakan salah satu faktor penting untuk diketahui oleh para pelaku pasar modal. Informasi tersebut adalah informasi mengenai pasar modal yang berkaitan dengan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para investor untuk memilih portofolio investasi yang efisien. Keberhasilan suatu perusahaan dilihat dari besaran laba dan rasio-rasio keuangan perusahaan. Pada perusahaan yang go public, nilai perusahaan dilihat dari besaran harga sahamnya. Harga saham pada suatu perusahaan mencerminkan nilai perusahaan tersebut bila pasar modal dalam keadaan efisien. Pasar dapat dikatakan telah efisien, jika pasar tersebut menunjukkan harga saham yang mencerminkan secara penuh informasi yang tersedia, informasi tersebut dapat berupa laporan tahunan perusahaan, pembagian deviden, pemecahan saham, laporan para analis pasar modal, dan sebagainya.
Pasar dapat dianggap sebagai pasar yang efisien apabila investor di pasar dapat secara akurat memperkirakan harga sekuritas yang ada dengan berdasarkan pada informasi yang ada di dalam pasar. Apabila pasar tersebut efisien, maka akan secara cepat harga sekuritas suatu perusahaan mengalami penyesuaian seiring dengan datangnya informasi mengenai perusahaan tersebut. Informasi yang dimaksud memiliki asumsi bahwa apabila informasi perusahaan merupakan sebuah good news, maka akan menaikkan harga sekuritas perusahaan tersebut. Dan apabila informasi perusahaan tersebut merupakan bad news, maka akan menurunkan harga dari sekuritas perusahaan tersebut.
Apabila pasar tidak efisien, maka sebagai indikatornya dapat dilihat dari kecepatan penyesuaian harga sekuritas dari suatu perusahaan yang berlangsung cukup lama. Hal ini menandakan bahwa hanya beberapa investor saja yang mendapatkan dan memiliki informasi mengenai perusahaan tersebut atau terdapat asimetri (ketidaksesuaian) informasi mengenai perusahaan tersebut. Sehingga investor yang mendapatkan informasi tersebut dapat memperoleh abnormal return dengan masuk ke pasar terlebih dahulu dan dapat memperoleh abnormal return dengan menjualnya pada harga ekuilibrium.
- PERMASALAHAN
Berdasarkan pendahuluan yang telah dipaparkan di atas, maka penulis akan mengangkat sebuah permasalahan bagaimanakan dan masuk dalam jenis apakah kondisi pasar efisiensi pada pasar modal di Indonesia saat ini. Permasalah tersebut diangkat untuk mengetahui jenis pasar efisien yang terjadi di Indonesia apakah masuk ke dalam jenis lemah, semi kuat atau kuat.
- KAJIAN TEORI
- Teori Pasar Modal
Menurut UU No 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan menyatakan bahwa Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai pasar modal.. Sedangkan menurut UU No 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal menyatakan bahwa Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.. Kemudian menurut beberapa ahli sebagai berikut. Menurut Fahmi (2015:48) menyatakan bahwa Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khusuhnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat modal perusahaan.
Dari beberapa pengertian di atas maka, dapat diambil kesimpulan bahwa pasar modal merupakan mekanisme transaksi jual beli instrumen pasar modal jangka panjang antara penjual dan pembeli baik itu individu, korporasi maupun pemerintah. Pasar modal memiliki peran yang cukup besar bagi perekonomian suatu negara. Selain sebagai sarana untuk berinvestasi, pasar modal juga merupakan sumber dana bagi perusahaan. Sekaligus berperan dalam menjalankan kedua fungsinya yaitu sebagai fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
- Teori Hipotesis Pasar Efisien
Menurut Hartono (2013:547) mengemukakan pendapatnya bahwa apabila pasar bereaksi atau melakukan penyesuaian harga dengan secara cepat dan akurat terhadap suatu informasi yang masuk ke pasar dan segera membentuk harga keseimbangan yang baru, maka kondisi pasar tersebut disebut dengan pasar efisien.
Terdapat beberapa pengertian efisiensi pasar menurut ahli diantaranya adalah menurut Fama (1970) mengemukakan bahwa Dalam suatu pasar yang efisien harga akan mencerminkan sepenuhnya informasi yang tersedia dan sebagai implikasinya harga akan bereaksi dengan seketika tanpa adanya bias terhadap informasi baru. Kemudian menurut Tandelilin (2010:219) mendefinisikan konsep pasar efisien sebagai berikut: Konsep pasar yang efisien lebih ditekankan pada aspek informasi, artinya pasar yang efisien adalah pasar dimana harga sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia.
Dari berbagai pengertian atau definisi yang ada menurut ahli tersebut, konsep pasar efisien sangat berhubungan erat dengan ketersediaan informasi. Pasar dikatakan efisien apabila nilai sekuritas setiap waktu mencerminkan semua informasi yang tersedia, yang akan mengakibatkan harga suatu sekuritas berada pada tingkat keseimbangannya. Harga keseimbangan suatu sekuritas mengakibatkan tidak akan adanya kesempatan yang diperoleh bagi investor untuk mendapatkan return yang abnormal dari selisih harga sekuritas di pasar.
- PEMBAHASAN
Sebagai suatu instrumen ekonomi, pasar modal tidak lepas dari berbagai pengaruh lingkungan yang ada di sekitarnya, baik lingkungan ekonomi maupun lingkungan non ekonomi. Pengaruh lingkungan ekonomi berdasarkan besaran lingkup pengaruhnya dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu lingkungan ekonomi mikro dan lingkungan ekonomi makro. Pengaruh lingkungan ekonomi mikro diantaranya adalah kinerja perusahaan, perubahan strategi perusahaan, pengumuman laporan keuangan atau dividen perusahaan yang selalu mendapat tanggapan dari para pelaku pasar di pasar modal. Selain itu, perubahan lingkungan ekonomi makro yang terjadi seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan pemerintah, turut berpengaruh pada fluktuasi harga dan volume perdagangan di pasar modal (Jogiyanto, 2008).
Sedangkan pengaruh lingkungan non ekonomi salah satunya dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa politik, seperti adanya pemilihan presiden (pilpres), pemilihan legislative (pileg), pergantian pemerintahan, pengumuman kabinet menteri, kerusuhan politik, peperangan dan peristiwa lainnya sangat mempengaruhi harga dan volume perdagangan di bursa efek karena peristiwa-peristiwa politik berkaitan erat dengan kestabilan perekonomian negara. Selain itu peristiwa politik juga menyebabkan tingkat kepercayaan yang negatif dari para investor, sehingga adanya peristiwa politik yang mengancam stabilitas negara cenderung mendapat respon negatif dari pelaku pasar (Lamasigi, 2002). Sebuah peristiwa atau sebuah kondisi yang tercipta dapat dikatakan sebagai sebuah informasi jika mampu merubah atau menjadi bahan pertimbangan bagi pelaku pasar.
Pada umumnya, informasi yang dibutuhkan investor dapat berasal dari kondisi internal maupun eksternal perusahaan (emiten). Dalam pasar modal yang efisien, pasar akan bereaksi secara cepat terhadap semua informasi yang relevan. Hal ini ditunjukkan oleh perubahan harga saham melebihi kondisi normal, sehingga menimbulkan abnormal return (Zaqi, 2006). Informasi yang dimiliki oleh investor akan tertransformasi dalam bentuk naik-turunnya volume transaksi harian dan frekuensi transaksinya.
Berdasarkan pengertian atau definisi yang telah dipaparkan oleh beberapa ahli di bagian kajian teori, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan pasar adalah pasar modal (capital market) dan pasar uang. Kemudian yang dimaksud dengan pasar efisien adalah keadaan pasar dimana tidak seorangpun, baik investor individu maupun investor institusi, yang akan memperoleh atau mendapatkan return tidak normal (abnormal return), setelah disesuaikan dengan resiko, dengan menggunakan strategi perdagangan yang ada. Artinya, harga-harga yang terbentuk di pasar merupakan cerminan dari informasi yang ada atau stock prices reflect all available information. Dalam pasar yang efisien juga dapat dilihat bahwa harga-harga asset atau sekuritas secara cepat dan utuh atau penuh mencerminkan informasi yang tersedia tentang asset atau sekuritas tersebut.
Menurut Jogiyanto (2013), efisiensi pasar secara informasi dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu sebagai berikut :
- Efisiensi Pasar Lemah (weak form efficiency)
Pasar modal efisien dengan jenis lemah ini terjadi apabila harga-harga dari sekuritas mencerminkan secara penuh (fully reflect) informasi pada masa lalu, yaitu informasi yang telah terjadi. Efisiensi pasar jenis lemah ini berkaitan dengan teori langkah acak (random walk theory) yang menyatakan bahwadata masa lalu tidak berhubungan dengan nilai pada masa sekarang.
- Efisiensi Pasar Semi Kuat (semi strong efficiency)
Pasar efisien dengan jenis semi kuat berarti harga pasar yang terbentuk sekarang telah mencerminkan smeua informasi historis ditambah dengan semua informasi yang telah dipublikasikan, termasuk informasi yang berada dalam laporan keuangan emiten seperti earnings, dividen, pengumuman stock split, penerbitan saham baru, kesulitan keuangan yang dialami perusahaan, dan peristiwa-peristiwa lain yang telah terpublikasi yang berdampak pada aliran kas perusahaan di masa yang akan datang. Informasi tersebut bisa berupa informasi yang dapat mempengaruhi harga sekuritas dari perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebut, yaitu corporate event misalnya pengumuman laba dan pengumuman dividen.
- Efisiensi Pasar Kuat (strong form efficiency)
Pasar efisien dengan jenis kuat berarti harga pasar sekuritas yang terbentuk sekarang telah mencerminkan semua informasi yang tersedia, termasuk semua infromasi yang privat. Pada pasar efisien jenis kuat tidak akan ada seorang investor pun yang bisa memperoleh return tak normal (abnormal return) karena mempunyai informasi privat. Hal ini dikarenakan informasi yang diketahui oleh perusahaan dan informasi yang diketahui oleh investor atau masyarakat luas sama dan sesuai atau karena semua para pelaku memiliki informasi privat yang sama atas perusahaan tersebut.
- SIMPULAN
Telah banyak perdebatan mengenai jenis pasar efisien yang cocok untuk Indonesia, diantara 3 (tiga) jenis pasar efisien yaitu lemah, semi kuat dan kuat. Indonesia sebelum menerapkan scriptless trading, Indonesia dapat dikategorikan sebagai jenis pasar efisiensi lemah, karena pada jaman dahulu masih sangat sulit untuk mencari dan mendapatkan informasi mengenai perusahaan yang berpengaruh terhadap harga sekuritas perusahaan tersebut. Tetapi pada jaman sekarang informasi mengenai harga sekuritas, kinerja perusahaan dan berita-berita apapun itu mengenai perusahaan dan berdampak pada pasar modal atau lebih tepatnya berpengaruh pada harga sekuritas perusahaan tersebut dapat diperoleh dengan mudah hanya dengan googling, semua tersedia pada jaringan internet.
Di sisi lain, pasar modal di Indonesia masih sering terdapat praktik insider trading, asimetri informasi yang menyebabkan adanya abnormal return yang tidak sama antar investor yang memiliki informasi lebih banyak, dengan investor yang memiliki informasi lebih sedikit. Insider trading dan beberapa orang yang memiliki informasi terlebih dahulu mengenai perusahaan tersebut, maka biasanya investor tersebut dapat dengan mudah untuk curi start dengan masuk ke pasar lebih dulu dan membeli harga sekuritas di harga yang rendah dan kemudian dimainkan untuk dijual kembali saat harga sekuritas mengalami kenaikan. Sehingga memberikan arti bahwa apabila ditinjau dari jenis pasar efisien, dapat disimpulkan bahwa Indonesia lebih cenderung masuk pada jenis pasar efisien semi kuat (semi strong efficiency).
- DAFTAR PUSTAKA
Brown, K. C., & Reilly, Frank K. 2009. Analysis of Investment and Management of Portfolios (9th ed.). Canada: South Western Cengage Learning.
Fama, Eugene F., May 1970. Efficient market: A Review of Theory and Empirical Work. Journal of Finance, 25 (2).
Fahmi, Irham. 2015. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab. Bandung: Alfabeta
Hartono, Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi kedelapan. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Jogiyanto. 2008. Teori Fortofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kelima. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Lamasigi, Treisye Ariance. 2002. Reaksi Pasar Modal Terhadap Peristiwa Pergantian Presiden Republik Indonesia 23 Juli 2001: Kajian Terhadap Return Saham LQ-45 di PT. Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional. Akuntansi 5, Semarang, 5-6 September 2002.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi pertama. Yogyakarta: Kanisius
Zaqi, Mochamad. 2006. Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Peristiwa-Peristiwa Ekonomi dan Peristiwa-peristiwa Sosial-Politik Dalam Negeri (Studi Kasus Saham LQ-45 di Bursa Efek Jakarta Periode 1999-2003). Journal of Economic Literature, Vol.XXXV (Maret), p.13-39.
Undang Undang No 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. Pada Bab I (Ketentuan Umum). Pasal 1 ayat ke-13
Undang Undang No 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan. Pada Bab I (Ketentuan Umum). Pasal 1 ayat ke-6
Komentar
Posting Komentar