Langsung ke konten utama

Komitmen Dalam Beramanah


CV PEMBICARA



Secara terminologi, kata “komitmen” berasal dari bahasa Latin, yaitu “commiter” yang berarti menyatukan, mengerjakan, menggabungkan, dan mempercayai. Sehingga menurut asal katanya, arti komitmen adalah suatu sikap setia dan tanggungjawab seseorang terhadap sesuatu, baik itu diri sendiri, orang lain, organisasi, maupun hal tertentu. Contohnya saya berkomitmen setiap habis solat subuh saya ngaji 3 halaman (diri sendiri), berarti ada dorongan dari seseorang tersebut untuk mengerjakan sesuatu yang menjadi keinginannya.
Sedangkan amanah sendiri Secara bahasa, dapat diartikan sesuatu yang dipercayakan atau kepercayaan. Contohnya, si fulan mendapat amanah untuk menjabat sebagai ketua organisasi berdasarkan hasil musyawarah. Nah berarti ada kepercayaan kepada si fulan yang dinilai mampu untuk memimpin organisasi tersebut. Nah kalau sudah paham tentang keduanya mari kita bahas secara spesifik. Amanah ini datang biasanya selalu sejalan dengan komitmen yang akan ditanggung oleh seseorang atau kelompok. Amanah selalu berdampingan dengan niat, maka dari itu tancapkan niat kita terlebih dahulu. Dalam melaksanakan apapun niatkan tujuan kita untuk beribadah dan juga melakukan hal baik. Jangan sampai ketika kita meminta amanah atau mendapatkan amanah niat kita melenceng dari tujuan mengemban amanah tersebut. Ketika si fulan misal mendapatkan amanah memimpin organisasi tetapi niatnya bukan untuk kebaikan organisasi tetapi mempunyai tujuan lain semisal agar di kenal banyak orang, menggunakan kekuasaan untuk berbuat semaunya dll, maka sejak awal niatnya memang tidak baik begitupun sebaliknya.
Yang perlu dipahami selanjutnya adalah tentang rasa takut kepada allah swt. “Tanda orang munafik itu ada tiga; apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia tidak menepatinya dan apabila diamanahi (diberi amanah) ia khianat,” (Muttafaqun ‘Alaihi; HR Bukhari dan Muslim). Disini sangat jelas, bagi orang-orang yg diberi amanah lalu ia khianat maka mereka termasuk tanda-tanda orang munafik. Maka ketahuilah sesungguhnya orang munafik akan mendapatkan siksa di neraka. Nah biasanya yang paling umum amanah ini selalu dikaitkan dengan pemimpin dan organisasi karena mungkin hal tersebut sangat berdekatan dengan kehidupan kita sehari2. Sebenernya sangat banyak sekali contohnya dalam keseharian tapi kita bahas secara spesifik pada lingkup ini

Bagaimana sih caranya membagi amanah di berbagai organisasi?
1.      Kita harus tau dulu kapasitas dan kemampuan diri kita, jangan sampai hanya karena kita merasa lebih pintar diembat aja semuanya tanpa mengukur kemampuan baik fisik dan batin kita. Banyak kasus seseorang mengikuti berbagai macam organisasi hanya karena dia pintar, ingin terlihat sebagai orang sibuk atau bahkan hanya ingin menambah CV aja nah hal-hal ini yang menyebabkan tidak efektifnya diri kita dalam mengerjakan sesuatu yang melebihi batas kemampuan kita. Hasilnya? Ketidak efektifan kita berpengaruh pada kinerja organisasi bahkan nilai akademik kita sendiri karena banyaknya tugas tidak sesuai dengan kemampuan kita.
2.      Setelah kita bisa mengukur kapasitas serta kemampuan maka selanjutnya adalah time management. Semenjak saya kuliah, saya selalu membagi waktu saya terhadap prioritas yang memang segera dikerjakan. Saat itu saya memegang 3 amanah sekaligus di organisasi tetapi saya bisa memetakan kegiatan dalam satu hari seperti apa. Bagaimana caranya? (Semua org pnya cara masing2).
a.       Kita harus bisa memilah dan memilih kegiatan yang sekiranya bisa kita kerjakan dengan mudah atau kita mampu di dalamnya. Artinya apa? Bukan berarti banyak organisasi maka kita harus embat aja semua kegiatannya. Tetapi balik lagi dengan kemampuan kita untuk menyelesaikan amanah tersebut.
b.      Ketika kita mendapat berbagai amanah maka kita harus menentukan prioritas mana yang harus kita selesaikan terlebih dahulu sehingga waktu kita optimal dalam melakukan banyak hal dalam waktu yang singkat.
c.       Jangan menunda pekerjaan. Nah ini penyakit mahasiswa. Saking banyaknya amanah kadang berfikir “Ahh rehat bentar”, “Ahh ngopi dulu lah nongki2 manja”. Hal seperti ini justru menjadi boomerang ketika mungkin suatu saat dihadapkan dengan pekerjaan yang menumpuk dalam satu waktu sehingga menyebabkan lalai dalam amanah.
d.      Jangan hanya karena banyaknya amanah, kamu mengabaikan tanggungjawab mu untuk urusan akademik. Nah ini nih penyakit. Tidak salah dengan banyaknya amanah atau kamu pengen explore untuk menemukan jati diri, tapi ingat bahwa akademik mu juga penting. Untuk itu time management perlu menyeimbangkan antara kesibukanmu sebagai aktivis dan tanggungjawabmu sebagai mahasiswa

Bagaimana caranya agar istiqomah??
Nah temen2 harus tau dulu nih makna istiqomah itu spt apa. Istiqomah itu berat dan kita harus kuat. Itulah mengapa kita dianjurkan untuk saling mengingatkan dan menguatkan dalam jama'ah. Adanya kita dijalan Dakwah ini tidak lain salah satunya adalah saling menguatkan satu sama lain dalam hal mengajak untuk beribadah, menuntut ilmu, dan dalam hal dakwah atau menyeru kebaikan dan kebenaran. Ga kebayang kalau kita ini bercerai berai, jalan menempuh langkah masing-masing bukan dalam rangka kebaikan dan jama’ah itu sendiri, apalagi tidak patuh terhadap pemimpin kita. Itulah mengapa istiqomah itu penting.
Menurut Ibnu Rajab Al Hambali, istiqomah adalah menempuh jalan dalam beragama yang lurus dengan tidak berpaling ke kiri maupun ke kanan. Cakupannya adalah berupa pelaksanaan semua bentuk ketaatan kepada Allah baik lahir dan batin, dan meninggalkan semua bentuk larangan-Nya. Masih banyak pendapat para ulama' dan sahabat Nabi tentang Istiqomah. Intinya sama... Tetap berusaha patuh dalam ketaatan dan meninggalkan semua bentuk larangan Allah.

Gimana sih istiqomah dalam beramanah?
Ingat hal pertama adalah niat. Karena pada akhirnya niat ini menentukan kualitas dirimu dalam mengemban amanah. Ingat lagi tujuanmu meminta/menerima amanah tersebut. Bagi saya amanah adalah beban dalam pundak saya dimana saya memikul banyak harapan dari orang-orang akan suatu kebaikan yang akan datang. Ingat lagi harapan-harapan orang di sekitarmu yang memilihmu mengemban amanah tersebut. Ingat Banyak diluar sana orang-orang merindukan menjadi diri kita yang sibuk tetapi mereka tidak bisa karena tidak mendapat akses dan bingung bagaimana caranya. Yang terakhir adalah takut dengan ancaman dari allah untuk orang-orang yang lalai dalam beramanah. Ingat jadilah orang yang bertumbuh bersama dengan lingkungan atau teman-teman yang menyerukanmu kepada kebaikan. Dalam beristiqomah mungkin satu waktu kadang iman kita kendor atau kita terlibat dalam masalah yang menyebabkan kita sedikit lalai, hadirnya orang-orang dekat kita akan menjadi pengingat dan penyemangat dalam kita menjalankan amanah.
Aku mau cerita dikit soal amanah yang menjadi titik balik pemikiranku tentang bertumbuh. Maaf sebelumnya semoga ini bisa dijadikan contoh pada akhirnya tentang amanah. Aku dulunya adalah laki-laki yang ambis banget pengen ke luar negeri Dikala itu sedang menjabat sebagai salah satu kepala departemen organisasi dikampus. Selama 7-8 bulan sering banget ikut kompetisi yang tujuannya ke luar negeri. Mulai dari lolos kompetisi LINE Mesengger yang diadakan di Jakarta dimana pemenangnya berkesempatan ke jepang (kantor LINE) sampai ke korea selatan namun sekian bulan tersebut terbayar. Puncaknya waktu itu aku berhasil lolos ke Korea selatan dengan seleksi yang sangat ketat bersama 65 orang lainnya membawakan budaya Indonesia di salah satu universitas di korsel. Di hari yang sama qadarallah mendapat amanah sebagai koreg fuldfei saat agenda munas di solo. Hari itu juga semua berkas dll aku persiapkan di solo sampai malam di warnet depan UNS. Berjalannya waktu semua dokumen sudah keurus mulai dari passport dll bahkan sudah membeli tiket pesawat ke korea. H-2 minggu keberangkatan aku dibuat sangat galau karena regional 5 punya masalah yang sangat serius dimana aku harus memulai dari 0 karena tidak aktifnya organisasi ini selama 2 tahun. Dengan berbagai konflik serta menyatukan 6 univ yang tergabung sebelumnya. Mau tidak mau kala itu aku harus memutuskan di tgl 28 nov diadakan mureg atau terbang ke korsel. Jika aku memilih untuk terbang ke korsel maka regional 5 tidak akan berjalan lagi selama satu tahun ke depan dikarenakan rata-rata 6 univ yang ada perlu pembuktian kembali ttg keberadaaan organisasi ini. Seketika saat itu teringat sebuah pesan ust dimana beliau berkata “Sesungguhnya menjadi seorang pemimpin itu tipis sekali jaraknya antara surga dan neraka, apabila ia beramanah maka surga balasannya sebaliknya apabila ia berkhianat maka neraka baginya.
Ini sesuai dengan sabda rasulullah SAW “Jaminkan untukku enam perkara dari kalian, niscaya aku jaminkan surga untuk kalian, – di antara keenam perkara itu adalah – hendaklah kamu menunaikan amanah jika kamu mendapatkannya.” (HR. Ahmad).
Balik lagi, ternyata aku sadar ttg niat dari kejadian ini. Niatku ke luar negeri bukan untuk belajar apalagi ibadah melainkan hanya untuk senang-senang bisa ke luar negeri (jangan ditiru ya). Walaupun dulu sedikit kesal tapi pada akhirnya aku berucap Alhamdulillah karena sudah diajarkan melalui perkara ini dari Allah SWT. Dalam perjalanan menaungi nahkoda reg 5 aku banyak ketemu temen-temen hebat. Ternyata ekspektasiku salah ketika memulai langkah ini, banyak dari temen-temen yang selalu support aku yang sabar bertumbuh secara perlahan. Salah satunya mas Muslim dari Uncen papua (yang lain banyak kok). Ketika rapat online beliau selalu menyisihkan waktu tidurnya hingga larut malam bahkan mungkin masuk dinihari untuk kelarin rapat. Kalau di jawa itu pukul 8 malam maka dipapua udah jam 10 malam. Beliau selalu istiqomah setiap minggu ataupun diskusi malam hari dan mengurangi waktu tidurnya untuk terus bareng-bareng belajar. Nah ini menjadi penyemangat ketika kita sama-sama mau tumbuh bersama walaupun terkadang perjalanannya penuh duri dan sakit.
Coba temen bayangin ketika menunaikan amanah maka tumbuhlah secara bersama-sama apalagi amanah yang memang tanggungjawabnya sangat besar. Sebagai penutup ada quotes dari jhon c Maxwell (pakar kepemimpinan dunia) A succesfull person finds the right place for himself, but a succesfull leader finds the right place for others.”

#SESI TANYA JAWAB
1.      Berbicara mengenai amanah, terkadang ada beberapa yg awalnya sangat semangat dalam mengemban amanahnya, akan tetapi pada titik tertentu tiba" menghilang akh, mungkin karena kesibukannya atau apa. Nah cara kita agar bisa membangkitkan semangat itu lagi bagaimana akh? Terkadang ane merasakan seperti itu pada diri sendiri dimana ada satu titik yg membuat ingin menghilang. terkadang juga melihat anak" yg lain yg seperti itu. Dan ane tidak tau cara membuatnya kembali lagi. Meskipun terkadang mereka kembali lagi tapi kelihatannya seperti tidak ikhlas gitu akh, serasa terpaksa. Jadi menurut akh zaqi, caranya membangkitkan semangatnya lagi bagaimana akh yg disertai dg kerelaan bukan karena paksaan?
Berdasarkan pengalaman memang sangat banyak sekali kejadian yg seperti ini tapi ini beberapa poin yg mungkin bisa jadi pegangan apapun itu trkait tanggungjawab
Ø  Kita harus tahu dulu posisi kita skrg berada dimana. Pemimpin kah? Atau manajerial tingkat bawah karena pada dasarnya ini menentukan sikap kita kelak dalam mengambil tindakan.
Ø  Ingat lagi, selalu saya tekankan soal niat. Saya pernah berada di posisi waktu itu sebagai kepala departemen (berhubung staff saya plg sedikit dibanding dgn dept yg lain) yang bekerja hanya saya, wakil saya dan beberapa staff akhwat. Hanya saya laki2 sendiri. Awalnya mungkin mengeluh karena berbagai pendekatan sudah dijalankan untuk merangkul kembali mungkin staff² nya, lantas saya disadarkan ttg pentingnya niat. Tugas pemimpin (diberi/meminta) adalah menyelesaikan tanggungjawabnya sebaik mungkin. Bahkan pernah satu waktu hanya saya dan wakil saya saja yg bekerja. Kita saling berkomitmen bahwa ketika memulai sesuatu maka harus diselesaikan apapun itu rintangannya karena pada akhirnya amanah adalah beban dari harapan org2 terdahulu kpd kita agar menjadi lebih baik kedepannya. Luruskan niat maka jalankanlah dengan sungguh2
Ø  Ingat pesan dr gamal albinsaid? Jalan kepemimpinan adalah jalan penderitaan. Siapa bilang pemimpin sukses tdk menderita di awal ketika ia mulai belajar memimpin? Nah memang org yg diberi amanah selalu akan menemukan duri2 disetiap perjalannya maka laluilah duri2 tsb
Ø  Ikhlas. Ketika beramanah coba tanyakan pd diri kita sendiri sudahkah kita ikhlas nantinya dalam menjalankan segala tantangan ke depan? Kalau belum maka perbaiki niat dan ikhlas tsb
Ø  Jhon c maxwell (recomended bgt klo mau bljr ttg leadership) dalam bukunya pernah mengatakan bahwa pemimpin yg baik adalah pemimpin yg mampu merangkul semua bawahannya tanpa terkecuali. Ttp berikan perhatian walaupun pada akhirnya diterima atau tidak karena ini akan menjadi contog kualitas kita dalam menentukan tindakan ke depan
Ø  Kalau ditanya membangkitkan semangat spt apa jujur setiap org pnya caranya masing2. Tapi bagi saya agar saya ttp bersemangat adalah ttg memikirkan masa setelah saya tdk ada (menjabat). Ketika kita tidak ada bisakah generasi setelah kita menjadi lebih baik? Atau bahkan kita meninggalkannya dengan keterpurukan yg akan diemban ke esokan hari? Bagi saya sendiri sangat berdosa ketika pemimpin setelah saya tidak dpt bekal apa2 untuk itulah ketika dulu tidak ada staff maka jd single fighter mau tidak mau saya harus mengejar target dan impian saya bagi generasi selanjutnya
2.      Bagaimana Caranya mengatasi penyakit menunda pekerjaan?
Ini dari saya sendiri (masih banyak yg lain dan mungkin bisa belajar juga).
Ø  Dalam hidup kita selalu punya targetan entah akademik dll. Maka tulislah dan tempel target itu baik2 agar kita selalu bisa membaca dan mengingatnya.
Ø  Setelah itu susun nih rencana strategis bagi langkah kita sendiri. Misal saya target dalam 1 minggu hafal satu surat di juz 30, nah ini berlaku bagi rencana strategis kita ke depan.
Ø  Buat timeline secara rinci demi mengejar target yg sudah kita susun secara garis besar. Nah timeline ini yg selalu kita pegang baik2 bila perlu catat dan bawa setiap hari agar di ingat.
Ø  Perbaiki dulu niat, komitmen dan tujuannya. Orang menunda pekerjaan tidak lain tidak bukan karena mereka merasa pekerjaan itu mudah "ahh nanti aja lah" nah dari sini sudah salah dalam komitmennya mencapai tujuan rencana strategis yg dia buat. Untuk itu yg plg ditekankan adalah 3 hal ini ketika ini dijalankan setengah2 maka perjalanannya pun setengah2. Sebagai contoh, saya baru saja belajar terkait social enterprise dan trnyata saya sangat jauh tertjnggal dari pelaku2 social enterprise yg ada di indo dan dunia. Untuk itu saya bikin targetan jangka pendek-panjang. Jadi semua itu tersusun rapih dalam timeline yg sudah saya susun mulai dari hatamin 1 buku dalam 4 hari (spesifik 3-4 jam per hari), berdiskusi dgn pegiat social dan bhkan akan turun lgsung swlama 3 bulan untuk belajar ttg social problem di daerah tertinggal nah itu semua saya susun dri rencana strategis menurun ke timeline yg dibuat. Intinya adalah kita harus paham dulu tujuan kita melangkah seperti apa, kalau sudah tau maka coba berkomitmen dalam menjalankannya. Saya selalu pasang tulisan ini di tembok kamar saya "zaq, ketika kamu menunda pekerjaan, maka kamu menunda kebahagiaan org lain." Mksudnya apa? Bisa saja kita dihadirkan utk buat org lain bahagia (menolong org susah dan memberdayakannya) tapi dgn bermalas2annya kita justru banyak beban yg menumpuk hingga pada akhirya kita lalai dan tak mampu menyelsaikannya

3.      Nyambung dengan pertanyaan 1, kalau misal dalam diri sendiri sudah merasa cukup berkomitmen dalam amanah, lalu sebaiknya bagaimana cara kita menyalurkan dan menelurkan semangat kita dalam menjalankan amanah kepada teman" kita yg masih kurang semangat, kurang komitmennya,?
Ø  Kita harus menjadi contoh dulu sebelum pada akhirnya menyalurkan. Sudahkah kita menjadi contoh yg baik? Lakukan hal tsb dari mulai dari sifat dan tindakan karena pada akhirnya org lain akan melihatnya dari situ.
Ø  Tumbuh lah secara bersama. Jangan hanya karena kita merasa pandai trs org lain tdk berhak berdampingan dgn kita. Dengan tumbuh bersama kita bisa saling mengingatkan dan menguatkan satu sama lain. Rangkul mereka dalam hal2 yg kecil saja dulu, diskusi trkait pelajaran mungkin atau ngajak makan dll sisipkan disana contoh yg baik dari pola tumbuh bersama. Contohnya, kemarin saya dan tmn saya ke toko buku (sama2 suka buku) saat memilih buku dan berhubung sebelum beli buku kita biasanya scanning (liat isi buku) nah temen saya langsung nyeletuk ttg isi buku tsb dgn kaitannya dgn saya. Disitu tmn saya memberikan arahan bagaimana saya harus bla bla bla bla sehingga secara tdk sadar saya ikut bertumbuh dan memperbaiki hal2 yg dirasa memang sangat kurang. Intinya adalah jangan pernah ngeluh sama masalah apalagi terkait dgn amanah dan tanggungjawab. Masalah itu membentuk karakter kita. Masalah itu adalah proses belajar dan penempaan yang baik. Seperti besi, jika ditempa dengan baik dia akan jadi barang yang baik pula begitupun sebaliknya. Pertanyaannya berapa orang dari kita tetap bertahan untuk ditempa? Berapa orang dari kita akhirnya ttp membumikan islam ditengah guncangan moderenisasi? Berapa banyak dari kita ttp berjuang demi keberlangsungan organisasi maupun diri kita sendiri menjadi lebih baik? Jadilah seorang fighter dalam menghadapi masalah, bimbinglah temen2 yg lain agar mendapatkan suatu proses pembelajaran yang baik dan tumbuh secara bersama2. Amanah itu suatu alat. Alat yang di kontrol dengan baik akan menghasilkan kebaikan juga begitupun sebaliknya. Seperti kata anies baswedan "Pemuda itu tidak menawarkan masa lalu karena tidak punya pengalaman, pemuda itu menawarkan masa depan karena mereka pnya harapan" pertanyaannya apakah kita sebagai pemuda punya harapan utk kita sendiri, organisasi atau tujuan kedepan jd lebih baik? Kalau punya berjuang bersama2, berinovasi bersama2 dan jgn jadi org yg gampang ngeluh akan sesuatu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Lolos Beasiswa Karya Salemba Empat

Penulis sudah mendaftar beasiswa Karya Salemba Empat (KSE) 3x dan di tahun terakhirlah saya baru lolos. Alhamdulillah Allah selalu memberikan di waktu yang tepat J Pendaftaran beasiswa KSE biasanya dibuka di semester genap. Tahun pertama sejak saya menjadi mahasiswi baru, saya mendaftar beasiswa KSE, tapi tidak lolos berkas. Berkas yang dikumpulkan lengkap, tapi beberapa hal lain tidak bagus seperti essay yg tidak menarik, tidak punya track record yang mendukung (pengalaman organisasi, kepanitiaan dan prestasi). Dari ketiganya, semuanya kosong. Tahun kedua saya mendaftar, 95% berkas saya lengkap. Di website KSE, sekali kamu mendaftar, dia akan tersimpan sampai tahun berikutnya. Jadi di tahun kedua ini saat saya mendaftar hanya mengedit sedikit saja, seperti essay, pengalaman organisasi serta prestasi. Alhamdulillah, ditakdirkan lolos ke tahap berikutnya di wawancara. Saat saya tanyakan ke calon beswan lainnya, berkas mereka banyak yang tidak selengkap diriku 95% wkwk (jumlah ...

LPDP Starter Pack : Step by Step (Tips Essay LPDP)

Oleh : Danis Nurul Yunita ( Ekonomi Islam, Durham University, UK) CV PEMBICARA Pengenalan Bismillah.. Sejujurnya saya gak pernah menyangka dan prediksi hingga sampai saat ini apa yg bisa membuat saya lulus lpdp hingga kuliah di UK. Pastinya ini berkat doa dari orang tua dan teman2 smua . Lolos lpdp batch 2 2016, per s iapan pendftaran lpdp kurang lbih 1 thn . Kar e na harus retake toefl 2x dan persiapan mental juga . Mulai di persiapin ya..karna makin lama requirement LPDP nya makin menantang . Bisa sambil dibaca panduan terbarunya di website resmi LPDP. Lpdp ada 2 jalur seleksi via reguler dan afirmasi (3t, alumni bidik misi, berprestasi) . Tentunya syarat nya jadi dibedakan. Baca panduannya..bisa dibaca dengan teliti hhe . Saat daftar lpdp, kita akan membuat 1.       Essay yg dibuat sebagai berkas dgn tema (sukses terbesarku, kontribusiku bagi indonesia, rencana studi)  2.       Essay writing on...

LPDP Starter Pack : Step by Step (Tips Interview LPDP)

Pembicara: Resti Sandy Tias CV PEMBICARA  Alasan Mengambil Studi di LN Sebenernya, dari dulu saat S1 emang udah niat untuk lanjut s2 abroad jadi emang udah lama keinginannya. Saya itu daftar LPDP di akhir tahun 2015, batch 3. Baru berangkat di tahun 2017. Prosesnya cukup lama juga untuk menimbang2 universitas. Saat itu proses seleksi masih dalam 2 tahap. 1.       Administrasi 2.       Substansi : terdiri dari LGD, essay on the spot, dan wawancara. Sesi wawancara ini memang yg paling menentukan diantara sesi lain. Banyak yg bilang sebagai sesi hidup mati kita (lolos ga lolos). Bisa dibilang tahap wawancara disitu ialah tahap mengenal lebih jauh kepribadian si calon awardee. Jadi akan banyak pertanyaan yg mengarah tentang pribadi kita. Entah itu tentang masa lalu, sekarang, ataupun rencana kedepan. Nah jawaban2 kita tentang masa lalu, sekarang dan rencana kedepan itulah yg sangat menentukan. Jadi memang harus ...