Pembicara : Rizal Wahid
Banyak
orang ingin buru-buru menikah karena didasari oleh beberapa hal, seperti : tren
nikah muda, pengen nikah di bulan A dan sebagainya. Padahal menikah itu
merupakan ibadah panjang yang tidak bisa dikerjakan hanya didasari oleh tren atau
pengen ikut-ikutan. Menikah merupakan ibadah panjang yg harus dipersiapkan pemahamannya
dengan baik, karena kita harus memahami hak-hak pasangan kita nanti. Kalau Dari
kesiapan mental, kesiapan diri dan perencanaan tidak matang, maka nanti akan
zalim dengan pasangannya satu sama lain serta menambah catatan dosa di sisi
Allah swt.
Apa saja yang harus
dipersiapkan sebelum memutuskan untuk menikah?
- lmu dan ibadah yang baik itu kunci sukses pernikahan. Kalau mempersiapkan ilmu dengan baik, ibadah dengan baik insyaa Allah rumah tangganya berkah. Berkah berarti banyak kebaikan. Bukan berarti tidak ada konflik, tapi konfliknya tidak menyebabkan pasangan tersebut maksiat kepada Allah. Konflikna tidak sampai pasangan melempar piring, berkata kasar atau bermain fisik. Ibadah jelas karena kita hidup memang dituntut untuk beribadah kepada Allah swt. Dalam profesi atau aktivitas jika dikerjakan dengan ilmu maka derajatnya akan diangkat oleh Allah. Akan mujadilah 11 harus disiapkan dari sebelum nikah.
- Menyadari tidak pernah ada manusia yang sempurna. Kalau nikah cuma siap senengnya aja atau ingin enaknya saja, maka saya garansi temen-temen akan kecewa. Bahkan diri kita sendiri juga gak sempurna. Nikah itu harus sabar dan sadar. Sabar kekurangan pasangan dan sadar memiliki kekurangan yang sama. Siap dengan ketidaksempurnaan yang dimiliki pasangan. Jangan sampai pas udah nikah kaget “oh kok pasangan saya begitu ya”. Kekurangan bisa diminimalisir sebelum pernikahan.
- Memahami bahwa laki-laki dan perempuan merupakan dua makhluk yang berbeda, dari segi kebiasaan, karakter, sisi psikologis, emosi yanng berbeda. Bagi laki-laki, bisa cari tahu sifat perempuan seperti apa secara umum. Contoh, kebutuhan bicara lebih banyak wanita. Makanya wajar perempuan cerewet, selain itu perempuan mungkin sering membicarakan sesuatu yang gak penting, sedangkan bagi cowo apaan sih. Perempuan juga harus paham sifat laki-laki secara umum. Perempuan punya masalah curhat, kalau laki-laki cenderung diam kalau ada masalah karena gak mau merepotkan orang yang dicintainya. Kadang perempuan mikirnya dia gak sayang sama istrinya karena gak mau terbuka.
- Tahun pertama sampai tahun kelima terberat, makanya banyak yang cerai. Karena ini tahun adaptasi/belajar. Belajar mengenal orang baru (suami/istri). Walaupun udah kenal lama sama pasangan, tapi pas nikah jadi tahu kebiasaan buruknya gimana. Maka diuji kesabaran, keikhlasan dan ketulusannya. Sebesar apapun konfliknya, di tahun pertama pernikahan pertahankan betul. Bahkan ada yang Allah uji sampai berpuluh-puluh tahun. Jangan karena hal sepele seperti perbedaan pendapat langsung cerai. Sabar aja dan syukur biar gak jadi masalah.
- Nikah bukan sekedar kamu dan pasanganmu. Ada ipar, mertua, nenek kakek pasangan. Belajar tentang kondisi keluarga pasangan. Kadang orang menikah hanya siap sama pasangannya aja, tapi gak siap sama keluarga pasangan. Misal orang sunda kan lembut, nikah sama orang Sumatra yang kalau ngomong keras padahal gak marah. Mungkin orang tua yang dari medan niatnya baik tapi ngomongnya keras, akhirnya menantunya yang orang sunda salah paham. Cara paling efektif supaya tidak bertengkar adaah tidak tinggal satu rumah dengan mertua karena punya potensi untuk konflik. Kalau ga punya duit ngontrak dulu itu jauh lebih baik daripada satu rumah dengan orang tua.
- Jangan maksiat. Jika setelah menikah ada perubahan dari diri pasangan, tadinya baik jadi gak baik berarti ada salah satu yang bermaksiat kepada Allah. Misalnya maksiat suami bisa berpengaruh pada akhlak istri dan sebaliknya. Kalau udah punya anak, maksiatnya orang tua bisa menyebabkan hal-hal tidak baik yang terjadi pada anak. Seperti anaknya rewel, dll. Makanya dosa zina setelah menikah itu jauh lebih besar daripada zina sebelum menikah. Kalau di dalam Al-Quran disebutkan hukuman zina sebelum menikah adalah di-qisas dan dicambuk, sedangkan hukuman zina setelah menikah adalah di-rajam. Suami harus hati-hati betul, seperti jangan sampai tergoda dengan wanita lain atau pekerjanya ada riba. Dampak perubahan dari maksiat akan merubah sikap sedikit-sedikit atau bahkan signifikan. Maka jaga selalu diri kita dari maksiat.
Komentar
Posting Komentar