Saya
pilih di keilmuan itu ya karena pengen dapet ilmu dan nambah pengalaman juga
sih karena waktu saya menjabat di KSEI juga udah terbiasa di keilmuan jadi
penasaran aja gitu gimana keilmuan di tingkat regional mengurus KSEI
se-jabodetabek dalam bidang keilmuannya 😊
Apa arti dari intelektual?
Intelektual
menurut KBBI yaitu cerdas, berakal, dan berpikiran jernih berdasarkan
ilmu pengetahuan. Sedangkan secara umum intelektual merupakan sebuah
pola pikir yang aktif dan dinamis dalam menyampaikan, memikirkan, menelaah sesuatu
dengan penjabaran yang logis dalam hal ilmu pengetahuan. Menurut sudut
pandang Islam intelektual yaitu cerdas, berakal, berilmu pengetahuan
tinggi, taat kepada agama serta kritis dalam menanggapi permasalahan-permasalahan
sosial. Seseorang yang intelektual adalah seseorang yang kreatif, yang selalu
berusaha mencari kemungkinan yang baru dan yang lebih baik dari hasil yang
sudah ada. Intelektual bukan hanya sekedar dalam dunia pendidikan saja meskipun
sebenarnya antara dunia pendidikan yang tinggi dan sikap hidup seseorang yang
intelektual itu mempunyai hubungannya yaitu semakin banyak pengetahuan
seseorang makan semakin dia merasa bahwa masih banyak hal-hal yang belum ia
ketahui.
Sumber
intelektualitas seorang muslim pastinya harus sesuai dengan Alquran maupun
Hadist. Alquran bukan hanya pedoman bagi agama dan pengetahuan spritual saja
akan tetapi semua jenis ilmu pengetahuan ada didalam Al-Qur'an. Keharusan
menuntut ilmu juga ada di dalam Al-Qur'an:
Wahai orang-orang yang beriman!
Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,"
maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan
mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu
kerjakan
(Q.S Almujadilah
: 11)
Kenapa sih kita harus menjadi Srikandi yang
intelektual ?
Karena
kita semua yang ada disini insyaallah akan menjadi calon ibu dari anak2 kita
nanti, jadi harus punya wawasan yang luas kan, apalagi kita jadi madrasah pertama
untuk anak-anak. Kita gamau dong menjadi ibu yang seadanya aja. Makanya wanita
disebut arsitek peradaban. Sebagai calon ibu, ya kita harus bisa menjadi ibu
yang serba bisa yang bisa mendidik dan mencetak anak kita sebagai generasi yang
membanggakan dalam segia agama, prestasi maupun yang lainnya. Nah ketika kita
punya impian seperti itu berarti kita harus bisa menjadi Srikandi yang
intelektual atau mempunyai pengetahuan yang dapat membantu kita mencetak impian
kita ini.
Gimana caranya ?
Terus
belajar dan haus akan ilmu, ilmu apapun itu, karna ilmu itu gak akan ada habis
nya. Kita harus belajar dan terus belajar. Kita ga boleh belajar di pendidikan
formal aja. Kita harus menambah ilmu dengan cara membaca buku, ikut kajian²
online maupun offline, bahkan ikut kegiatan² seminar atau kegiatan yang menurut
kalian itu dapat menambah pengetahuan kita. Ini salah satu kiat² menjadi
Srikandi yang intelektual. Selain itu, kita juga harus bisa membangun pola pikir
dan kepribadian yang islami. Caranya yaitu kita sebagai seorang muslimah harus
senantiasa menggunakan daya pikirnya (contohnya jangan termakan berita hoax
kalau ada berita² harus kita cerna dulu). Membangun kepribadian yang islami
juga harus bisa diwujudkan dengan tingkah laku, perbuatan dan sikap yang islami
(kita harus bisa mengatahui bagaimana sikap² yang baik di waktu dan tempat yang
tertentu)
SESI
TANYA JAWAB
1. Di
zaman sekarang gimana cara kita bisa jadi wanita yang kuat selain kita harus
memiliki intelektual?
---
Selain
harus memiliki intelektual, kita harus bisa menjaga sikap kita dan harus bisa
juga menjaga diri apalagi wanita muslimah yang sudah menutup aurat nya itu
belum tentu wanita yang memang sudah menjadi muslimah yang seutuhnya. Kita juga sebagai calon ibu harus bisa
membedakan bagaimana sikap kita dalam waktu dan tempat tertentu.
2.
Apa sih kak kira" peran Intelektual Muslim dalam membangun
peradaban Islam ?
---
Peran
intelektual muslim yaitu kita harus mengatahui apa masalah yang ada pada saat
ini, dengan ada masalah itu kira² apa yang bisa kita lakukan supaya agama kita
tidak terlupakan di negara kita sendiri. Jadi kita bisa mengambil alih tanggung
jawab memimpin masyarakat dan bisa menginspirasi banyak orang juga.
3. Perihal
sebagai wanita kita harus kritis terhadap lingkungan sosial. Berdasarkan studi
kasus yang saya ambil, jadi kak saya melihat seorang mahasiswa yang merasa
bahwa dia sudah cukup akan ilmu dn dia merasa dia berhak mengkritisi satu hal. Tetapi
dia tidak cukup dengan hal tersebut dan jatuh nya di mengkritisi tapi tidak
berdasar gitu kak. Padahal yang kita tau saat kita ingin mengkritisi satu hal
kita harus pelajari dan cari tahu letak masalahnya dimana, benar apa kata Kaka
kita tidak boleh mudah percaya dengan kabar burung yg belum jelas. Nah bagaimana
cara kita untuk menyangkal orang tersebut atau meluruskan jawaban nya. Dengan
sikap dia yg masih merasa dia itu benar dan kekeh dengan apa yg dia jawab atau
kritisi, tapi disini posisinya kita orang yg minim ilmu dan literasi sehingga
susah menjawab nya dengan kata" yg baik dan benar tapi kita tau bukan itu
permasalahan nya.
---
Kalau
kasusnya ketika diskusi berarti dengan cara meminta temen yang lebih ahli dan
sependapat dengan kamu tapi kalau kasusnya petisi yang berupa tulisan² gtu kamu
bisa menasihatinya dengan baik² bukan di tempat umum yang sekiranya hanya
kalian berdua saja. Dan berarti dengan adanya kasus ini, kita harus mempunyai
literasi² ataupun berita yang kuat sehingga ketika ada kasus yang sama kita
bisa menasihatinya dengan kemampuan literasi yang kuat
4. Siapakah
sosok wanita yang dapat diteladani pada zaman rasulullah ka? Dan bagaimana
caranya memaksimalkan keintelektualan kita yang mungkin tidak kita ketahui ka?
---
Sosok
wanita yang dapat diteladani itu adalah Aisyah istri Rasulullah yang dikenal
sebagai periwayat hadist terbanyak diantara
para wanita. Cara memaksimalkan keintelektualan kita itu ya dengan cara belajar
dan terus belajar. Banyak baca buku, banyak baca² literasi yang menurut kita
itu diperlukan karena kita sebagai ummat muslim memang harus selalu belajar
sampai akhir hayat.
Closing Statement
Menjadi seorang yang intelektual
bukanlah perkara yang mudah, tidak harus dengan menyandang gelar sarjana tapi
memerlukan usaha dan pengorbanan yang luar biasa, memiliki semangat keilmuan
yang tinggi dan peka terhadap masalah-masalah sosial. Untuk itu, seseorang
harus menggunakan ilmu dan ketajaman pikiranya untuk mengkaji, menganalisis
serta merumuskan segala perkara dalam kehidupan masyarakat. Kita sebagai calon
ibu juga harus bisa menabung ilmu pengetahuan yang akan bisa digunakan sebagai
madrasatulula untuk anak kita.
Komentar
Posting Komentar